6-Tips-Cara-Mengajarkan-Anak-Memasak-Dengan-Menyenangkan
| |

6 Tips Cara Mengajarkan Anak Memasak Dengan Menyenangkan

“Masakan almarhum ibu enak banget, terutama semurnya. Sampai sekarang ayah masih kebayang rasanya.” Terkadang suami suka mengenang masakan semur almarhum ibunya.

Memang sejak awal menikah, suami suka cerita masakan ibunya. Saya sih cuek aja, karena bukan termasuk baperan bila dibandingin sama almarhum mertua yang pintar memasak. Saya juga bingung seperti apa masakan ibunya, karena saat menikah dengan suami, ibu mertua sudah meninggal.

Namun untuk anak-anak, saat mereka besar nanti. Saya bertekad, bila mereka rindu masakan saya,  mereka bisa memasaknya sendiri.

Bagi saya, memasak merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh laki-laki dan perempuan. Bahkan di Sumatera Barat, laki-laki banyak pintar memasak. Terbukti di Rumah Makan Padang, chef tukang masaknya rata-rata laki-laki.

Kita tidak pernah tahu nanti besarnya anak akan tinggal dimana. Seperti apa kehidupannya nanti. Jadi membekali mereka dengan keterampilan memasak merupakan salah satu pilihan saya saat ini.

1. Memulai Belajar Memasak Dari Makanan Yang Disukai

Apa makanan yang anak-anak sukai?

Kalau anak saya menyukai camilan seperti cake, donat, bakwan tahu, puding, pisang goreng, dan lain-lain. Mereka suka meminta untuk dibuatkan, tapi saya tantang untuk membantu memasak dan mereka bersedia. Yeeayyy…

Sebagai mom stay at home, saya kerap berkreasi memasak dan membuat kue di rumah. Anak-anak jadi belajar memasak dari kecil, karena saya ajak ikutan. Mereka senang sekali dan turut membantu dalam proses memasak.

Biasanya kedua anak saya sukanya memasak camilan. Mereka memperhatikan saya memasak, dan ikut membantu saat masih balita.

Si adik sangat suka untuk memotong-motong bahan masakan kesukaannya seperti sosis, karena mudah. Sedangkan kakak biasanya diberikan tugas yang lebih berat, seperti menguleni adonan donat sampai kalis.

Untuk menggoreng biasanya mereka minta ditemani karena takut terkena cipratan minyak goreng. Walau tidak melakukan proses memasak, mereka cukup mengamati dari dekat caranya.

Ternyata selain memasak langsung, anak juga bisa belajar melalui game, seperti Sweety Cooking Chocolate Cake. Pada game ini, diajarkan cara membuat cake cokelat dengan menggunakan resep berisi bahan dan alat memasak yang diinstruksikan. Sehingga anak-anak bisa belajar memasak cake cokelat secara online. Membuat mereka termotivasi untuk membuat cake.

Sweety-Cooking-Chocolate-Cake

2. Mengajak Anak Belanja Bahan Masakan Di Pasar

Pastinya membawa anak-anak belanja ke pasar sangat menyenangkan. Mereka biasanya minta ikut bila sedang libur sekolah.

Menyaksikan langsung berbagai penjual bahan masakan seperti sayur, ikan, daging, bumbu sampai toko bahan kue. Kadang mereka juga membantu membawakan belanjaan. Sebagai bonus, saya suka membelikan kesukaan mereka seperti kue basah, gorengan atau es teh.

Mereka banyak bertanya seperti, Kita beli ikan apa? Ini jahe atau kencur? Kalau mau membuat jasuke (jagung susu keju) bahannya apa aja? Ini namanya apa? Anak-anak menjadi belajar mengingat bahan-bahan masakan yang diperlukan.

Selain itu belajar mengenal bahan masakan dengan berbelanja, bisa dilakukan dengan games ternyata.

Melalui game Go To Market, anak bisa belajar belanja daging, keju, sosis, botol minuman, sayur, ikan, telor dan lain-lain di supermarket. Uniknya anak juga belajar mengenal nama-nama bahan masakan itu dalam bahasa Inggris. Caranya cukup mudah, ada sekelompok barang di dalam trolley. Lalu kita seret barang tersebut, dan meletakkan di bayangannya. Nanti akan muncul nama barang tersebut dalam bahasa Inggris.

Go-To-Market

3. Mengenalkan Anak Dengan Alat-alat Memasak Di Dapur

“Jangan bercanda di depan kompor. Potong dengan pisau pelan-pelan.”

Pisau dan kompor, merupakan dua hal yang selalu saya ingatkan pada mereka untuk berhati-hati. Selain itu saya juga mengingatkan untuk menggunakan kain tambahan saat memegang teko air mendidih. Serta saat mau menggoreng, pastikan bahan masakan kering, tidak basah, sehingga tidak terciprat minyak.

Anak saya belajar mengenal satu persatu alat di dapur. Dari wajan, panci, teko, saringan minyak, pengocok telur, dan lain-lain. Mereka menjadi tahu bagaimana cara menggunakannya untuk memasak.

Selain itu, anak saya juga bisa belajar mengenal alat-alat di dapur melalui game Kitchen Word. Pada game ini, diajarkan cara mengenal alat-alat dapur. Dimana cara bermainnya dengan mengklik bintang di samping gambar peralatan dapur, lalu menarik garis ke tulisan nama peralatan dapur tersebut.

Kitchen-Word

4. Memberikan Pujian Dan Memfoto Bersama Makanan

Setelah makanan matang, saya suka meminta anak-anak untuk berfoto bersama hasil masakannya. Mereka biasanya mau karena bangga telah ikut dalam proses memasak. Memang kenangan seperti ini harus diabadikan agar anak-anak selalu bersemangat dalam memasak.

Kita masak cake pondan lagi yuk! Mau masak bakwan tahu lagi, Bu! Yuk, masak donat.

Bila melihat foto-foto mereka setelah memasak sesuatu, mereka biasanya meminta untuk masak lagi. Sehingga membuat mereka semakin termotivasi dalam berkarya membuat makanan.

5. Mengajak Anak Membaca Buku Cerita Bertemakan Masakan

Saat ini buku cerita anak yang menceritakan memasak sudah banyak beredar. Dari dongeng, cerpen sampai novel anak-anak, sudah banyak yang bertemakan memasak. Sehingga tidak susah dalam memilih buku cerita yang akan mengajarkan anak mengenai dunia memasak.

Anak-Belajar-Memasak-Melalui-Novel

Misalnya dengan membaca novel tentang seorang anak yang belajar membuat pizza. Dari situ si kakak dan adik biasanya ingin mencoba resep yang ada. Meresapi cerita seakan mereka merupakan tokoh utama yang senang memasak.

Menurut saya pilihan bacaan pada anak, memang sangat berpengaruh. Sehingga buku cerita tentang memasak termasuk salah satu buku yang bisa dijadikan bahan bacaan.

6. Mengajak Anak Berimajinasi Menjadi Pengusaha Kuliner

Sebenarnya saya sih berharap setelah anak-anak besar, akan menjadi pengusaha di bidang makanan. Karena usaha ini tidak lekang oleh waktu, dan diminati sampai kapan pun.

Siapa sih yang tidak suka makanan enak? 

Asalkan makanannya enak, bersih dan harga terjangkau, biasanya banyak yang membeli. Dengan mereka belajar membuat makanan apa saja yang mereka sukai dari kecil. Bukan mustahil dewasa nanti mereka akan tertarik menjadi penjual makanan.

Mempunyai toko pizza, menjadi penjual burger, penjual pai, dan lain-lain. Membuat anak-anak bersemangat membayangkan bagaimana nantinya bila sesudah besar menjalankan usaha makanan.

Seperti di game Pizza Shop, anak belajar cara melayani para pembeli pizza. Dari menerima pesanan tipe pizza, lalu memanggang pizza, memilih topping dan menyerahkan ke pelanggan. Di sini anak belajar mengenai kecepatan pelayanan, dimana bila pembeli menunggu terlalu lama, maka akan pergi dengan kesal.

Pizza-Shop-Game

Dengan berbagai pilihan games di Food & Cooking Games for Kids di culinary schools, anak-anak bisa belajar banyak. Tidak hanya belajar memasak, tapi juga hal lain seperti :

  • Daur ulang sampah seperti dalam game Twin The Bin. Di sini anak akan belajar cara mengumpulkan sampah organik, plastik, kertas atau kaca.
  • Cara mendirikan hotel seperti dalam game Idle Hotel Empire. Anak bermain sambil belajar mendirikan hotel.

Mengajarkan anak memasak bisa sangat menyenangkan memang. Apalagi zaman sekarang, sarana pembelajaran sangat banyak. Bisa praktek langsung, meniru video reels, belajar dari buku cerita, belajar dari game dan lain-lain.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *