|

Potensi Pemberdayaan Tiram Di Pesisir Laut Desa Alue Naga, Banda Aceh

Cahaya kemerah-merahan baru muncul di langit menjelang fajar. Angin dingin menerpa kulit, namun para ibu di desa Alue Naga, Banda Aceh sudah menyeburkan diri ke dalam laut. Berbekal mengenakan topi lebar di kepala, dengan sepatu lengkap kaus kaki, serta sarung tangan berlapis-lapis, mereka semangat mencari tiram sampai matahari terbenam.

Tiram atau yang disebut dengan oyster dalam bahasa inggris, menjadi salah satu bahan masakan yang diminati karena rasanya yang enak dan segar, sehingga banyak dicari orang. Namun proses panennya yang dilakukan secara manual menguras tenaga, karena para ibu itu kadang harus menyelam ke laut, untuk mengorek tiram di karang.

Ukurannya yang lebih besar dari kerang pada umumnya, banyak vitamin dan enak, merupakan daya tarik tiram bagi penikmat kuliner. Cara memasaknya pun beragam yaitu dipanggang, ditumis, bahkan disajikan mentah, oyster ini tetap terasa enak. Harga tiram memang cukup mahal dibandingkan seafood lainnya, karena pengiriman sampai ke restoran harus dalam keadaan hidup.

Sumber : Instagram @kba.aluenaga

Inovasi Rumah Tiram oleh Ichsan Rusydi, Tim Peneliti dan Mahasiswa

Penjualan tiram yang menjanjikan untuk memenuhi biaya hidup sehari-hari ini yang membuat para ibu di desa Alue Naga, Banda Aceh rela berendam sepanjang hari di laut.

Namun fenomena ini malah menimbulkan keprihatinan di hati seorang dosen Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Ichsan Rusydi. Beliau ingin menciptakan inovasi agar para ibu dapat panen tiram dengan mudah. Hal ini bisa terwujud dengan budidaya tiram sendiri di pinggir laut.

Tapi bagaimana caranya?

Bersama tim peneliti Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dan para mahasiswa, Ichsan akhirnya menciptakan inovasi sederhana yang dinamakan Rumah Tiram.

Bentuk Rumah Tiram ini sangat sederhana, dengan menggunakan pipa dan pondasi beton serta keranjang, lalu ditambahkan ban bekas sebagai tempat tiram melekat benih, dan berkembang biak. Hasilnya cukup mencengangkan, karena panen tiram tidak hanya mudah dilakukan tapi juga berlimpah. Rumah Tiram berhasil mengubah panen tiram manual dengan teknologi budidaya tiram yang modern.

BAN BEKAS RUMAH TIRAM Sumber : Instagram @kba.aluenaga

Rumah Pengelolaan Tiram Memaksimalkan Potensi Pemanfaatan Tiram

Panen tiram yang melimpah selain membawa berkah juga memberikan tantangan tersendiri bagi KBA Alue Naga. Para nelayan sekarang tidak hanya bisa menjual tiram dalam keadaan mentah yang kemudian dijual ke berbagai daerah. Namun juga tiram dapat diolah menjadi produk turunan lainnya yang menjanjikan untuk dijual seperti kerupuk tiram dan nuget tiram.

Rumah pengelolaan tiram yang diresmikan pada tanggal 2 Februari 2020 ini, semakin mendukung masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari budidaya tiram di pinggir laut, selain udang dan ikan.

Sumber : Instagram @kba.aluenaga

KBA Alue Naga Diresmikan Pada Tahun 2017

Setelah Rumah Tiram berhasil diterapkan, Ichsan kemudian mengusahakan desa Aluenaga, Aceh, bergabung menjadi salah satu dari Kampung Berdaya Astra(KBA). Tepatnya pada tanggal 20 September 2017, desa Alue Naga di Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, resmi menjadi Kampung Berdaya Astra(KBA).

Perjuangan yang tidak mudah dalam usaha memberdayakan para nelayan beserta keluarganya di KBA Alue Naga, dalam melaksanakan empat pilar PT Astra International Tbk., yaitu pendidikan, kewirausahaan, lingkungan hidup dan kesehatan. Tantangan yang dihadapi Ichsan, saat program-program yang diadakan tidak selalu berupa bantuan ekonomi, tapi bagaimana pemberdayaan melalui pelatihan.

Pelatihan Kewirausahaan untuk Meningkatkan Produk di KBA Alue Naga

Pada bulan Juli 2019, diadakan pelatihan dalam mengolah tiram menjadi produk olahan yaitu Teaching Industry Astra – FKP Unsyiah: Inovasi, Teknologi dan Managemen Bisnis Usaha Budidaya Berbasis Berbasis Uji Kompetensi. Pada pelatihan ini diajarkan cara membuat nuget tiram dan juga kerupuk tiram pada masyarakat pelaku usaha budidaya tiram.

Selain tiram, juga diadakan pelatihan lainnya pada bulan Agustus 2019, yaitu pelatihan Diversifikasi Olahan Tuna. Laut yang kaya juga memberikan berbagai hasil laut seperti ikan.

Setelah berbagai produk olahan dari tiram berhasil dibuat, permasalahan mulai bermunculan dari pengemasan, pemasaran, sampai manajemen dalam mengelolanya.

Masyarakat pun mendapatkan pelatihan-pelatihan yang membantu dalam menjalankan usaha. UMKM memang harus dibantu dengan diarahkan dan dibimbing, untuk mengatasi berbagai masalah yang muncul. Selain mendirikan Rumah Pengelolaan Tiram, KBA Alue Naga melakukan pelatihan pada bulan Oktober 2022 seperti Penguatan BUMG dan Penyusunan Laporan Keuangan  dan pelatihan Teknik Packaging Hasil Budidaya Tiram.

Supaya ikan lebih tahan lama kesegarannya para pedagang ikan mendapatkan Cold Box atau kotak pendingin penyimpan ikan. Diharapkan volume penjualan ikan lebih meningkat dengan adanya Cold Box.

Pembuatan kolam terpal bioflok pada Januari 2020, yaitu kolam buatan bagi  ikan atau udang yang nantinya akan diintegrasikan dengan sistem Aquaponik. Tidak ketinggalan bulan Juli 2022 KBA Alue Naga membuat program riset dan pengembangan polikultur (budidaya udang dan kerang hijau/tiram), dibuatkan kolamnya. Hal ini memberikan semangat baru bagi masyarakat untuk kembali mengelola lahan tambak yang terbengkalai.

Sumber : Instagram @kba.aluenaga

Peningkatan Kualitas Pendidikan

KBA Alue Naga juga mendorong Pendidikan Anak Usia Dini di Paud KBA Alue Naga, dengan memberikan program pembinaan yang ditujukan untuk mengukur kualitas belajar dan mengajar PAUD binaan Astra. Dengan Senyum Sapa, akan dilihat perkembangan PAUD dari tahap awal sampai tahap lanjutan pembinaan. 

Untuk peningkatan pendidikan di Sekolah Dasar(SD) pada 15 Juli 2019, diserahkannya beasiswa Astra Lestari kepada sekitar 35 siswa-siswi di SD 72, dalam rangka membantu para siswa-siswi dalam proses belajar di sekolah. Selain itu juga diberikan beasiswa kepada 40 siswa periode Juli-Desember 2019 di gampong Alue Naga Banda Aceh,

Edukasi Seputar Lingkungan Hidup

Edukasi seputar menjaga lingkungan hidup yang bersih dan sehat juga dilakukan dalam rangka Edukasi Sampah dan Peduli Lingkungan di Sekolah Dasar (SD) 58 pada Maret 2022. Para mahasiswa program studi Ilmu Kelautan Fakultas Kelautan Dan Perikanan Unsyiah mengajarkan masyarakat rangka Edukasi Sampah dan Peduli Lingkungan. Memang penting sekali tidak membuang sampah sembarangan, sehingga lingkungan tetap bersih. 

Tidak ketinggalan penanaman Manggrove, kegiatan yang dilaksanakan oleh Kepolisian Daerah (POLDA) Aceh sebagai pencegahan untuk daerah pesisir pantai. Diharapkan kegiatan ini dapat mengurangi abrasi pantai, dan mencegah masuknya air laut ke darat, dan berbagai manfaat lainnya. 

Sumber : Instagram @kba.aluenaga

Pelatihan Seputar Kesehatan di Masyarakat

Bekerjasama dengan mahasiswa profesi ners fakultas keperawatan Universitas Syiah Kuala yang menjalin kerjasama dengan pihak PT. Astra Internasional Tbk., mengadakan berbagai pelatihan seputar kesehatan di KBA Alue Naga. Hal ini dimaksudkan agar literasi kesehatan masyarakat meningkat dari berbagai aspek kehidupan. 

Tidak hanya bayi dan balita, tapi juga para lansia, guru, santri dan masyarakat umum. Pentingnya pelatihan kesehatan ini, untuk menyadarkan masyarakat betapa pentingnya menjaga kesehatan dari berbagai penyakit. 

Pelatihan-pelatihan yang telah dilakukan antara lain : 

  1. Pada bulan November 2022 diadakan pelatihan guru mengenai pengelolaan UKS dan pertolongan pertama pada kecelakaan di SDN 72 Kampung Berseri Astra Alue Naga Banda Aceh.
  2. Pada 8 Oktober 2022 untuk kesehatan para bayi dan balita, di Posyandu desa Alue Naga  diadakan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan ibu dengan bayi dan balita, mengenai gizi, dengan mempraktekkan cara membuat nuget dari sayuran. Selain itu para ibu juga diberikan pemahaman mengenai pentingnya gizi pada bayi dan balita dengan memberikan mpasi yang benar. 
  3. Pada November 2022, diadakannya pencerahan di Posbindu kepada para lansia mengenai informasi seputar penyakit Diabetes Mellitus.
  4. Pada Oktober 2022, diadakannya Gerakan Pondok Pesantren Bebas Scabies di pesantren Dayah Mini Aceh, sehingga santri dan santriwati menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Sumber :

  • https://www.kba.one/news/kisah-para-perempuan-pencari-tiram-di-alue-naga/index.html
  • https://diskominfo.bandaacehkota.go.id/2020/02/13/wali-kota-banda-aceh-resmikan-rumah-pengolahan-tiram-desa-alue-naga/
  • https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/10/29/bangkit-dari-tsunami-aceh-kisah-perjalanan-ichsan-rusydi-dalam-memajukan-desa-alue-naga
  • Akun instagram @kba.aluenaga

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *