pencegahan-kanker-serviks

Pentingnya Pencegahan Terhadap Kanker Leher Rahim(Kanker Serviks)

Kadang saya merasa suka khawatir kalau melihat keputihan menjelang haid. Biasanya selain emosi mulai tidak beraturan, keputihan juga muncul dibarengi rasa gatal. Pasti deh, setiap perempuan merasa kurang nyaman. Untungnya setelah mencari tahu, katanya hal ini wajar terjadi, asalkan tidak diikuti dengan gejala lain yang tidak normal.

Lalu bagaimana dengan keputihan yang perlu diwaspadai?

Keputihan atau keluar cairan encer putih kekuningan bercampur darah seperti nanah. Katanya ini merupakan salah satu gejala khas terkena kanker serviks atau kanker leher rahim. Subhanallah, sebagai perempuan kita memang harus ‘aware’ mengenai penyakit kanker jenis ini, karena biasanya menyerang perempuan.

Penting sih untuk mengetahuinya, supaya bisa langsung diobati agar tidak bertambah parah.

Tindakan Pencegahan Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks)

Sebenarnya edukasi mengenai kanker leher rahim(kanker serviks) ini kerap diadakan oleh Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan. Sayang ternyata banyak yang belum menyadari, kalau kanker leher rahim (kanker serviks) menjadi salah satu penyebab kematian karena kanker di Indonesia.

pencegahan-kanker-serviks

Sebagai perempuan yang harus menjaga kesehatan tubuh, kita perlu tahu tindakan pencegahan kanker serviks. Berikut di bawah ini merupakan tindakan pencegahannya.

Pola Hidup Sehat

Melakukan olahraga secara rutin, tidak merokok, minum alkohol dan mengonsumsi obat-obatan narkoba, istirahat yang cukup dan mengelola stress itu penting banget sih. Sebagai perempuan kekurangan saya mengelola stress dan tidak melakukan olahraga secara rutin.

Stress memang rawan terjadi bagi perempuan karena over thinking. Perempuan selalu banyak memikirkan hal-hal yang di luar kontrolnya. Terutama ibu rumah tangga yang aktivitasnya sebagian besar di rumah. Selain itu kebiasaan mager di rumah, memang kurang bagus. Walaupun sudah melakukan berbagai tugas rumah tangga, ternyata tidak bisa menggantikan olahraga.

Idealnya memang perempuan itu harus jauh dari stress dengan mencari minat dan hobi yang bermanfaat. Waktu untuk berolahraga juga dilakukan dua kali selama seminggu dengan jogging, berlari dan senam.

Melakukan Hubungan Seksual Dengan Aman Dan Halal

Kebiasaan selingkuh dan gonta ganti pasangan sangatlah berbahaya, karena sangat beresiko menularkan kanker serviks. Pentingnya menikah agar setia pada satu pasangan saja, menahan godaan untuk melakukan seks bebas. Walaupun ada resiko istri setia, tapi suami yang tidak setia di luar sana. Penting untuk istri mengetahui kelakuan suaminya, agar tidak menularkan penyakit kanker serviks.

Mengonsumsi Makanan Sehat

Saat ini banyak makanan kurang sehat dijual dengan bebas. Godaan untuk makan bakso, seblak, minuman boba, dan lain-lain memang susah sih untuk dihindari. Tapi bagi saya sekarang, makanan seperti itu hanya bisa dinikmati sesekali, karena dalam keseharian lebih baik memasak makanan yang sehat dan bergizi.

Menjaga Kebersihan Vagina

Mencuci bagian intim dan mengeringkan dengan tissue setelah pipis. Ini penting sih, kalau tidak akan terasa lembab dan juga kurang bersih. Mengganti celana dalam secara teratur juga merupakan hal yang wajib dilakukan. Bila celana dalam terasa basah dan lembab, sebaiknya diganti dengan yang kering dan bersih.

Rutin Menjalani Pap Smear

Pemeriksaan skrining alias pap smear ini biasanya ada di klinik pengobatan dan rumah sakit. Kita bisa mengecek harganya yang sesuai dan melakukan pap smear secara teratur.

Imunisasi HPV

Imunisasi HPV biasanya dilakukan sebelum perempuan melakukan aktivitas seksual yaitu usia remaja. Pemberian vaksinasi dapat membantu memberikan perlindungan maksimal terhadap kanker leher rahim(kanker serviks).

Kampanye #TenangUntukMenang

Nah melalui kampanye #TenangUntukMenang dengan mengangkat tema Perempuan “Perempuan Indonesia Merdeka dari Bahaya Kanker Leher Rahim”, yang diadakan pada tanggal 13 Agustus 2024 di Jakarta. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan bersama MSD dan Biofarma menyampaikan pentingnya imunisasi HPV untuk memberikan ketenangan, sekaligus kesempatan untuk menang melawan kanker rahim. Yang diadakan dalam rangka menwujudkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim di Indonesia pada tahun 2023-2030.

pencegahan-kanker-serviks

Pada acara tersebut saya dan undangan lainnya, mendapatkan penjelasan tentang pentingnya imunisasi HPV untuk mencegah kanker leher rahim (kanker serviks). Pemberi sambutan yang hadir di antaranya : Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou, perwakilan Menteri Kesehatan RI, dr. Yudhi Pramono MARS dan Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya. 

Tidak ketinggalan para narasumber yang kompeten di bidang kesehatan yaitu dr. Ivander Ramon Utama , F.Mas, SpOG, Msc, selaku Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan; dr. Ellen Rostaty Sianipar, SpA(K), selaku Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi, dan dr. Mellisa Handoko Wiyono selaku Country Medical Lead MSD Indonesia

Pentingnya Imunisasi HPV

“HPV adalah virus yang banyak ditemukan dan dapat menyebar melalui kontak kulit ke kulit, terutama melalui hubungan seksual. Langkah pencegahan utama penyebaran HPV adalah dengan pemeriksaan rutin atau skrining, dan yang terpenting imunisasi HPV.” (dr. Ivander Utama F.MAS, SpOG, MSc., Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan)

Imunisasi HPV diharapkan dapat menekan jumlah penderita kanker leher rahim (kanker serviks) di Indonesia, dimana pada tahun 2022 ada sebanyak 36.964 kasus baru kanker serviks. Ternyata di Indonesia, kanker leher rahim (kanker serviks) menduduki peringkat kedua kanker paling berisiko untuk perempuan.

Sebenarnya HPV tidak hanya mengakibat kanker leher rahim namun juga bisa beresiko pada kanker vulva, kanker vagina, kanker anal, kutil genital, kanker oropharingeal, dan kanker penis. Penderita yang terkena infeksi HPV bisa terjadi pada semua kelompok usia dan juga pada laki-laki.

Infeksi HPV pada laki-laki yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu banyaknya partner sex alias gonta-ganti pasangan, tidak disunat, pasangan seks yang baru, akibat hubungan seks anal dengan laki-laki lain, dan lain-lain. Serem yaaa…

Gejala Khas Stadium Lanjut Kanker Leher Rahim(Kanker Serviks)

Selain keputihan yang muncul dengan nanah seperti yang disebutkan di atas, dr. Ivander juga menambahkan gejala lainnya yaitu : nyeri saat berhubungan seksual, haid yang tidak teratur,  nyeri panggul, dan sebagainya. Biasanya gejala ini tidak muncul dari awal terkena infeksi HPV, namun berjalannya waktu baru akan muncul. Maka disarankan untuk melakukan pencegahan sebelum terjadi terutama pada remaja perempuan.

Perempuan memang memiliki resiko terinfeksi HPV yang dapat menyebabkan kanker leher rahim(kanker serviks). Insya Allah dengan segala bentuk ikhtiar pencegahan, perempuan akan tetap sehat. Saat ini Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sudah melakukan cara untuk menekan jumlah penderita salah satunya dengan imunisasi HPV. Kita berharap semoga warga Indonesia dari segala usia dan jenis kelamin bebas dari infeksi HPV, terutama perempuan dari infeksi HPV yang menyebabkan kanker leher rahim(kanker serviks), amin ya rabbal alamin.

Similar Posts

One Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *