Punya Jerawat Bandel? Mungkin Anda Mengidap Hiperandrogen
Sebelum menikah, muka saya kerap berjerawat. Biasanya kalau sedang parah, jerawat batu muncul di beberapa tempat di wajah. Dan itu mengesalkan sekali, karena pastinya menjadi malu buat tampil di depan umum. Padahal saya sudah memakai salep atau melakukan facial dan peeling buat menghilangkan jerawat, tapi tetap saja jerawatnya nggak mau hilang. Sedih banget.
Alhamdulillah sejak menikah, muka saya mendingan mulus. Jerawat batu pun jarang nongol, entah kenapa bisa begitu. Obatnya apa karena udah nikah, atau karena bertambahnya usia.
Selain jerawat, saya mempunyai kumis sedikit diatas bibir. Kata orang sih bulu halus, tapi tetap saja kelihatan kalau bercermin dan ini juga membuat saya malu. Pernah dulu sewaktu remaja, saya gunting beberapa kali, bulu-bulu halusnya. Tapi akhirnya diberhentikan, karena ada yang bilang, kalau dicukur atau digunting, kumisnya bisa semakin lebat, hiyy seram. Akhirnya saya memilih pasrah, dan membiarkan kumis itu ada, sambil berharap kumisnya tidak tumbuh lagi.
Setelah mengikuti seminar Discover New Confidence oleh dokter Haekal Yassier Anshari, M. Biomed (AAM) di Cafe 39 Tebet, saya baru tahu kalau ada perempuan yang mengidap hiperandrogen atau kelebihan hormon androgen. Biasanya gejala hiperandrogen ini terjadi pada 10-20 % wanita.
Mau tahu apa itu hormon androgen? Hormon androgen itu hormon yang biasanya ada di laki-laki. Pantesan ya, saya berkumis dan dulunya jerawatan, berarti saya termasuk golongan perempuan mengidap hiperandrogen.
Sebenarnya apa aja sih gejala hiperandrogen yang muncul pada perempuan?
- Berjerawat parah di muka, bahkan sampai ke leher dan punggung
- Tumbuhnya bulu halus, bisa di atas mulut seperti kumis, atau di area lain seperti kaki dan tangan
- Kebotakan seperti yang dialami oleh laki-laki
- Timbul minyak berlebih pada muka
- Dan lain-lain
- Tidak percaya diri
- Mood tidak stabil
- Cemas dan depresi