Terima Kasih Ibu, Kamu Sangat Hebat
Banyak ibu hebat di sekitar kita, yang mengasuh dan mendidik anak istimewa. Karena menjadi ibu tidaklah mudah, apalagi untuk seorang anak istimewa.
Sejak keponakan saya disarankan untuk menjalani terapi tumbuh kembang di RS. Harapan Kita karena mengalami autis ringan, kakak perempuan saya, ibunya suka cerita tentang pengalaman selama terapi.
Banyak anak istimewa berkebutuhan khusus, yang terapi di Harapan Kita. Pernah kakak saya bercerita, ada seorang ibu dari anak istimewa yang menuturkan kisahnya.

Pernah suatu hari, saat ibu itu mengajak anak istimewanya ke mal, ada seorang ibu hamil yang kelihatan jijik dengan anak istimewanya, bilang amit-amit sambil mengelus perutnya.
Si ibu ini tersinggung dan menghampiri ibu hamil, sambil menyumpahi ibu hamil itu mendapatkan anak istimewa, sontak ibu hamil itu menangis dan memohon-mohon si ibu menarik perkataannya.
Tersenyum Bersama Potads
Dari cerita di atas, saya tahu si ibu, teman kakak perempuan saya masih mengalami tahapan ‘denial atau menyangkal.’ Tidak ada ibu yang siap mengetahui anaknya lahir dalam keadaan istimewa.

Alhamdulillah saya mendapatkan undangan menghadiri Talkshow parenting POTADS bersama BKKBN, pada hari Kamis, tanggal 6 Desember 2018 di The Bellevue Suites Hotel, dengan narasumber psikolog Tika Bisono dan founder POTADS, Noni Fadhillah.
Jujur, baru kali ini saya mengetahui POTADS, yang ternyata kependekan dari Persatuan Orang Tua Anak Down Syndrome. Di sini para orang tua terutama ibu, berkumpul dan saling sharing, dan yang terutama menguatkan.
Pembukaan pertama tampil tiga anak istimewa yang menarikan tari jaipong. Hebat banget, saya nontonnya sampai mau nangis. Apalagi penari laki-laki yang berada di bagian tengah. Bisa memikat penonton, dengan goyangannya yang aduhai.
Lalu sesi kedua hadir di atas panggung Jena, anak istimewa dari ibu Noni, founder POTADS bersama perwakilan dari BKKBN. Tidak disangka Jena bisa berkomunikasi layaknya gadis normal. Dengan bakat modelling dan kepercayaan diri yang kuat, sesuatu kemampuan yang tidak bisa dipercaya dari anak istimewa down syndrome pada umumnya.
BKKBN yang menginginkan manusia Indonesia beekualitas, tidak hanya pada orang normal tapi juga pada penderita down syndrome. Jena merupakan bukti bahwa anak istimewa down syndrome bisa berkualitas.
Ibu Kamu Memang Hebat
Sesi yang ditunggu akhirnya tiba, psikolog Tika Bisono, menyapa para hadirin.
“Ibu-ibu di sini ada yang tahu kalau saya juga ABK?” seru Tika Bisono
Wah pernyataan yang mengagetkan, saya baru tahu kalau Tika juga ABK(anak berkebutuhan khusus). Ternyata memang setiap keluarga terutama ibu, akan mengalami tahap penolakan dengan kelahiran anak istimewa.
Apalagi seorang ayah, akan menolak secara keras kehadiran anak istimewa. Hanya ibu yang bisa bertahan untuk mengasuh anak.
Menurut Tika, anak istimewa down syndrom, juga perlu disayang, mempunyai teman dan juga diberi kesempatan, mirip dengan Jena.
Seorang ibu dengan anak istimewa, bisa membekali diri membaca buku-buku tentang down syndrome. Dan jangan membandingkan anak down syndrome dengan anak normal. Walaupun begitu anak dengan down syndrome, jangan dibedakan dengan kakaknya yang normal.

Penting saudara anak istimewa down syndrome, untuk diberikan penjelasan tentang kondisi anak istimewa. Agar saudaranya bisa menerima keadaan anak istimewa.
Memang tidak mudah mempunyai anak istimewa. Tapi balasannya insya Allah surga, karena menerima titipan Allah dengan baik.
Sakit hati ya si ibu tersebut dan menyumpahi calon baby anak orang lain sama seperti anaknya.