Pernikahan Betawi Di Lingkungan Rumah, Cuma Betawi Punya Gaye
Eh hujan gerimis aje
Ikan bawal diasinin
Eh jangan menangis aje
Bulan syawal dikawinin(Benjamin)
Berikut hal-hal yang ada di pernikahan Betawi, menurut pengamatan saya :
- Petasan. Ini merupakan percampuran dengan budaya China. Petasan ini katanya semacam alarm untuk memanggil undangan agar datang. Orang China dulu yang kangen dengan suara petasan di kampungnya suka menyalakan petasan. Nah, berhubung dulu tidak ada kartu undangan, orang Betawi meniru orang China, menyalakan petasan, sebagai tanda memanggil para undangan. Sampai sekarang pun di lingkungan rumah saya, walaupun sudah mendapatkan kartu undangan, tetap saja didatangi langsung bila mengundang untuk nikahan. Selain nikahan, petasan juga digunakan untuk perayaan sunatan adat Betawi.
- Tradisi palang pintu. Biasanya rombongan pengantin pria dicegat oleh perwakilan pengantin wanita. Di sini perwakilan pengantin pria dan perwakilan pengantin wanita berbalas pantun dan juga berkelahi dengan silat. Seperti sudah diatur, perwakilan pengantin wanita kalah, sehingga rombongan pengantin pria bisa melanjutkan pernikahan.
- Tarian ondel-ondel. Ini diadakan setelah tradisi palang pintu. Penarinya bisa dewasa, ataupun anak-anak. Cuma saya lebih suka versi anak-anak, lucu dan kagum, kecil-kecil sudah melestarikan budaya betawi.
- Marawis. Setelah tarian ondel-ondel selesai, marawis mengiringi rombongan pengantin pria dengan sholawat, untuk melakukan akad nikah. Ini merupakan percampuran budaya Betawi dengan budaya Arab dan juga unsur islam.