Asian Games 2018, Membuka Peluang Untuk Produk UKM Go Internasional
Gegap gempita Asian Games 2018 yang sedang berlangsung, tidak hanya memberikan kesempatan pada Indonesia, yang membuktikan diri bisa menjadi tuan rumah yang baik. Tapi juga membuka peluang bagi berbagai bidang di Indonesia seperti pariwisata, kuliner, produk dalam negeri, dan sebagainya yang berasal dari Indonesia, dalam memperkenalkan diri ke negara lain.
Menangkap Peluang Melalui Produk Lisensi Asian Games 2018
Lalu bagaimana sih caranya supaya produk UKM bisa menjadi pemegang lisensi Asian Games 2018? Mochtar Sarman menjelaskan saat mengajukan produknya, ada beberapa kriteria lho, yang harus dipenuhi. Mau tahu apa aja?
- Jaringan distribusinya. Apakah sudah kuat dan luas?
- Kualitas produk. Apakah sudah memenuhi standar kualitas internasional atau belum?
- Kemampuan produksi. Apakah bisa memenuhi permintaan?
- Mau belajar. Apakah mau menerima saran untuk perkembangan usaha?
- Dan sebagainya
SMESCO Menyediakan Produk Khas Indonesia Selain Merchandise Resmi
Lalu bagaimana dengan produk dari berbagai provinsi di Indonesia, bisa dibeli dimana? Pasti para atlet, pelatih dan suporter Asian Games dari negara lain, juga mau membeli produk Indonesia. Menurut Emilia Suhaimi, selaku Direktur Utama LLP-KUKM, untuk itu mereka akan diarahkan ke Smesco, sebagai pusat wisata belanja. Jadi kalau datang ke Smesco, bisa membeli semua produk khas dari seluruh provinsi di Indonesia.
Harga merchandise-nya pun beragam, mulai dari harga 15 ribu sampai 3,5 juta. Kalau untuk negara lain yang nilai tukar mata uangnya diatas Indonesia, ini sih menyenangkan sekali. Mereka bisa belanja apa saja, karena harga barangnya murah-murah. Apalagi menurut Emilia, harga produk UKM di Smesco, sama dengan harga beli di perajin, hanya saja di Smesco ditambah Ppn sebesar 10 persen.
Selain itu turis bisa melihat secara langsung, apa saja produk-produk Indonesia, tanpa harus datang ke provinsinya. Seperti kalau mau membeli kain songket, tidak harus datang ke Sumatera Barat. Repot kan, kalau harus terbang dulu ke Padang? Haha..
Uniknya display produk Smesco, kental dengan budaya Indonesia dan tidak ada produk asing yang dijual. Harus khas Indonesia, karena Smesco ingin memberdayakan dan mensejahterakan produk UKM Indonesia. Dan untuk ini, Smesco sudah melakukan banyak promosi, antara lain di media sosial, yang memang sedang nge-trend saat ini.
Menurut Emilia, juga dilakukan berbagai upaya, untuk menwujudkan Smesco sebagai wisata belanja, yaitu dengan :
- 6 bus tingkat dan 4 bus reguler yang looping dari Wisma Atlet ke Smesco
- Di dalam bus, akan disambut oleh Abang None Jakarta sebagai tour guide yang memakai T-shirt khusus Asian games, agar bisa dibedakan dengan panitia lainnya dan juga umum. Dan pastinya tour guide ini ramah dan pintar berkomunikasi
- Ada penukaran uang di Smesco, yaitu Tap Cash BNI untuk pembayaran debet dan EDC untuk kartu kredit
- Mendapatkan welcome drink yaitu bir pletok dan air mineral. Kenapa bir pletok? Karena merupakan minuman khas Jakarta
- Barang-barang di Smesco merupakan produk fast moving yang cepat habis. Karena itu tidak akan ditemukan barang yang agak lama penjualannya, seperti patung besar.
- Selain itu ada kuliner khas daerah juga yang dijual seperti rendang, makanan khas Sumatera Barat, yang sudah go internasional
- Ada juga demo membatik dan melukis payung, yang diharapkan akan menarik minat para wisatawan untuk lebih lama menghabiskan waktu belanja di Smesco
- Ada hadiah khusus buat yang belanja dengan nominal tertentu, dan juga berlaku bagi pembeli yang mempromokan Smesco ke media sosial.
- Tersedia photo booth, untuk para wisatawan berfoto dengan menggunakan berbagai aksesoris khas Indonesia
- Untuk penjualan selama Asian Games 2018, Smesco dibantu oleh pakar marketing terkenal, Hermawan Kartajaya, melalui perusahaannya yaitu Mark Plus, untuk melakukan penilaian dan menjadi masukan perbaikan ke depannya buat Smesco.
Suatu kebanggan bagi ukm jika produknya bisa dikenal dimancanegara dan memenuhi standar kualitas INASGOG