|

Review Naik Bus Palala Ke Bukit Tinggi, Sumatera Barat

Kalau melihat reels para traveler itu enak banget. Duduk di bus atau kereta sambil menikmati pemandangan di luar bus. Tapi itu hanya mimpi bila naik bus ke Sumatera Barat hehe..

Awalnya ragu untuk naik bus, karena sudah terbiasa naik pesawat. Tapi berhubung harga pesawat yang lumayan mahal di awal bulan Januari, saya memutuskan memilih bus.

Namun bingung, bus mana yang akan dipilih. Ternyata sekarang pilihan armada bus ke Sumatera Barat itu banyak. Waduh.

Mencari review dulu di google. Keluarlah berbagai macam armada bus, seperti Pangeran Sembodo, MPM, Gumarang(ini dulu bus langganan), NPM, Palala dan lain-lain.

Sebenarnya gampang memesan tiket bus di berbagai aplikasi travelling. Hanya saya belum yakin sepenuhnya untuk memesan online. Dan memutuskan untuk memesan langsung di terminal Kampung Rambutan, karena dekat dari rumah.

Loket pemesanan tiket semua armada bus ada di lantai atas terminal bus antar kota Kampung Rambutan. Terjejer rapi dan bersih, ada tempat duduknya juga. Namun tetap saja masih ada calo yang menawarkan tiket bus. Bagi orang lain mungkin membantu, tapi saya lebih suka datang ke loket sendiri. Lebih puas untuk bertanya-tanya.

Masih bingung memutuskan. Akhirnya saya mengecek salah satu aplikasi travelling, dan menemukan kalau bus Palala mendapatkan review tertinggi. Busnya pun sudah hampir penuh di hari Jumat, tanggal 5 Januari. Saya langsung memesan tiket bus executive seharga Rp. 675.000 per orang.

Fasilitas

Berhubung baru naik bus lagi, jadi saya norak memperhatikan satu persatu fasilitas dalamnya. Bus Palala Executive ini dengan kursi mempunyai selonjoran kaki. Disediakan selimut tebal dan bantal bulat di kursi.

Tepat di belakang kursi depan kita ada monitor mini untuk menonton video lagu-lagu. Ada charge untuk handphone dan juga sangkutan untuk gantungan plastik.

Bagian belakang bus, ada smoking room menyatu dengan toilet. Ukuran lumayan kecil tapi cukup untuk sekedar pipis. Tantangannya agak susah pipis, terutama saat bus mengebut. Bagian depan bus, ada dispenser air hangat yang menyediakan teh, kopi dan gula. Walau suka kehabisan air panas, karena tidak banyak. Di atas bagian tengah ada CCTV.

Untuk kebersihan fasilitas ya standar. Tidak bisa dibilang terlalu bersih atau kotor sekali. Setidaknya masih bisa dipakai dengan baik.

Sholat Lima Waktu

Salutnya saat solat jumat keneknya berteriak memanggil penumpang laki-laki. Saat berhenti untuk solat 5 waktu, keneknya juga berteriak, “Sembahyang!”

Berhenti tiga kali untuk solat yaitu solat subuh, solat zuhur jamak ashar, solat maghrib jamak isya. Sehingga tidak usah takut tidak bisa sholat. Namun kalau merasa kurang nyaman jamak dan ingin sholat tepat waktu.

Bisa sholat di kursi sih dengan tayamun. Saya melakukan ini saat kemarin pulang ke Jakarta. Sudah sampai jam 5 pagi, bus juga belum berhenti dan masuk tol. Auto panik, memangnya di tol ada masjid. Bangunin mama mengajak sholat di bus. Setelah sholat subuh, ternyata busnya berhenti juga di rest area, hihi…

Kecepatan dan Ketepatan

Oke ini agak serem sih. Kalau membayangkan perjalanan ke Sumatera bakal nyaman terus selama 2 hari. Tentu saja salah.

Jadi biasanya sopir itu mengebut saat malam hari sampai subuh. Biasanya memang jalanan lengang. Bahkan truk-truk akan memberikan jalan.

Jadi setelah berhenti sholat isya, lampu bus akan dimatikan, dan sopir berubah menjadi Valentino Rossi haha..

Tidak bisa dipungkiri memang sopir kena target waktu. Kalau tidak salah 37 jam, dari berangkat jam 9 pagi sampai jam 17.30 esok harinya.

Pelayanan

Untuk pelayanan lumayan ramah penjaga tiket dan kru bus.

Kru bus saat jalan dari Terminal Kampung Rambutan ke Outlet Palala di Bukit Tinggi, lumayan care.

Setiap bus mau jalan setelah berhenti sholat dan makan, kenek cariin. Kalau bus dari Bukit Tinggi, busnya suka prank, bus pura-pura mau jalan. Penumpangnya berlarian mengejar bus.

Bila mau cancel pun masih bisa maksimal H-2. Sebelum pergi H-1, akan dijapri by whatsapp oleh admin, mengingatkan.

Keamanan Dan Kebersihan

Bus Palala lumayan bersih untuk standar saya. Lantainya dilapisi karpet bulu dan bersih.

Bus juga dicuci dan cek mesin saat berhenti di rumah makan Lampung.

Secara keseluruhan naik bus Palala Executive sangat baik. Walau ada yang kurang, namun masih standar biasa. Rekomenlah bagi yang ingin pakai bus ke Bukit Tinggi, Sumatera Barat.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *