5 Tips Naik Bus 2 Hari Menuju Bukit Tinggi, Sumatera Barat
Naik bus selama dua hari satu malam di bus itu sebenarnya tidak susah amat. Namun tidak bisa dikatakan mudah juga hehe. Bayangkan bus hanya berhenti untuk sholat dan makan, selebih itu waktu dihabiskan di bus. Apa yang harus disiapkan selama perjalanan?
Daftar Isi
1. Sedia Makanan
Entah membawa perbekalan, membeli di atas bus atau membeli makanan di rumah makan. Makanan penting sekali selama perjalanan. Kita tidak tahu kapan bus akan berhenti dan bisa makan.
Saat menjadi penumpang bus ke Bukit Tinggi, Sumatera Barat, saya selalu ikut turun bila bus berhenti. Makan di rumah makan, atau membeli makanan untuk dibungkus. Saran kalau membeli masakan padang untuk dibungkus, lebih baik kuahnya dipisah agar tidak cepat basi. Jangan lupa minta sendok plastik sehingga lebih gampang makan di atas bus.
Biasanya bus selama dua hari berhenti tiga kali di rumah makan. Di sini kita bisa memutuskan untuk makan di tempat, atau bungkus makanan. Sisanya berhenti di masjid untuk sholat.
Selain itu kita bisa juga membeli makanan dari para kaki lima yang naik bus. Camilan ini penting lho, buat pengisi perut. Apalagi kalau sudah masuk jalanan Sumatera, biasanya snack daerahnya lucu-lucu.
Saya membeli keripik jengkol, panakuik dan juga pagede jagung. Tiga camilan ini khas Sumatera Barat, rekomen buat dibeli.
2. Sedia obat-obatan dan Kantung Plastik
Penting banget. Terutama obat-obatan wajib seperti obat pusing, anti mabok, demam, dan batuk pilek. Lebih baik sedia obat di tas, agar tidak pusing beli di jalan.
Ada juga sih pedagang kaki lima yang jual obat-obatan. Tapi untung-untungan, pedagangnya tidak selalu ada. Kemarin di bus, ada yang membeli antimo dari pedagang kaki lima.
Kantung plastik juga penting, terutama bila memesan kursi bagian belakang bus. Mual dan pusing. Lebih baik sih pilih kursi di depan atau tengah. Supaya tidak ikutan kebanting-banting saat bus mengebut.
3. Sedia Camilan dan Permen
Naik bus di jalanan Sumatera, jangan berharap mulus. Bus biasanya mengebut atau jalanannya yang berbelok, kadang juga rusak.
Bila mual melanda, permen dan camilan berguna untuk mengatasinya. Selain itu mengisi waktu bosan selama perjalanan. Mau baca di bus susah sih, kan belok-belok dan mengebut. Minimal mulut mengunyah, sehingga ada kesibukan.
4. Sedia Minuman Manis
Sebenarnya saya pantang minum minuman manis di botol. Namun terasa payah sekali pas perjalanan pergi. Akhirnya perjalanan pulang ke Jakarta, saya membeli dua botol minuman manis.
Lumayan saat pusing, minum seteguk- seteguk. Rasa manisnya mengurangi pusing dan mual. Jangan tergoda minum langsung habis, pipisnya susah hehe.. Walau naik bus yang ada toiletnya, rasanya suka bergoyang-goyang saat pipis. Apalagi saat bus mengebut, bisa basah deh baju.
5. Waktu Turun Dari Bus Maksimal 30 Menit
Harus sat set ini mah. Saat bus berhenti di rumah makan, biasanya saya memesan makanan, sholat baru ke toilet. Kalau ke toilet dulu baru sholat, bisa memakan waktu lama. Mengantri bareng para ibu-ibu penumpang lain.
Setelah urusan sholat dan toilet selesai, saya baru mengambil makanan. Ini sangat efektif, karena kadang bus jalan buru-buru. Kalau saat sedang makan dan bus memanggil pun, bisa diakali dengan minta bungkus sisanya.
Terkadang memang bus tidak bisa diprediksi waktu jalannya. Bisa cepat dan bisa lama. Tapi patokan waktu turun bus itu kurang lebih 30 menit. Jadi semuanya harus dilakukan terencana, agar tidak terburu-buru dipanggil sama kenek bus.
Gimana? Udah siap untuk naik bus selama dua hari ke Bukit Tinggi, Sumatera Barat? Atau lebih baik naik pesawat yang hanya 1,5 jam ke bandara Padang plus 3 jam ke Bukit Tinggi?
Apapun pilihannya tetap yang terbaik. Asal jangan lupa kalau naik bus, praktekkan 5 tips di atas.