Reza Permadi, Pencetus Ide Wisata Virtual Atourin Saat Pandemi
Pariwisata turun drastis saat pandemi. Jangankan untuk melakukan wisata liburan, untuk leluasa keluar dari rumah saja sudah tidak bisa. Imbasnya sektor usaha wisata menurun, dan masyarakat tidak bisa liburan kemana-mana.
Bagi orang yang suka travelling tidak bisa pergi kemana-mana karena segala aktivitas dibatasi pasti sangat tidak menyenangkan. Sedangkan dari segi ekonomi, bisnis travel bisa dikatakan mati. Tidak ada yang pergi wisata, berarti hampir tidak ada pemasukan bagi bisnis yang berkecimpung di sektor pariwisata.
Reza Permadi, Wisata Virtual Atourin Untuk Menyelamatkan Pemandu Wisata Lokal Dan UMKM
Reza Permadi sebagai pemenang Satu Indonesia Awards Bidang Teknologi, Wisata Virtual Untuk Penggiat Wisata bersama teman-temannya. Dia mengadakan inovasi wisata virtual untuk menyelamatkan sektor wisata dari efek pandemi, terutama para pemandu wisata lokal agar tetap berpenghasilan. Dengan mengadakan wisata virtual bagi para travellers, yang ingin tetap menikmati indahnya pemandangan alam dan rekreasi ke tempat-tempat wisata baru.
Pemuda kelahiran tahun 1993 ini merupakan lulusan program magister Sustainable Tourism dari Universitas Padjajaran. Saat pandemi muncul, Reza mengumpulkan para pemandu wisata lokal dan memberikan pelatihan secara online kepada mereka, untuk mengadakan wisata virtual. Harga yang ditawarkan oleh Atourin pun sangat terjangkau, hanya 20-50 ribu selama dua jam. Kendala jaringan internet dan kecanggungan para pemandu lokal untuk memandu secara online, merupakan contoh kendala saat wisata virtual.
Selain itu Atourin juga membantu para UMKM di tempat wisata dengan menjualkan langsung oleh-oleh seperti kerajinan tangan yang akan dibelikan oleh pemandu wisata, lalu dikirimkan ke rumah pemesan. Jadi sambil menikmati wisata virtual, tapi juga sekalian belanja seperti wisata liburan datang langsung.
Pemandu wisata lokal menjelaskan berbagai spot menarik di tempat wisata dan seputar liburan secara online. Sekalian menyenangkan mata bagi para travellers yang bosan terkurung selama pandemi. Cara para travellers mengikuti wisata virtual dengan memilih paketnya di website dan instagram atourin, dengan membeli tiket di aplikasi wisata Traveloka.
Untuk menarik perhatian para travellers mengikuti wisata virtual, biasanya diberikan keterangan mengenai keindahan alam tempat wisata, dengan menampilkan fotonya. Saat gabut tidak kemana-mana waktu pandemi, wisata virtual menjadi pilihan tepat bagi orang yang suka jalan-jalan.
Cara Ikutan Wisata Virtual Atourin
Setelah membeli tiket dan hadir secara live pada wisata virtual Atourin. Biasanya ada satu pemandu virtual yang memandu para travellers dalam virtual tour, selain dipandu oleh pemandu wisata lokal di lokasi wisata. Pemandu virtual yang akan menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai wisata virtual yaitu kualitas internet, mute all, tanya jawab kuis berhadiah, dan foto bersama.
Pemandu wisata lokal akan berjalan-jalan sambil menjelaskan berbagai informasi yang menarik seputar tempat wisata, bagaimana perjalanan menempuh lokasi usaha, oleh-oleh lokal apa saja yang bisa dibeli, dan lain-lain. Ini sangat menarik memang, selain untuk menikmati pemandangan lokasi wisata, para travellers juga bisa membuat itinerary alias daftar rencana kegiatan beserta perkiraan biaya yang akan dibutuhkan selama perjalanan ke destinasi wisata tujuan.
Konsep wisata virtual ini didapat Reza saat melakukan perjalanan keluar negeri. Reza tersadarkan virtual tour ini bisa menjadi penyelamat bagi sektor bisnis pariwisata yaitu para pemandu lokal dan UMKM penjual oleh-oleh daerah wisata, untuk tetap berpenghasilan saat pandemi.
Selain itu Atourin juga kerap bekerjasama dengan pihak lain seperti pemerintah daerah membuat virtual tour daerah wisata setempat. Seperti virtual tour dengan Pemerintah Kabupaten Nagekeo dan Pegiat Wisata di Kabupaten Nagekeo, dengan judul “Tinju Adat di Kampung Kawa Kab. Nagekeo” yang tayang di akun youtube-nya yang tayang pada tanggal 23 Agustus 2023.
Tidak ketinggalan membuat podcast untuk menambah pengetahuan travellers tentang pengetahuan dan informasi seputar wisata.
Untuk saat ini memang virtual tour sudah tidak menjadi pilihan utama, karena pandemi sudah berakhir. Namun wisata virtual ini bisa ditonton untuk tetap mempromosikan daerah wisata, dan menarik minat para travellers untuk berkunjung.
Bagi travellers sendiri, dengan berkunjung secara virtual ke daerah wisata, mereka bisa memasukkan destinasi daerah wisata tersebut ke dalam rencana jalan-jalan, dan dibuat itenerary. Sehingga bisa memperhitungkan waktu yang akan dihabiskan selama wisata nanti dan juga perkiraan biaya yang harus dipersiapkan.