Wisata ke Hutan Buatan, Kebun Raya Bogor
Hidup di kota itu kadang membosankan. Tempat wisatanya kebanyakan pusat perbelanjaan alias mall. Kemana-mana yang dilihat cuma gedung tinggi dan jalanan berdebu.
Kangen jalan-jalan ke tempat yang banyak pohonnya.
Bujuk suami, eh alhamdulillah mau nemenin main ke hutan di Bogor, alias Kebun Raya Bogor. Yups, banyak yang belum tahu, kalau Kebun Raya merupakan bagian dari hutan samadi(hutan buatan).
Dibangun pada zaman Raja Siliwangi, hutan samadi dikhususkan untuk melindungi bibit pohon langka, tertulis dalam prasasti Batutulis. Thomas Stanford Raffles kemudian mengembangkannya menjadi menjadi kebun yang cantik. Saat ini Kebun Raya Bogor sudah menjadi tempat wisata, dengan 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan dan luasnya mencapai 87 hektar.
Daftar Isi
Wisata Ke Hutan Buatan, Kebun Raya Bogor
Saya dan suami naik kereta ke stasiun Bogor, lalu naik angkot 02 dan turun di Kebun Raya Bogor. Untuk masuk ke dalam harus bayar tiket dulu ya. Beda harga tiket hari biasa dan hari libur/weekend.
Masuk ke dalam, berjalan melintasi pepohonan. Rasanya nggak percaya berada di antara pohon-pohon besar yang rimbun. Kresek, bunyi daun-daun kering yang terinjak, beda banget sama bunyi knalpot motor di jalanan, hehe..
Saking sudah lama tidak kesini, jadi kepo dengan tumbuhan-tumbuhannya. Ternyata setelah diamati satu persatu, flora-nya unik-unik. Terutama pohon-pohon tinggi besar yang tinggi-tinggi banget. Menaungi tumbuhan-tumbuhan di bawahnya dari sinar matahari yang menyengat.
Kalau biasa tinggal di kota, yang minim dengan tumbuhan dan pohon. Berjalan melintasi keragaman hayati di sini, seperti masuk ke dimensi lain. Hawanya yang segar, udaranya yang terasa bersih, rasa menyatu dengan alam dan memanjakan mata dengan jejeran pohon serta tumbuhan.
Indah banget. Wisata seperti ini ternyata lebih efektif buat saya, karena lebih menyehatkan.
Saya tertarik untuk mengamati pohon-pohon besar, salah satunya pohon Randu alias pohon Kapuk. Tingginya mencapai 20 meter, menjulang ke atas. Lingkar batangnya jangan ditanya, besar banget lebih besar dari badan saya hehe..
Bentuk kulitnya yang kasar dengan batang berduri ternyata mempunyai manfaat untuk obat bagi penderita kencing batu, asma, disentri serta untuk membersihkan rambut.
Ada juga jamur yang menempel di batang pohon. Jamur yang tumbuh ini, ada yang bisa dimakan dan ada yang tidak boleh dimakan karena beracun. Jamur juga bermanfaat untuk obat, bahan fermentasi dan lain-lain.
Selain itu ada juga tanaman paku-pakuan yang saya temui. Dulu saat kecil ada suplir, tanaman paku-pakuan yang dijadikan tanaman hias di rumah. Ada juga jenis paku-pakuan yang bisa menjadi gulai sayur orang Minang, yaitu pakis.
Untuk habitat hewan, paku-pakuan juga bisa menjadi tempat perlindungan bagi burung dari bahaya.
Fenomena Indonesia Sebagai Hutan Hujan Tropis
Di dunia, Indonesia dikenal sebagai Hutan Hujan Tropis terbesar ke-3, setelah Brasil dan Republik Demokratik Kongo. Kok bisa ya?
Ya, karena letak geografis Indonesia di garis khalustiwa yang berlimpah sinar matahari dan curah hujan yang tinggi. Kondisi ini yang membuat banyak hutan hujan tropis terbentuk di Indonesia.
Nah hutan hujan tropis ini banyak di jumpai di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua. Pantas saja sebagian penduduk Indonesia seperti di Papua, menganggap hutan adalah ibu. Dari hutan, mereka bergantung hidup. Tidak hanya binatang dan tumbuhan saja ternyata.
Sedangkan bagi dunia, hutan hujan tropis di Indonesia dianggap paru-paru dunia. Menyediakan sebanyak 20% oksigen bagi dunia. Selain itu hutan hujan tropis juga dan tanah juga menyerap sekitar 20% dari emisi karbon dioksida buatan manusia di dunia.
Tahu kan emisi karbon dioksida apa aja? Asap yang dikeluarkan dari transportasi seperti mobil dan motor serta pembangkit listrik bahan bakar fosil.
Hutan Sebagai Ibu
Seorang Ibu adalah orang yang selalu memberi dengan penuh kasih sayang, tanpa meminta balasan. Kasih ibu sepanjang masa. Hutan sebagai ibu, menurut sebagian wilayah di Indonesia, seperti Papua memberikan banyak manfaat bagi manusia.
Sejak dulu manusia memanfaatkan hutan untuk berbagai hal untuk kehidupannya. Kebergantungan manusia dengan hutan sangatlah besar. Dari mengambil kayu bakar, buah-buahan dan sayur mayur, obat tradisional, dan lain-lain. Selain itu hutan juga sebagai pencegah tanah longsor dan banjir, rumah bagi para hewan, menjaga kesuburan tanah, dan lain-lain.
Selama hasil hutan masih digunakan dalam batas yang wajar, hutan akan tetap lestari selamanya.
Hutan Sebagai Paru-Paru Dunia
Bagi yang bingung kenapa sih, saat berada di lingkungan yang dipenuhi tumbuhan dan pohon, udara terasa segar?
Yups, karena tumbuhan menghisap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen, yang dibutuhkan manusia.
Seperti kita ketahui karbon dioksida dihasilkan dari pembakaran limbah, asap pabrik, asap kendaraan, dan lain-lain. Karbon dioksida yang berlebih terhirup ke dalam tubuh manusia, akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Hutan dengan berbagai pohon dan tumbuhan, membutuhkan karbon dioksida dalam proses fotosintesis untuk mendapatkan energi dan merubahnya dalam bentuk gugus gula dan oksigen.
Fakta kebakaran hutan dan lahan di Indonesia
Ternyata nih ya, selama 6 bulan berjalan tahun 2023 ini, sudah mencapai 211 kasus kebakaran hutan dan lahan. Hal ini cukup memprihatinkan sih.
Ternyata tahun 2023 ini diperkirakan akan menjadi ancaman bencana di Indonesia, seperti di Sumatera Selatan. Dengan adanya suhu panas di beberapa wilayah di Indonesia, yang disebut sebagai dampak gerak semu matahari [bukan gelombang panas]. Akibatnya sejumlah wilayah lahan basah seperti di Sumatera Selatan mulai mengering.
Kabar buruknya, kekeringan ini akan bertambah pada musim kemarau bila ada El Nino. Berkurangnya curah hujan merupakan dampak yang sangat terasa dari El Nino. Jadinya udah musim kemarau tambah El Nino, ya jadi semakin kering lahan, yang bisa mengakibatkan kebakaran hutan. Kondisi ini diprediksi oleh BMKG terjadi pada Agustus-September 2023.
Selain itu dari sisi manusia, kemiskinan kadang memicu orang membuka lahan di hutan untuk berladang. Pembukaan lahan dengan membakar hutan, sangatlah mudah dilakukan. Dibandingkan harus membuka lahan dengan membabat hutan. Sehinggapembakaran hutan dengan sengaja, malah membuat wilayah yang terbakar meluas, karena saat musim kemarau, tumbuhan ada yang kering kekurangan air dan mudah dilalap api.
Dampak Kebakaran Hutan
Apa yang akan terjadi bila kebakaran melanda hutan?
Mengancam keberlangsungan hidup flora dan fauna di hutan.
Selain hewan dan tumbuhan yang mati terbakar. Api juga akan menghanguskan vegetasi tumbuhan dan berbagai tempat bersarang hewan. Sumber makanan hewan pun akan musnah. Hewan dan tumbuhan akan kehilangan habitatnya.
Asap kebakaran menganggu saluran pernafasan
Kebakaran hutan itu bahaya lho bagi kesehatan pernafasan. Asap yang dihasilkan dari api kebakaran hutan mengandung berbagai zat berbahaya seperti karbon monoksida dan sulfur oksida. Gangguan pernafasan akan terjadi seperti asma dan infeksi saluran pernafasan
Kebutuhan akan air bersih akan terganggu
Pohon-pohon itu penahan air, sehingga hutan akan menjadi wadah untuk menahan air. Bila hutan gundul akibat kebakaran, maka penahan air akan berkurang. Masyarakat akan kesulitan air bersih, dan yang terparah kiriman air dari pegunungan yang tidak dapat dihalau, mengakibatkan banjir.
Solusi Mencegah Kebakaran Hutan
Setuju nggak sih kalau untuk mencegah kebakaran di hutan adalah kesadaran masyarakat di sekitar hutan?
Masyarakat harus sadar kalau keberadaan hutan itu sangatlah penting, seperti masyarakat Papua yang menganggap Hutan adalah ibu. Mereka mencintai hutan layaknya ibu sendiri. Sehingga penting bagi masyarakat untuk bahu membahu menjaga dan melestarikan hutan. #UntukmuBumiku, caranya dengan mencegah terjadinya kebakaran. Bila ada lahan yang terbakar, bisa langsung dipadamkan secara bersama-sama dan menghindari hal-hal yang membuat hutan terbakar, seperti pembakaran untuk membuka ladang.
Baru setelah itu kita bisa mengharapkan Pemerintah Daerah organisasi masyarakat setempat, Pemerintah Pusat, dan organisasi non profit yang bergerak di bidang lingkungan. Dengan menggunakan teknologi seperti di bawah ini, diharapkan kebakaran hutan dapat dikendalikan oleh pihak-pihak terkait.
Tindakan Menjaga Hutan dan Lahan serta Melestarikan Alam
Hutan adalah ibu. Hutan adalah paru-paru dunia. Hutan adalah tempat tinggal bagi flora dan fauna. Tanpa hutan, kehidupan di muka bumi ini mungkin akan segera punah.
Sebegitu pentingnya hutan bagi kita. Walaupun pada kenyataan tidak semua pihak mau menjaga dan melestarikan hutan. Mengapa? Karena memang tidak semudah ucapan di mulut. Diperlukan kerja keras, komitmen dan kesadaran tinggi dalam menjaga hutan serta lahan. #BersamaBergerakBerdaya kita menjaga kelestarian hutan.
Melakukan reboisasi
Bersama-sama masyarakat, bisa menanam kembali pohon-pohon akibat penebangan liar. Sehingga hutan bisa kembali rimbun, menggantikan pohon yang ditebang.
Tidak membuka lahan dengan membakar hutan
Bila ingin membuka lahan, bisa dilakukan dengan membabat satu persatu tanaman. Melemparkan rokok menyala atau korek api ke tumbuhan kering memang lebih mudah. Tapi malah menimbulkan kebakaran, terutama bila ada angin yang membuat api semakin besar.
Tidak melakukan penebangan pohon secara liar
Sebaiknya pohon yang ditebang bukan sembarang pohon, seperti pohon tua, pohon mati, atau pohon yang mengganggu jalur lintasan jalan di hutan.
Menjadikan hutan sebagai destinasi wisata alam
Mengenalkan hutan kepada anak cucu dengan mengajak wisata ke hutan juga bagus lhoo.. Sehingga mereka mengenal beragam flora dan fauna di hutan. Tentunya dengan kewaspadaan dan paham medan di hutan, sehingga terhindar dari hal-hal yang membahayakan.
Melaporkan bila terjadi illegal logging kepada pihak berwajib
Bila menemukan praktek illegal logging, bisa langsung melapor ke pihak berwajib, seperti petugas penjaga hutan dan polisi.
Ternyata banyak hal ya, yang bisa kita lakukan dalam menjaga dan melestarikan hutan. Kalau kita tidak bergerak bersama untuk kelestarian hutan, siapa lagi? Yuk #BersamaBergerakBerdaya menjaga hutan!
Daftar Pustaka :
- https://id.wikipedia.org/wiki/Kebun_Raya_Bogor
- https://imunitas.or.id/3697/apa-itu-hutan-hujan-tropis
- https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6749623/8-manfaat-hutan-hujan-tropis
- https://klikhijau.com/10-fakta-singkat-tentang-kebakaran-hutan/
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20230804134902-4-460264/kapan-el-nino-di-indonesia-selesai-ini-penjelasan-bmkg
- https://www.ruangguru.com/blog/dampak-negatif-dan-manfaat-jamur-yang-perlu-kamu-tahu
- https://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_hujan_tropika
- http://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/5887/mari-cegah-kebakaran-hutan-dan-lahan
- https://www.mongabay.co.id/2023/08/02/potensi-kebakaran-hutan-dan-lahan-di-aceh-masih-tinggi/
- Foto-foto & infografis : pribadi
Kalau ibu kota jadi dipindah sih, harapanku semoga ada hutan buatan di area Jakarta, biar polusinya biar berkurang jauh, dan bisa melihat langit biru lagi. Sebagai orang yang mempunyai lahan minim, kurasa menanam tambulapot juga bisa membantu melestarikan hutan juga ya Mbak..
iyaa bener, semoga semakin banyak ruang terbuka terutama hutan buatan. dikurangi pemukiman yang begitu padat di jakarta. amin ya rabbal alamin.
Udah lama nggak baca istilah reboisasi. Hutan tuh penting ya mba, aku suka juga kalau jalan2 ke tempat teduh. Memang benar kalau harus mencintai hutan seperti mencintai ibu. .manusia sebagai khalifah di bumi selayaknya menjaga alam ya mba dengan poin2 kayak yg disebut mba Ovi
iyaa, hutan gundul tapi nggak ada yang nanam balik kan sedih ya. dengan menjaga hutan agar tetap lestari, kita tanam lagi pohon. Memang walau sedikit kontribusi sama hutan, lebih baik daripada tidak peduli sama sekali.
Wisata murah meriah tapi edukatif ya mbak anak2 emang harus diedukasi sejak dini ttg fungsi hutan dan pentingnya menjaga kelestarian hutan. Sedih kako ada berita pembalakan liar apalagi kebakaran hutan. Pantas aja cuaca di Indonesia makin hari makin ga jelas hutannya makin menyempit sih
iyaa ini anak-anakku minta diajakin main ke hutan, katanya mau lihat pohon. alhamdulillah kalau anak-anak mulai sadar pentingnya hutan.
Wah lengkap sekali tulisannya mba. Aku juga belum pernah lho ke Kebun Raya Bogir dan semoga bisa sempet ke sana ntar.
Btw, emang bener deh kalo 6 bulan belakangan udah ada sekitar 211 kasus karhutla. Miris banget kalau lihat dampaknya kek gitu. Apalagi konon 2023 ini lagi marak El Nino. Semoga kita semua bisa bersama menjaga kelestarian hutan yha.
iya sekarang panas banget, apa karena El Nino? Duh semoga nggak ada kebakaran karena kemarau lagi, setidaknya berkurang gitu. Yuk kapan-kapan main ke kebun raya bogor.
Kayaknya Jakarta dan Tangsel ini butuh hutan buatan ya, karena polusinya ya ampun menyedihkan. Benaran tuh kalau keluar rumah sekarang kudu lebih ekstra lagi, tetap masih menggunakan masker kalau aku.
di cijantung ada hutan buatan, tapi cuma satu ihikkss.. iya bener selain rptra, hutan buatan juga bagus dibuat, untuk menghalangi banjir juga ya
Aku adalah salah satu wisatawan yang senang banget mengunjungi Kebun Raya Bogor. Gak hanya pepohonan hijau, udara yang sejuk, aku juga senang mendengar cericit hewan, bunyi tonggeret dan lainnya di sana. Itu mengingatkan pada kampung halaman nan jauh di sana 🙂
iyaya, bunyi hewan-hewan seperti itu jarang banget kedengeran di kota. aku juga suka bunyi daun diinjak, rasanya kayak balik ke masa lalu
Kangen ke Kebun Raya Bogor..udah berapa tahun ga ke situ. Artikel yang lengkap sekali..berasa dijewer ..setuju kalau bukan kita siapa lagi yang akan menjaga dan melestarikan hutan! Mari bersama bergerak berdaya!
benerr, kalau bukan kita yang peduli siapa lagi. memang harus dari kitanya juga cinta hutan, biar anak-anak ikut cinta hutan
Aku udah lama gak main ke hutan yang beneran hutan. Jadi kangen. Btw, sedih kalau dengar soal kebakaran hutan dan lahan yang sekarang masih terjadi. Dampaknya ini lho yang bisa ke mana-mana
iya apalagi sekarang musim panas, takut kalau ada kebakaran hutan lagi, seperti rinjani kemarin
wisata edukatif dengan budget murah seperti ini tentunya selalu menarik untuk diikuti terutama untuk memperdalam khasanah ilmu tentang tumbuhan pada anak
bener, sekalian mengenalkan anak-anak dengan pohon-pohonan. supaya mereka jatuh cinta juga pada hutan.
Maak.tau ga sih sejak 2008 aku pindah ke Jakarta belum pernah masuk ke.kebun raya bogor…
Setiap ke bogor bawaanya sudah males duluan krn kena macet beberapa titik.
Semoga segera bisa terealisasi jalan2 ke kebun raya bogor
pas hari kerja nggak terlalu macet, cuma macet di jalanan dekat stasiun aja. asyik nih bisa main ke kebun raya bogor.
SUmvah mak daku belum pernah ke kebun raya Bogor,haha kasian yah. Semoga soon bisa main kesana
ooh, main dong asyik lhooo.. liat yang hijau-hijau, daripada gersang terus di kota.
Penting banget intinya menjaga hutan ya mba, tanggung jawab bersama…sebagai paru2 dunia sumber O2 murni menjaga air banyk bngt fungsi hutan sebenarnya..
Next klo ke Bogor lagi mampir mba.. ke rumahku
bener hutan nggak tanggung jawab orang yang tinggal di dekat hutan aja tapi tanggung jawab bersama. wah mau dong main, kasih alamat rumah ya
Kalau bukan kita yang jaga hutan siapa lagi? Makanya keberadaan hutan amat penting ya. Saya yg kerja di Bogor merasakan manfaat kesegaran udara Bogor. Kebayang kalau ga ada hutan atau ga ada pohon
enak ya yang tinggal di Bogor, masih adem gitu. kalau panas pun nggak sepanas jakarta. mungkin karena ada kebun raya bogor.
Kita yang sadar akan pentingnya hutan jadi bisa turut ambil bagian dari gerakan menjaga hutan ini yaa.. Semoga dengan tulisan dan bergabung di komunitas pecinta lingkungan, akan lebih banyak hal lagi yang bisa kita lakukan bersama.
amin ya rabbal alamin, iya dengan menjaga hutan kita wariskan bumi yang indah lestari ke anak cucu
Ternyata ini buatan yaa. Tapi keren banget sih. Pohon-pohonnya sudah lumayan tua dan besar banget banget. Aku juga suka banget ke KRB soalnya adem, rindang, dan cocok banget buat piknik.
bener sejak Prabu Siliwangi, jadinya udah kebayang itu umurnya berapa ya, ratusan tahun mungkin. bener, sekalian latihan main ke hutan hehe..
udah laaaa ngga ke Bogor nih mba.. ada hutan buatan juga di Kebun Raya Bogor ya. Aku kangen dengan keasriannya
Di kebun raya Bogor, banyak ya macam tanamannya. Emang ya, berwisata ke hutan buatan, selain sejuk juga adem. Hutan juga banyak banget manfaatnya.
Saya ingin sekali bisa ke Kebun Raya Bogor Mbak. Saya suka dengan tamanan dan selalu tertarik dengan bentuk dan ragam tanaman. Selama ini hanya suka menanam dulu di rumah.
BTW, kebakaran hutan masih jadi PR bagi negara kita ya. Sedih rasanya