|

Film Petualangan Anak-anak Kun Ana Wa Anta, Melawan Sindikat Perdagangan Satwa Langka

Kebayang nggak sih ada orang utan bernama Uto, yang masuk ke pesantren. Gara-gara lari dari kejaran para pemburu satwa langka. Pastinya heboh banget yaaa.. Apalagi anak-anaknya juga super heboh pas lihat Uto. Lucu haha…

Firman(Muzakki Ramdhan) sebal banget mau dititipkan di pesantren oleh kedua orang tuanya. Lebih baik ke rumah bude deh, biar bisa bawa ular kesayangannya bernama Cantik.

Sayang orang tuanya tidak bisa dibantah, jadinya Firman harus patuh. Tapi namanya juga pecinta satwa, Firman tetap membawa Cantik dan Blacky, kelincinya ke pesantren. Ini bikin heboh pesantren saat si cantik lepas dari kandang. Membuat Firman berseteru sama Khanza(Balqis Balfas), muslimah yang pintar silat.

Hal yang membuat Firman hepi, ada tempat konservasi satwa langka di dekat Pesantren. Sayangnya penjaga konservasi bukan tipe orang yang ramah. Belum lagi ada masalah lain yang membuat Firman berseteru dengan teman sekamarnya Hanif(Abe Moore), dan semakin tidak betah di pesantren.

Kemunculan Uto membuat Firman dan anak-anak lain bahagia, sayang para pemburu satwa liar tetap memburu Uto.

Sanggupkah Firman dan anak-anak lainnya membebaskan Uto??

Film Petualangan Anak, Kun Ana Wa Anta

“Seru banget filmnya, aku sukaa sama Uto.” Si kakak langsung komen gitu pas kita selesai menonton film. Memang kedua anakku pada suka banget sama film ini, mereka ketawa pas nonton adegan-adegan anak yang lucu.

Kehebohan pas Uto masuk ke kamar Firman, adegan kelahi ala anak-anak yang jauh dari kekerasan, kecintaan anak-anak pada Uto, dan petualangan mereka mencari Uto yang diculik. Semuanya disajikan dengan kerenyahan cerita ala anak-anak.

Rasanya menonton film petualangan anak-anak seperti ini mematahkan persepsi kalau sineas Indonesia hanya suka membuat film-film horor.  Menyajikan film bermutu dengan moral story pelestarian satwa langka, tapi sederhana dan bergaya khas anak-anak.

Menyajikan Kehidupan Pesantren Dan Keindahan Alama

Di tengah terjangan film-film horor, Kun Anta Wa Ana bisa menjadi alternatif film anak di Bioskop. Keindahan pesantren dengan segala aktivitas ibadah yang islami, pas banget sih agar anak-anak juga semakin taat beribadah. Serta memuat nilai-nilai universal lainnya dengan kehadiran tokoh-tokoh beragama lain.

Sekarang ini jarang ada film yang memperlihatkan adegan shalat jamaah, mengajarkan nilai-nilai islami. Bahkan di akhir film ada kutipan terjemahan dari ayat Al Surah Al A’raf Ayat 56 :

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ

Artinya: “Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diatur dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.”

Mengenal Achi TM, Penulis Film Kun Anta Wa Ana

Saya cukup mengenal Achi TM, penulis film Kun Anta Wa Ana ini. Awal mula merintis di dunia skenario, Achi terbiasa menulis sinetron anak-anak.

Walaupun sekarang Achi sudah menulis cerita seputar perempuan dan kehidupan percintaannya. Kembalinya Achi menulis anak-anak lewat film Kun Ana Wa Anta ini, membuat rindu saya pada karya anak-anak Achi terobati.

Ciri khas Achi terasa sekali dengan adanya dua orang anak buah pemburu satwa langka. Kedua tokoh ini bisa hadir sebagai penjahat yang tidak membahayakan di mata anak-anak. Malah mereka berdua terkesan lucu dan konyol. Agak susah ini bagi yang kurang paham dunia anak.

Para pemain anak-anaknya juga bagus aktingnya natural banget, tanpa dibuat-buat. Sehingga enak nontonnya, tidak kaku dan kerasa sisi emosional anak. Terutama banget sih Firman dan Khanza, berebutan ingin memiliki Uto.

Berharap sih Achi mau terus menuliskan karya anak-anak lagi, terutama film, amin yra.

Rilis : 9 Maret 2023

Penulis : Achi TM

Sutradara : Rully Manna

PH : DNA Production dan Maxstream

                                                Pemain : Muzakki Ramdhan, Abe Moore, Kayla Harlo, Balgis                                                  Balfas, Austyn Senduk Donny Alamsyah dan Mathias Muchus

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *