Yuk Kenali Syarat Sirop Obat Aman Untuk Anak

“Aku nggak mau minum obat, pahit banget.” Teriak si kecil(umur 7 tahun) dengan muka marah.  BUG. Puyer obat yang sudah dilarutkan air, terbanting ke lantai karena pukulannya. “Maunya obat sirop yang biasa.”

Bingung. Semakin hari, batuk dan pileknya bertambah parah, tidak bisa masuk sekolah. Sudah berobat dan dikasih puyer, bukan obat sirop. Sejak kasus gagal ginjak merebak dan peredaran obat sirop ditarik Kemenkes. Si kecil malah menolak minum obat puyer.

Tidak bisa dibiarkan si kecil sakit terus. Di rumah ada mama yang sudah lansia, paling takut ketularan sakit. Biasanya bila ada salah satu anggota keluarga yang sakit. Mama segera menyuruh diobati agar cepat sembuh. “Cepet obatin anaknya, mama takut ikutan sakit.”

Akhirnya mau tidak mau saya meminta bantuan suami memegang tangan dan kaki si kecil. Tidak mudah tentunya. Tangan dan kakinya sudah sangat kuat. Lalu saya memaksakan obat puyer masuk ke mulutnya, dengan menekan hidung agar tidak dimuntahkan.

Kadang saya dan suami kalah, obat puyer sukses dimuntahkan sama dia. Kalau sudah begini, pas jadwal minum obat kemudian, biasanya saya mencari akal dengan berbagai cara, yang penting obat puyer masuk ke badannya.

Drama banget memang, padahal cuma memberikan obat puyer pada anak ihikss…

Akh, kapankah drama minum obat puyer ini berakhir? 

Si kecil tidak mengenal obat puyer. Dari bayi sampai berusia 7 tahun, dia tselalu minum obat sirop, terutama rasa strawberry. Sekarang tiba-tiba dipaksa minum obat puyer, malah ngamuk. Sedih banget kan.

Ada teman yang memberikan saran untuk dibelikan pemanis obat puyer yang sekarang mulai ada di apotek dan toko obat. Hanya saya malas mencoba, dan memberikan sedikit gula atau madu ke puyernya agar tidak terlalu pahit.

 

Tidak Mudah Menjaga Anak Bebas Batuk Pilek

“Udah kalau anak demam pilek batuk, jangan dikit-dikit dikasih obat. Mending kasih banyak minum, istirahat, dan makanan bergizi.”

Salah satu teman saya menasihati, sejak kasus gagal ginjal anak merebak. Rasa takut menghinggapi kami para ibu yang masih mempunyai anak kecil sehingga mulai mencari alternatif lain.

Selain itu ada juga yang menyarankan obat herbal seperti rebusan jahe dan gula jawa, ramuan bawang merah, dan lain-lain.

Namun saya terbiasa memberikan obat sirop agar anak-anak bisa cepat beraktivitas lagi, terutama sekolah. Mengubah kebiasaan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh adaptasi pada anak, dan juga membutuhkan waktu sembuh yang lebih lama biasanya. Dibandingkan dengan menggunakan sirop obat.

Saya jadi berusaha sekali agar si adik tetap sehat. Intinya sehat aja terus, kalau sudah kelihatan tanda-tanda badannya akan nge-drop, langsung di-booster vitamin dan makanan bergizi.

Berhasil sehat terus?

Tidak juga, kadang si kecil batuk dan demam juga. Namanya anak-anak kadang kecapekan, salah makan, dan faktor cuaca yang tiba-tiba hujan lalu panas.

Dialog Interaktif Kesehatan 

Alhamdulillah untuk menjawab kegalauan saya dan para ibu di Indonesia. Sudah aman belum ya obat sirop?

Saya hadir pada Dialog Interaktif Kesehatan bertemakan Sirop Obat Aman Untuk Anak yang diadakan oleh gabungan perusahaan farmasi Indonesia di Royal Kuningan Hotel, Jakarta, pada 21 Maret 2023.

Dialog ini menghadirkan para narasumber yang hadir di event, mumpuni di bidangnya mewakili BPOM, IAI, Kemenkes, Akademisi, Apoteker, GpFarmasi dan Mom Influencer.

 

Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak Sama Seperti Di Gambia

“Kami mengadakan zoom meeting dengan para dokter di Gambia, dan kami seperti mengalami dejavu. Ini persis yang terjadi di Indonesia.” (dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K)

Sebagai salah seorang dokter anak mumpuni di Indonesia, dr. Pimprin sangat dikenal di kalangan para orang tua. Saya pun dulu pernah berobat ke beliau saat si kakak (10 tahun) dulu bayi mengalami berat badan kurang. Alhamdulillah si kakak berhasil melewatinya dan tumbuh sehat.

Sebagai salah satu narasumber dr. Pimprin, perwakilan dari IDAI, mengakui kalau dia sempat mencurigai lonjakan massal kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA) yang terjadi secara masal selama periode Januari 2022 hingga Oktober 2022, sebagai Mis C.

Mis C merupakan Kondisi MIS-C merupakan salah satu dari komplikasi COVID-19 yang terjadi pada anak-anak. MIS-C atau yang disebut juga dengan Multisystem Inflammatory Syndrome Children ialah suatu sindrom (sekumpulan tanda dan gejala penyakit) di bagian otak, pembuluh darah, jantung, paru-paru, ginjal, kulit, mata dan saluran pencernaan pada tubuh anak mengalami peradangan.

Ternyata beliau salah, setelah melakukan zoom meeting dengan para dokter Gambia. Ditemukan kesamaan kasus GGAPA di Gambia dengan kasus yang terjadi di Indonesia. Kasus GGAPA berasal dari obat sirop. Para dokter anak kaget, dan banyak yang tidak percaya.

Bagaimana mungkin sirop obat, bisa membuat anak menderita Gagal Ginjal Akut ?

Penghentian Penggunaan Obat Sirop Sementara Oleh Kemenkes Saat Lonjakan Kasus GGAPA

Merujuk pada lonjakan kasus GGAPA pada Oktober 2022, yang membuat para ibu cemas dan khawatir akan obat sirop, termasuk saya. Untung saja hal ini sudah teratasi dengan baik oleh seluruh instansi dan organisasi terkait.

Dengan melakukan investigasi dan evaluasi ulang secara menyeluruh dan menyimpulkan terbukti bahwa satu-satunya penyebab kasus GGAPA yang terjadi adalah karena adanya cemaran bahan pelarut Propilen Glikol (PG) / Propilen Etilen Glikol (PEG) yang diganti dengan Etilen Glikol (EG) / Dietilen Glikol (DEG) dalam obat sirop anak, oleh satu oknum perusahaan supplier kimia.

Hal ini menurut Dr. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., M.A.R.S. yang turut hadir sebagai perwakilan Kemenkes, menyatakan Kemenkes menghentikan semua penggunaan sirop pada tanggal 18  Oktober 2022.

Berdasarkan Surat Edaran Kemenkes Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak :

“Tenaga Kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair/sirup sampai dilakukan pengumuman resmi dari Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”

Hal ini yang membuat si kecil yang sakit diberikan obat puyer setelah berobat. Memang saat itu para tenakes masih mengikuti instruksi Kemenkes, menghentikan pemberian obat sirop pada anak. Walaupun minta diberikan resep obat sirop, percuma juga sih, karena di apotek sudah tidak dijual.

Dilema banget buat para ibu, harus memberikan obat puyer pada anak. Dan itu sangatlah tidak mudah bagi anak-anak, karena sudah terbiasa minum obat sirop.

Obat Sirop Aman Untuk Anak

Dalam Dialog Interaktif Kesehatan ini, perkembangan terbaru mengenai keamanan sirup obat akhirnya kabar gembira itu datang, untuk saya dan para ibu di Indonesia, bisa menggunakan obat sirop yang ada di daftar produk sirop obat yang aman dikonsumsi.

Seperti kutipan narasumber di press release yaitu :

Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M. Pharm selaku Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor & Zat Adiktif (ONPPZA) dan Plt. Direktur Registrasi Obat, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia bahwa daftar produk sirop obat yang aman untuk dikonsumsi selama mengikuti aturan pakai, kini bisa dilihat di website /sosmed BPOM atau melalui kanal publikasi resmi BPOM lainnya. Masyarakat, pasien, fasilitas layanan kesehatan dan dokter diminta untuk tidak lagi khawatir dan ragu.

Sedangkan menurut Prof. apt. I Ketut Adnyana, Msi., Ph.D selaku Guru Besar farmakologi – Farmasi Klinis, Institut Teknologi Bandung, masyarakat harus Bijak & Cerdaslah menggunakan Obat. Sebaiknya masyarakat menguasai literasi kesehatan, dengan mencari informasi di website instansi-instansi kesehatan resmi. Sehingga tidak sembarang dalam membeli obat.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, apt. Noffrendi Roestram, S.Si meminta para pasien dan orangtua tidak perlu lagi khawatir dan dianjurkan untuk membeli sirop obat di apotek resmi, baik yang berdasarkan resep dokter ataupun untuk pembelian obat bebas

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) mengatakan hasil verifikasi ulang produk sirop obat oleh BPOM per November 2022 lalu sudah aman, sehingga produk sirop obat yang sudah dirilis kembali oleh BPOM, bisa diresepkan kembali oleh dokter dan bisa dikonsumsi masyarakat dengan tenang selama mengikuti aturan pakai.

Tirto Kusnadi selaku Ketua Umum GP Farmasi kembali mengingatkan kepada anggotanya agar tetap disiplin dalam menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Benar (CPOB) dan Cara Distribusi Obat yang Benar (CDOB).

Panduan Cara Aman Konsumsi Obat Sirop Menurut BPOM:

  1. Menggunakan obat secara sesuai dan tidak melebihi aturan pakai
  2. Membaca dengan seksama peringatan dalam kemasan
  3. Menghindari penggunaan sisa obat sirup yang sudah terbuka dan disimpan lama
  4. Bila gejala tidak berkurang setelah tiga hari penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas pada upaya pengobatan sendiri, segera konsultasi pada dokter konsultasi kepada dokter, apoteker atau tenaga kesehatan lainnya. Melaporkan secara lengkap obat yang digunakan kepada tenaga kesehatan.
  5. Melaporkan efek samping obat kepada tenaga kesehatan terdekat atau melalui aplikasi layanan BPOM Mobile dan e-MESO Mobile.
  6. Menggunakan produk obat yang terdaftar di BPOM yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kefarmasian atau sumber resmi.
  7. Selalu ingat Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa) sebelum membeli atau menggunakan obat.

Jadi sudah aman ya, alhamdulillah asal sesuai daftar BPOM dan berarti aman dikonsumsi anak. Semoga setelah ini tidak ada oknum-oknum jahat yang membuat obat kembali tercemar ya. Amin yra.

Daftar Pustaka :

  • Akun IG: https://www.instagram.com/gpfarmasi.id/
  • https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/714/mengenal-mis-c-pada-anak
  • https://jabar.antaranews.com/berita/410797/bpom-beri-panduan-cara-aman-konsumsi-obat-sirup

Similar Posts

6 Comments

  1. Aku ikut lega setelah tau sirop obat sudah aman diberikan pada anak karena selama ini bingung gimana caranya si kecil mau minum obat puyer, drama mulu, untung sekarang solusinya terpecahkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *