| |

Bangun Inner Strength Dalam Diri Anak Melalui Biskuat Academy 2022

“Aku benci matematika,” keluh si kakak yang sekarang duduk di kelas 4. Anak pertamaku yang perempuan ini, memang paling malas kalau disuruh belajar matematika. Padahal segala buku untuk mendukung belajar matematika sudah dibelikan ibunya, tapi apa daya, anaknya tetap malas berhitung.

Punya anak yang kurang pintar di bidang akademik, peer banget ya. Mau marah kasihan, karena anaknya sudah berusaha. Tidak marah, tapi sedih kepikir nanti besarnya bagaimana si kakak kalau kurang pintar akademik.

Lain soal dengan si adik yang lebih bagus dalam akademik. Masya Allah, padahal malas belajar di rumah tapi nilai-nilainya cukup baik. Nanti setelah menerima nilai ulangan, si kakak suka kesal karena si adik nilainya lebih bagus. Biasanya mereka suka ledek-ledekan dan bertengkar. Karena itu saya tidak terlalu memuji si adik, cuma bilang alhamdulillah dan masya Allah, supaya si kakak tidak menjadi minder.

Saat Anak Tidak Pintar di Pelajaran Akademik, Apa Yang Harus Dilakukan Orang Tua?

Tidak memaksakan kehendak sebagai orang tua dalam bidang akademik.

Itu yang paling penting sih, saat anak memang kurang menyukai pelajaran di sekolah. Marah-marah pun tidak ada guna ya, paling kita hanya bisa mendukung bakat dan minatnya yang lain yaitu non akademis.

Setiap anak itu istimewa dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Tugas orang tua harus menerima dengan sebaik-baiknya, dan tidak membandingkan kepintaran anak dengan anak yang lain. 

Mengingat hal ini saya tidak menuntut si kakak untuk mendapatkan nilai bagus di pelajaran akademik. Walaupun tetap menyuruhnya belajar dengan tekun karena tugasnya sebagai seorang murid. Setidaknya dia menjadi lebih enjoy dalam belajar dan tidak merasakan stress, karena tidak ada tekanan nilai harus bagus dari saya dan ayahnya.

Potensi Stress Pada Anak Bila Tertekan Tuntutan Nilai Akademis Yang Bagus

Tidak banyak orang tua yang tahu, anak pun berpotensi merasakan stress, bila mendapatkan tekanan terutama bidang akademik. Bila anak yang stress bisa berdampak pada kesehatannya.

Dulu saya pernah menjadi guru privat membaca dan menulis murid perempuan kelas 1 SD. Anaknya memang kurang suka membaca, dan lebih suka bermain. Selain itu dia juga menyukai membuat komik bareng kakak sepupunya. Dari luar anaknya ceria dan ramah, selalu tersenyum. Namun bibinya (anak ini diasuh oleh bibinya karena orang tua sudah bercerai) ternyata memberikan anak itu berbagai les membaca dan menulis selain privat dengan saya.

Wajahnya cukup tertekan setiap privat, walau sudah saya barengi dengan permainan huruf untuk merangsang latihan membaca. Sehingga setelah saya tahu kalau anak ini juga mengikuti dua les membaca lainnya, saya memutuskan untuk mengundurkan diri. Kasihan melihat anaknya begitu tertekan, setiap latihan membaca.

Kabar terakhir beberapa tahun kemudian, saat si anak kelas 5 SD, saya mendengar kalau anak itu meninggal dunia, innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Almarhum menderita kanker otak dan akan dibawa ke Singapura untuk berobat, tapi sayang tidak kesampaian.

Si kakak pun dulu setiap mendapatkan nilai jelek. Dia akan menangis sendiri, walau saya tidak memarahinya. Dia merasa malu sendiri dengan teman-temannya, bila menanyakan nilai hasil ujian, karena nilainya kurang bagus.

Namun saya tetap mendukung si kakak untuk belajar tanpa tekanan. Yang terpenting si kakak tetap konsisten dan menikmati proses belajar itu sendiri. Sekarang alhamdulillah si kakak mulai berdamai dengan dirinya sendiri. Dia tetap tekun belajar, walau nilainya tidak terlalu bagus, tapi sudah mulai membaik.

Fokus Pada Inner Strength Anak (Kekuatan Baik Dari Dalam)

Mempunyai dua anak yaitu si kakak perempuan yang kelas 4 SD dan si adik laki-laki yang kelas 1 SD. Sudah pasti karakter, potensi dan minat bakatnya berbeda. Namun membersamai setiap hari di rumah saya mengenal karakter mereka masing-masing.

Si kakak tipe to the point yang terkesan galak dan judes, karena terbiasa dengan gaya bicara di rumah yang ceplas-ceplos dan keras volumenya. Padahal si kakak hatinya baik dan peduli pada orang lain. Saya selalu menasihati si kakak untuk berbicara lebih lembut dan sopan pada temannya. Alhamdulillah, dia sedikit-sedikit mau mempelankan suaranya dan lebih sopan.

Si kakak pun termasuk tangguh, saat menghadapi perlakuan yang kurang menyenangkan dari temannya. Dia tetap mencoba berteman, tanpa merasa minder.

Sedangkan si adik masya Allah, tipe yang lebih ceria dan gampang bergaul. Saya melabelinya sebagai cowok sosialiata. Setiap datang sekolah, para temannya menyambutnya dengan ceria. Dalam bergaul pun, si adik suka saling memberi dengan temannya. Percaya dirinya pun tinggi di antara para temannya, suka melontarkan kalimat-kalimat lucu. Mungkin ini yang menyebabkan dia disukai para temannya.

Membangun Inner Strength Pada Diri Anak

Inner strength pada anak yaitu kekuatan batin yang tercermin pada kekuatan karakter yang ada pada setiap anak.

Karakter inner strength ini meliputi berani, baik hati, tangguh dan percaya diri yang menjadi dasar bagi anak untuk berperilaku dalam berbagai segi kehidupannya.

Sayangnya inner strength ini tidak muncul begitu saja pada anak, tetap harus ada peran orang tua dan sekolah, untuk membangun inner strength pada anak agar optimal.

Alhamdulillah sekolah kedua anakku juga yang berkonsep sekolah alam, juga yang berorientasi pada ‘Adab sebelum Ilmu’ yang membangun karakter akhlak anak. Sehingga secara tidak langsung berperan juga dalam membangun inner strength. Sehingga dengan beraktivitas di sekolah dan di rumah, inner strength kedua anakku bisa terbangun.

Kerjasama Orang Tua Dan Sekolah Dalam Membangun Inner Strength Pada Anak

Jujur menjadi orang tua itu tidak ada sekolahnya. Saya dan suami hanya bisa membaca dari buku-buku parenting, mendengarkan ceramah dan kajian ilmu, serta mempraktekkan sendiri sambil mengevaluasi sikap kami sebagai orang tua.

Untungnya juga pihak sekolah anak, kerap mengadakan kajian ilmu rutin yang wajib dihadiri oleh orang tua. Sehingga kami belajar bagaimana menjadi orang tua yang baik, juga dari sekolah. Ditambah lagi pihak sekolah tidak segan dalam menerima masukan kami, bila ada hal yang menganggu anak di sekolah. Keterbukaan dan saling melengkapi antara orang tua dan pihak sekolah, memang berpengaruh pada inner strength anak.

  1. Memberikan lingkungan yang nyaman dan aman bagi anak
  2. Tidak menggurui
  3. Mendengarkan setiap curhat mereka
  4. Tidak membandingkan anak dengan anak lain
  5. Mengapresiasi semua hal positif pada diri anak
  6. Memberikan nutrisi terbaik seperti camilan snack bergizi Biskuat dengan 9 vitamin dan 6 mineral.

Bila ada sikap dan perkataan kami yang salah sebagai orang tua, hal yang kami lakukan yaitu beristighfar, meminta maaf, mengakui kesalahan dan memperbaiki sikap menjadi lebih baik. Begitupun sebaliknya, bila anak melakukan hal-hal yang kurang baik, kami meminta mereka melakukan seperti kami.

Alhamdulillah, pola pengasuhan ini sesuai dengan kedua anak saya. Inner strength mereka terbangun pelan-pelan secara alami, tanpa paksaan.

Melukis Dan Sepak Bola Dalam Mengembangkan Inner Strength

Kedua anak saya mempunyai bakat dan minat yang berlainan. Si kakak gemar menggambar, sedangkan si adik lebih suka ke olahraga.

Si kakak keturunan dari ayahnya yang kerjanya desain grafis, suka menggambar dan melukis.  Makanya saya berinisiatif memasukkan si kakak ke ekskul melukis di sekolahnya, alhamdulillah dia tambah suka menggambar dan melukis. Dan yang paling penting dia bisa memaksimalkan bakat dan minatnya untuk bekal masa depan.

Memang ekskul melukisnya baru dimulai beberapa bulan ini, tapi saya salut melihat semangat dan ketekunannya untuk menggambar. Sehingga saya juga dukung agar dia bisa terus belajar menggambar dan melukis untuk masa depannya.

Alhamdulillahnya si kakak sangat suka menggambar. Di buku-buku tulis pelajarannya, malah banyak gambar-gambarnya hasil karya dia. Bagus-bagus, sepertinya anak ini memang berbakat di bidang menggambar.

Sedangkan si adik, sangat suka olahraga, mungkin karena dia laki-laki. Olahraga yang diminatinya sepak bola, catur dan badminton. Tapi semakin kesini cenderung ke sepak bola, karena kerap bermain sama temannya saat istirahat di sekolah dan juga saat outing ke RPTRA.

Saking semangatnya bermain bola, sayangnya bola malah rusak, karena tutup pentil bola lepas. Dia Si adik sempat sedih dan minta dibelikan bola baru. Tapi berhubung saya belum ada dana membelikan bola kembali, makanya saya beli bola plastik. Alhamdulillah si adik tetap senang bermain sepak bola dengan bola barunya.

Inner Strength Yang Tumbuh Dalam Melukis

Percaya Diri

Dalam melukis, si kakak terlihat lebih percaya diri terutama dalam memilih warna-warna yang dia suka. Terlihat bagaimana dia menggoreskan pensilnya dalam melukis, dan menghasilkan gambar-gambar yang bagus. Dia pun percaya diri memperlihatkan hasil gambarnya pada saya.

Pemberani

Dia berani ikut lomba melukis secara online, walaupun belum ada hasilnya. Namun setidaknya dia sudah berani berkompetisi dengan orang lain

Ekspresif

Saat sedang marah, dia menggambar objek yang mencurahkan kemarahannya. Begitu pula saat sedih, bahagia dan kecewa. Dia bisa menggambarkan isi hatinya melalui gambar dengan baik, sehingga membantunya mengekspresikan perasaan.

Inner Strength Yang Tumbuh Dalam Sepak Bola

Berani

Pastinya saat bermain bola, harus berani bermain, tidak bisa malu-malu menendang. Berani menghadapi lawan merebut bola dan melakukan tendangan gol ke gawang lawan. Tanpa takut akan terkena lemparan bola dan tendangan lawan.

Bekerjasama

Sepakbola memang mengajarkan kerjasama saat mengoper bola untuk menghindari lawan. Selain itu bekerjasama sangat diperlukan dalam permainan ini agar menang.

Tangguh

Saat mengalami kekalahan, dibutuhkan mental yang tangguh untuk menerima kekalahan dari pihak lawan.

Percaya Diri

Tidak mungkin menendang bola dengan pelan. Harus percaya diri menendang bola dengan kencang, dan yakin bola masuk ke gawang lawan.

Sekolah Bola Online Biskuat Academy 2022, Menumbuhkan Inner Strength Pada Anak

Sepakbola merupakan olahraga yang sangat digemari oleh para anak laki-laki termasuk anak saya. Walau secara fisik dia tergolong kecil dibandingkan para teman-temannya. Tapi si adik termasuk percaya diri dalam ikut bermain dengan teman-temannya.

Saya yang memang pencemas, kadang suka takut kalau si adik akan terluka saat bermain sepak bola, apalagi saat berhadapan dengan kakak kelasnya. Tapi sebisa mungkin saya tidak memperlihatkannya, dan tetap mendukung si adik dengan menasihati agar hati-hati dalam bermain.

Kegemaran sepakbola anak-anak di negeri ini, tidak luput dari perhatian Biskuat, merk biskuit camilan kesukaan anak-anak dari Mondelez International, yang mendukung hobi para anak laki-laki sejak dini. Biskuat menyelenggarakan program Biskuat Academy, sejak tahun 2019 yang sudah diikuti oleh puluhan ribu peserta anak-anak.

Tidak main-main sih, Biskuat mengadakan program ini dengan tujuan untuk menciptakan #GenerasiTiger agar anak tidak hanya berprestasi tapi juga memiliki inner strength.

Dengan dukungan dari Kemenpora dan Kemendikbud Ristek, anak-anak yang terpilih akan mengikuti sekolah bola online dari Biskuat Academy, wah. Pelatihnya tidak main-main belisensi UEFA A dan berkesempatan bertemu langsung dengan pemain profesional dari Tim Nasional Sepak Bola Indonesia. Asyik banget.

Kerennya lagi, anak-anak ini juga bisa berkesempatan memenangkan tur ke stadion bola di Eropa. Dan pastinya mendapatkan ratusan hadiah menari lainnya. Jadi pengen ikutan ya, yuk simak caranya di bawah ini.

Cara Mengikuti Biskuat Academy 2022

1. Beli Biskuat Kemasan Khusus

Biskuat ini ada dua rasa lho, yaitu original dan cokelat. Bisa pilih nih sesuai kesukaan. Nah belinya yang ada logo Biskuat Academy ya, jangan lupa. Bisa membeli kemasan kecil, besar atau sedang :

  • 1 Biskuat 121.6 gram
  • 1 Biskuat 60.8 gram
  • 2 Biskuat 22,8 gram
  • 2 Biskuat 7,6 gram

Jangan lupa temukan kode unik di belakang kemasan.

2. Daftar Via Whatsapp

Setelah menemukan kode unik, kirim pesan ke nomor Whatsapp 0812-1222-5919 dan ikuti instruksi selanjutnya.

3. Ikuti Biskuat Academy 2022

Tahap selanjutnya mengikuti program sekolah bola online Biskuat Academy 2022 dan berkesempatan memenangkan hadiah-hadiahnya. Yuk ikutan siapa tahu berhasil terpilih menjadi peserta Biskuat Academy 2022.

Belinya di minimarket terdekat dan langsung daftarin anak ke Biscuat Academy 2022. Biar tambah semangat nonton nih, video inspirational dari Coach Aji. Supaya anak tambah semangat menwujudkan mimpi salah satunya menjadi pemain bola, dengan inner strength masing-masing.

Artikel ini diikutsertakan pada lomba KEB X Biskuat Academy.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *