Tips Untuk Orang Tua Dalam Menangani Luka Pada Anak Bersama Hansaplast
Kyaa.., ada kak Ria Enes dan Susan. Ini kesukaan saya saat masih kecil, eh sekarang anak saya berkesempatan menonton kak Ria Enes dan Susan lagi melalui video zoom. Senang rasanya.
Daftar Isi
Edukasi Tentang Luka Pada Anak
Alhamdulillah saya dan si kakak mengikuti kegiatan story telling by zoom oleh Hansaplast dalam program Anak Siaga Hansaplast, untuk memberikan edukasi tentang luka, yang diadakan virtual pada tanggal 29-30 Juli 2021. Selain story telling ada juga Fun Crafting, yang membuat anak-anak senang mengikutinya.
“Luka, sekecil apapun, dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama bila tidak ditangani dengan baik karena beresiko menyebabkan infeksi berlanjut dan trauma pada anak. Memahami pentingnya bagi orangtua untuk mengetahui tata cara penanganan luka pada anak, selain menghadirkan teknologi Bacteria Shield, Hansaplast juga mengadakan program Anak Siaga Hansaplast yang mengemas edukasi mengenai luka dengan cara yang seru dan menyenangkan untuk diikuti bersama antara orangtua dan anak.” (Dr. Christopher Vierhaus, Marketing Director Hansaplast)
Story Telling Oleh Kak Ria Enes Dan Susan
Pada hari pertama pertanyaan pertama saya saat melihat kak Ria Enes, “Kok masih imut kayak dulu?” Trus itu Susan masih aja gemesin, ihh.. Nggak ada yang berubah. Dan tetap story teller yang kece buat anak-anak. Pada hari kedua, tanggal 30 Juli 2021, selain itu juga ada kak Bonchie Yoska Sudrajat yang pendongeng terkenal. Mereka berdua mengajak anak dan orang tua lewat cerita memahami seluk-beluk luka.
“Saat terjadi insiden, poin yang terpenting yang justru paling sering dilupakan oleh orang tua adalah tetap tenang dan tidak panik.” (kak Ria Enes)
Fun Crafting Magic Card Dan Sticker Book
Tidak ketinggalan sesi Fun Crafting yang diadakan pada tanggal 29 dan 30 Juli 2021. Pada hari pertama, anak-anak membuat Magic Card dan pada hari kedua membuat Sticker Book.
Magic Card ini semacam kayak sulap gitu. Jadi bila gambarnya ditarik keatas, warna gambar akan muncul, bila gambar dimasukkan ke dalam, warna gambar akan hilang. Benar-benar mengasyikkan, si kakak suka sekali magic card ini.
Sedangkan Sticker Book, menggabungkan tiga lembar yang ada bolong dua di tengah lembaran, lalu diikat tali koor. Setelah itu setiap lembaran dipasang stiker-stiker yang sesuai dengan tema setiap lembar.
3 Langkah Mudah Pertolongan Pertama Anak Mengalami Luka Ringan Di Rumah
Memang ini paling susah sih, saya pun akan heboh dulu setiap melihat anak terluka. Apalagi kalau lukanya mengeluarkan darah yang cukup banyak pastinya ibunya teriak dulu, hehe.. Padahal dengan bersikap santuy, bisa menangani luka dengan baik, sehingga tidak terjadi infeksi. Dan bila orang tua heboh duluan melihat anak terluka, anak bisa keingatan terus dan trauma dengan kejadian saat dia terluka. Waduh, sepertinya saya harus belajar lebih tenang saat anak terluka nanti.
- Bersihkan: Bersihkan luka dari kotoran untuk mencegah infeksi. Bisa menggunakan Hansaplast Spray Antiseptik yang dilengkapi Polyhexamethylene (PHMB) yang dapat mengobati luka tanpa rasa perih. Biasanya memang luka itu perih, bila diobati dengan obat lain yang membuat semakin perih, pasti anaknya tidak mau diobati lagi.
- Lindungi: Lindungi luka dari kotoran dan bakteri untuk mencegah infeksi. Ini penting sekali agar luka tidak bertambah parah. Gunakan Plester Hansaplast dengan Bacteria Shield yang telah teruji secara klinis dapat melindungi luka dari kotoran dan bakteri penyebab infeksi.
- Sembuhkan: Setelah luka mulai mengering, rawat luka dengan Hansaplast Salep Luka untuk mencegah bekas luka. Senangnya ada salep luka, sehingga resiko bekas luka tidak ada. Karena sewaktu saya kecil, suka terjatuh di lutut, jadi banyak bekas luka.
Memang tiga hal ini kadang suka terlewatkan oleh para orang tua. Dan mengobati luka anak dengan cara yang kurang tepat. Seperti menggunakan air ludah atau hal lain. Sebaiknya luka harus steril dan bersih, serta aman dari kotoran dan bakteri.
“Luka, sekecil apapun, dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama bila tidak ditangani dengan baik karena beresiko menyebabkan infeksi berlanjut dan trauma pada anak. Memahami pentingnya bagi orangtua untuk mengetahui tata cara penanganan luka pada anak, selain menghadirkan teknologi Bacteria Shield, Hansaplast juga mengadakan program Anak Siaga Hansaplast yang mengemas edukasi mengenai luka dengan cara yang seru dan menyenangkan untuk diikuti bersama antara orangtua dan anak.” (Dr. Christopher Vierhaus, Marketing Director Hansaplast)