Suami Yang Menyakiti Istri
Mempunyai suami yang suka menyakiti memang sangat berat. Apalagi bila kita sejak sebelum menikah belum tahu tabiat aslinya. Berpikir kalau menikah dengan dia, kita akan disayangi dan dilindungi. Tapi malah sebaliknya, kita disakiti dengan terus menerus dihina.
Daftar Isi
Suamiku Selalu Menyakiti Istri Dengan Menghina
Pernah suatu hari, suami mengulangi kalimat yang sama saat pompa air di rumah rusak. Kalimat yang seakan menyiratkan saya begitu bodoh, tidak dapat memberikan penjelasan yang baik. Dan ini membuat saya marah sekali. Tidak terima diperlakukan seperti itu.
Entahlah mungkin saya yang dalam keadaan lelah, atau memang suami yang menganggap saya ‘bodoh’ saat itu. Jelas-jelas kami bertengkar dengan saling berteriak menggunakan suara tinggi. Pada akhirnya kami saling memaafkan. Tapi saya berpikir, hanya dengan kalimat yang saya pikir menyiratkan saya bodoh, saya bisa begitu marah.
Bagaimana dengan kalimat menghina yang terang-terangan disampaikan oleh seorang suami ke istrinya?
Terjadi berulang-ulang selama setahun, belasan tahun, bahkan seumur hidup dalam pernikahan. Apakah ada istri yang sanggup menerimanya? Dan menerima begitu saja dihina terus-terusan oleh suami?
Suami Menginjak Harga Diri Istri
Harga diri atau dalam bahasa Inggris disebut Self Esteem. Wikipedia menjelaskan harga diri merupakan adalah pandangan keseluruhan dari individu tentang dirinya sendiri. Bila perempuan membiarkan dirinya dihina suami setiap saat, apakah artinya suami sudah tidak menghargai perempuan? Dalam pernikahan perlu adanya rasa saling menghargai, dan tidak boleh ada yang merasa superior, sehingga merasa berhak ‘menghina’ dalam pernikahan.
Suami Tidak Memandang Tempat Saat Menghina
Pernah dulu saya sebelum menikah, menumpang mobil seorang teman perempuan, dan merasa menyesal. Karena di perjalanan, suaminya kerap menghina istri, padahal ada saya di dalam mobil. Anehnya teman saya hanya diam saja dan tidak menyela sama sekali. Sayapun tidak berani berkata apa-apa sampai turun mobil.
Padahal seharusnya suami tidak boleh sembarangan menghina istri. Apalagi di tempat umum dan didengar orang lain. Sepertinya suami sangat merasa ‘hebat’ dan meremehkan istri bagaikan remahan rengginang, ihiksss..
Menyakiti Hati Istri Rezeki Suami Seret
Lalu bagaimana bila suami kita kasar dengan suka menghina?
Apakah kita tidak merasa sakit hati, atau dendam?
Pilihan ada di tangan kita sih. Kalau saya paling tidak bisa dihina, rasanya kesal setengah hidup. Mungkin saya bisa menahan sesekali, kalau suami sedang marah. Tapi tidak bisa terus-terusan mendengar hinaan. Pasti bawaannya pengin mengajak perang sekalian.
Kalau udah begini, apakah yakin istri tetap mendoakan suami yang baik-baik? Bisa-bisa mendoakan suaminya rezeki seret, ditambah lagi doa-doa buruk lainnya. Naudzubillah. Rumah tangga juga pastinya nggak nyaman, dan hawanya panas di rumah. Belum lagi anak-anak yang sedih dengan keadaan ibu yang selalu tersakiti, sehingga menginginkan keburukan pada ayahnya.
Bolehkah Istri Balas Menghina Suami?
Nah ini, apakah boleh istri menghina suami juga? Yang pasti saya belum pernah mencoba sih. Paling saya mengutarakan kekesalan hati bila dihina suami. Menghina balik suami, malah bagi saya membuat masalah menjadi runyam. Dan semakin jauh dari penyelesaian terbaik untuk berdua, dan membuat rumah tangga semakin jauh dari sakinah.
Kata-kata Buat Suami Yang Suka Menyakiti Istri
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya, dan aku adalah orang yang paling baik terhadap istriku” (HR. At-Tirmidzi)
Rasulullah sangat baik terhadap istrinya. Bila seorang istri dihina terus oleh suaminya, boleh menyadarkan suami dengan sunnah Rasulullah untuk baik ke istri. Kalau menurut saya sih, perempuan wajib menasehati suaminya untuk tidak menghina. Jangan hanya diam saja setiap dihina.
Renungan Untuk Suami Yang Menyakiti Istri
Bila suami tidak bisa dinasehati, perempuan bisa meminta bantuan kepada pihak ketiga seperti kaum kerabat, kenalan yang dipercaya, mertua, konsultan pernikahan dan sebagainya. Meminta suami mencari jalan terbaik untuk mengusahakan pernikahan yang bahagia.
Sebenarnya bisa ada banyak kemungkinan, suami suka menyakiti istri. Seperti inner child yang buruk dimana di masa kecil dia suka dihina, suami mempunyai masalah dengan temperamentalnya, suami stress dengan pekerjaan, suami kecewa dengan istri, dan masih banyak hal lagi lainnya. Memang harus ada kemauan yang kuat dari sang suami untuk berubah. Bila cinta sudah hilang, setidaknya komitmen janji pernikahan menyadarkan dirinya untuk berubah menyayangi istri.
Saat kau mengucapkan ijab qabul, kau sangat mencintai istrimu
Saat kau baru memulai hidup dengan istrimu, dia menerimamu apa adanya
Saat istrimu bersusah payah mengandung anakmu, dia ikhlas
Saat istrimu melahirkan anakmu, dia berjuang dalam keadaan hidup dan mati
Saat kau kekurangan rejeki, istrimu mendoakanmu
Apakah pantas kau balas semua itu dengan menyakitinya?