Optimalkan Golden Period Anak Dengan Susu A2
“Anaknya kurus amat bu.” Banyaakk komentar pedas sejak kedua anak saya bayi. Ngenes, dikira anaknya kekurangan gizi. Padahal serba makanan bergizi dan susu dikasih teratur. Tapi gimana lagi, saluran pencernaan mereka kayak jalan tol. Baru makan, langsung bubu-buru laporan ke toilet huhu..
Ingat banget, dulu suka ngeluh, anak pakai popok borooossnya. Sehari buat pup aja bisa tiga kali ganti, belum ditambah pipis. Baru ganti popok, langsung pup. Kebayang itu sebulan ngabisin berapa popok. Istilahnya kayak ngasih makan popok, bukan ngasih makan anak. Cuma sedihnya kalau anak kurus, ini gizi makanannya keserap nggak sih?
Daftar Isi
Pentingnya Golden Period, 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak
Kadang kalau melihat kedua anak bersama sepupunya yang rata-rata gemuk. Pasti dibilang anak saya kurang gizi. Memang deh, komentator pedas bukan cuma dari orang lain, keluarga sendiri juga mulutnya bisa setajam silet, wkwkw.. Makanya saat anak kedua mengalami kasus seperti kakaknya. Saya berusaha keras supaya anak kedua lebih berisi. Sampai akhirnya ketemu dokter anak yang cocok. Anak kedua rutin dikasih enzim pencernaan. Alhamdulillah lebih baik berat badannya dibanding si kakak dengan umur yang sama. Dan bisa mengonsumsi susu sapi, dibandingkan kakaknya yang harus minum susu kedelai. Sekarang saya sedang berusaha mencari solusi buat anak pertama yang berumur 8 tahun, agar pencernaannya lebih baik.
Alhamdulillah mendapatkan kesempatan menonton IG Live di akun Buumiplayscape pada Kamis, 10 Desember 2020, pkl 14.00 – 15.00 WIB, tentang “Kenali Jenis Protein Susu Dan Manfaatnya Untuk Kebutuhan Anak’, oleh dr. Ariani Widodo, dokter spesialis anak dengan spesialis Gastro. Acara ini diadakan oleh Buumiplaystore dengan dipandu host Natasha Guna (co-founder Buumi Playscape sekaligus mom influential figure)
“Kenapa 1000 hari anak disebut golden periode? Pada saat itu anak paling cepat tumbuh dan kembang. Pertumbuhan sangat cepat, sehingga banyak hal yang dipelajari anak yang berguna untuk masa depannya. Otaknya paling cepat berkembang pada masa itu. Mulai dari pertama terbentuk pembuahan sampai umur 2 tahun.” (dr. Ariani Widodo)
Protein susu. Ini baru saya dengar sebenarnya. Selama ini saya tahunya anak saya alergi susu sapi. Ternyata belum tentu alergi juga, bisa jadi kedua anak saya tidak cocok susu sapi, karena protein susu dalam susu sapi. Ini yang perlu saya cari tahu. Minimal walau saya tidak bisa mengejar 1000 hari pertama anak secara maksimal. Tapi pengetahuan yang didapat bisa berguna untuk para ibu baru, khususnya calon ibu, yang menantikan kelahiran bayinya.
dr Ariani menambahkan, ketika anak menginjak usia 1 tahun melewati mpasi. Anak rentan terhadap beberapa gangguan pencernaan. Yups, bila tidak langsung ditangani, saluran cerna terganggu terus, anak tidak bisa menyerap nutrisi secara optimal. Pastinya pertumbuhan terganggu serta kognitifnya, yang mengarah ke proses belajar.
Sedihnya, bener sih anak pertama saya cenderung kurus, dan agak susah menghafal. Dia lebih suka menggambar dan berkhayal. Padahal asupan gizinya lumayan bagus. Sampai giginya bisa lebih duluan tumbuh, padahal gigi susu belum goyang. Kata dokter gigi, asupan kalsiumnya bagus, tapi badannya tetap langsing haha..
Protein Yang Terkandung Dalam Susu
“Kenapa sih anak saya mencret abis minum susu?” Pertanyaan saya banget, hehe.. Ternyata memang dalam susu itu ada protein yang sangat penting untuk perbaikan anak. Protein membantu pertumbuhan anak. Trus apa aja sih protein yang terkandung dalam susu?
1. Protein Whey
Terkandung sebanyak 20 persen dalam susu
2. Protein Casein
Terkandung sebanyak 80 persen dalam susu. Yang kemudian terbagi lagi menjadi varian 1 dan varian 2 :
- Casein adalah kelompok protein terbesar dalam susu, yang membentuk sekitar 82% dari total kandungan protein dalam susu. Ada beberapa jenis protein casein, salah satunya adalah beta-casein.
- Beta-casein terdiri hingga 45% dari total casein. Beta-casein sendiri memiliki beberapa varian, yaitu A1 dan A2.
Beta casein lebih mudah diserap untuk anak yang mengalami gangguan pencernaan. Pastinya pencernaan anak menjadi lebih nyaman. Dan protein ini sangat baik bagi anak yang mengalami intoleransi dengan susu sapi.
Fungsi Pencernaan Yang Baik Seperti Apa
“Yang penting nutrisi terserap baik dalam pencernaan. Anak tidak mengalami diare, sembelit, muntah dan mual.” (dr. Ariani)
Kedua anakku memang dulu agak cenderung diare kalau telaten minum susu. Alhamdulillah setelah besar, diare agak berkurang. Tapi memang susu keduanya sekarang susu sapi, kalau pakai susu kedelai terus, takut kekurangan gizi.
Jadi dengan pencernaan yang baik, nutrisi terserap baik. Saluran cerna dan otak saling mempengaruhi. Saluran cerna mempengaruhi otak dalam hal mengatur perilaku, emosi, dan logika. Sedangkan otak mempengaruhi saluran cerna dalam hal penyerapan nutrisi yang dikonsumsi. Dan juga tumbuh kembang yang baik. Ilmu yang bagus banget ini, penting diketahui oleh para ibu. Jangan sampai menyesal di kemudian hari, melihat anaknya terganggu kognitifnya.
Nutrisi Yang Baik Untuk Anak
Kadang suka dengar nutrisi yang baik, tapi tahunya cuma zat gizi aja. Ternyata oh ternyata nutrisi baik itu terbagi dua lhoo.. Apa aja itu :
1. Macro Nutrient terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak
2. Micro Nutrient terdiri dari vitamin dan mineral
Nah, nutrisi yang baik ini sangat dibutuhkan untuk terpenuhi dalam jumlah cukup. Terutama saat anak menginjak usia 1-3 tahun. Kalau anak sudah lebih besar, kuantitasnya berubah. Paling penting banget karbohidratnya berubah, begitu juga vitamin dan mineral. Kenapa begitu? Ketiga komponen tersebut mengolah makanan untuk anak.
Dan buat susu juga tidak boleh sembarang. Susu yang lebih baik itu mengandung karbohidrat, protein, lemak dan kalsium. Sehingga susu mencukupi nutrisi anak. Tidak boleh ketinggalan juga vitamin dan mineral yang harus dikonsumsi dalam jumlah cukup.
Proses Kognitif Anak Terganggu Karena Saluran Pencernaan Terganggu
Saya penasaran apa itu Kognitif sebenarnya. Sehingga kata dr. Ariani menganggu proses belajarnya. Ternyata kognitif ini penting sekaliii, karena merupakan konstruksi proses berpikir. Dan jangan sampai terlewatkan buat para ibu ya. Mau les belajar kemana-mana juga percuma, tidak akan maksimal kalau kognitifnya terganggu.
Jadi apa aja sih yang termasuk dalam kognitif ?
1. Pemecahan masalah
Kadang anak selalu meminta bantuan orang tua dalam segala sesuatu. Gemes ya, kenapa sih apa-apa minta dibantu. Seperti membuka plastik makanan, padahal di depannya ada gunting. Tapi minta dibukain orang tua. Tidak mau memecahkan masalah sendiri. Kadang kita bilang anak manja. Padahal memang dari kemampuan anak untuk memecahkan masalah kurang.
2. Mengingat
Ini biasanya bikin emosi jiwa para ibu, hehe.. Anaknya diajarin menghafal, tapi lupa terus. Udah capek-capek belajar, malah nilai ujian jelek. Kan sedih. Ternyata kurang bisa mengingat merupakan gangguan kognitif juga.
3. Pengambilan keputusan
Anak saya yang pertama memang kurang bisa mengambil keputusan. Suka nanya mana baju yang bagus buat dipakai. Padahal bajunya sudah banyak, tapi kadang minta diambilin ibunya. “Aku pusing milih baju.” Ya saya suka ngomel juga, pas tahu ternyata ada gangguan kognitif menjadi sedih.
Berarti memang bukan sepenuhnya salah anak, kalau malas belajar dan susah mengingat ya. Ini kadang sebagai ibu (contohnya saya ihiks), suka keceplosan marahin anak. Padahal ternyata salah ibunya juga dari dalam kandungan, atau setelah anak lahir. Tidak menyadari anaknya mengalami gangguan pencernaan dari awal.
Menurut dr. Ariani, anak yang susah konsentrasi, mood-nya kurang bagus, prilaku juga kadang mengesalkan orang tua. Bila ternyata mengalami gangguan pencernaan, maka orang tua harus mencari tahu, khususnya saya. Apa yang harus dilakukan? Karena bila nutrisi yang diberikan cukup, saluran cerna sehat. Anak akan merasa lebih nyaman pada saat beraktivitas supaya tumbuh kembang optimal.
Susu Sapi A2 Baik Untuk Pencernaan Anak
Ooh.. ternyata ada susu sapi A2 ya. Baru dengar beneran. Selama ini kan tahunya susu sapi ya susu sapi. Paling kalau tidak cocok ya dikasih susu kedelai, seperti kasus anak pertama. Atau ada juga yang menyarankan susu kambing buat anak. Sepertinya, susu A2 ini baru ada di Indonesia.
Menurut dr. Ariani, susu A2 merupakan susu yang hanya mengandung protein beta-casein A2. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa susu yang hanya mengandung protein beta-casein A2 aman untuk sistem pencernaan. Beta-casein A2 yang mudah diserap dalam sistem pencernaan anak, dapat membantu mengurangi gangguan pencernaan.
Jadi bila anak intolerant dengan susu sapi, yang mengakibatkan terjadinya gangguan pencernaan. Sangat baik bila susunya diganti susu sapi A2. Karena anak intolerant tidak dapat mengonsumsi susu segar atau makanan dan minuman yang mengandung susu sapi segar.
Sebenarnya apa bedanya susu sapi biasa sama susu sapi A2?
Jadi kalau susu sapi perah biasa, berasal dari sapi yang dikembangbiakkan secara khusus untuk menghasilkan susu. Yah seperti susu yang biasa kita minum. Bisa dalam bentuk formula, UHT atau susu asli yang dijual peternak. Susu sapi ini memiliki kandungan protein A1 dan protein A2.
Sedangkan susu sapi A2, berasal dari sapi spesial yang diseleksi khusus, hanya memiliki kandungan protein A2 tanpa protein A1. Sehingga susunya sangat aman bagi pencernaan anak. Dan gangguan pencernaan bisa dihindari. Karena protein A1 dapat menimbulkan rasa tidak nyaman di perut. Dan kadang juga rasa kembung dan mual yang muncul sehabis mengonsumsi susu.
Buat yang kepo, kayak gimana sih susu A2? Bisa nih ditemukan di pasaran dalam bentuk susu bubuk, UHT ataupun yogurt dengan label A2. Jangan lupa cek ijin penulisan label bahan susu A2 dalam setiap negara itu berbeda, tetapi biasanya ditulis beta-casein A2.
Susu A2 Aman Dikonsumi Oleh Usia Berapa?
Yups, tidak ada batasan usia yang khusus untuk mulai mengkonsumsi susu A2. Tetapi nih menurut dr. Arini, sebaiknya ikuti petunjuk usia dalam kemasan produk susu. Jangan sampai salah usia, apalagi untuk diminum anak-anak. Dimana takaran konsumsi susu A2 dengan susu lain kurang lebih sama kok. Hanya harus sesuai kebutuhan dan usia anak. Dan jangan lupa penting banget, untuk mengikuti petunjuk saran penyajian yang tertera.
Buat anak yang alergi susu sapi. Menurut dr. Ariani, alergi protein susu sapi disebabkan oleh saluran cerna yang belum matang. Biasanya anak yang mempunyai alergi protein susu sapi tidak bisa mengkonsumsi susu sapi (dairy product) dan turunannya. Tapi biasanya sekitar 70% anak yang sudah mencapai usia 1 tahun sudah tidak alergi lagi, kok. Dan semakin besar, sekitar 90% akan hilang di usia 3 tahun, ketika saluran cernanya sudah mulai matang.