Memperkuat bonding Ibu dan anak
| |

Cara Membuat Anak Kreatif Dengan Menggunakan Printer Rumahan

Si kakak paling suka prakarya,  apalagi mewarnai. Saya kerap bingung mau melakukan apa untuk mengembangkan minat prakaryanya. Sedangkan saya sendiri bukan termasuk ibu yang kreatif membuat bahan pelajaran untuk anak di rumah.

Mengajarkan Kreativitas Pada Anak

Memang mempunyai anak yang suka dengan tantangan membuat karya, merupakan tantangan tersendiri. Kalau tidak dikembangkan sayang, tapi kalau dituruti, saya kelabakan mencari bahan ajarnya. Padahal kreativitas anak perlu dikembangkan karena mengalihkan mereka dari ketergantungan akan gadget.

Erin sedang menghias foto

Membuat Bahan Ajar Di Rumah

Saya suka melihat di media sosial seperti facebook, banyak fanpage yang membagikan bahan ajar yang sudah jadi. Lucu-lucu banget, apalagi fanpage dari luar negeri. Mereka bisa sangat kreatif dalam membuat media-media untuk belajar anak. Dari gambar untuk diwarnai, ditempel, sampai berbagai macam cara membuat bahan ajar yang menarik.

Pernah titip suami untuk nge-print di kantor. Tapi rasanya nggak enak juga, karena bahan ajarnya lumayan banyak. Dan selalu ketemu materi yang lucu-lucu, pengin di-print semua haha.. Suami juga sudah protes, jangan kebanyakan nge-print. Tidak enak kalau dilihat sama HRD, dianggap menghabiskan kertas dan tinta. Ya sudahlah, saya menjadi tidak berminat untuk mencari bahan-bahan ajar lagi.

Anak dan ibu membuat bingkai foto bersama

Padahal saat ini saya membutuhkan si kakak yang berusia 7 tahun belum lancar membaca dan berhitung. Dan juga si adik yang berusia 4 tahun, untuk home schooling di rumah. Apalagi si adik sudah keasyikan nonton youtube dan televisi. Aktivitas belajar yang dilakukannya di rumah kebanyakan bongkar pasang mainan Tobot dan memainkan mobil-mobilan. Sambil menunggu si kakak pulang sekolah pada siang hari.

Untuk membeli printer, saya masih ragu. Karena selama ini setelah lebih banyak ‘stay at home’, saya lebih mengandalkan suami untuk ngeprint di kantor. Tapi sepertinya memang suatu hari nanti saya harus membeli printer, sehingga bisa memaksimalkan kreativitas anak dengan berbagai media belajar di internet.

Creative Family Learning Throught Printer

Tidak dapat dipungkiri, sekarang ini tingkat kompetensi SDM memang tinggi. Memanfaatkan media digital dalam mengembangkan potensi anak dalam berkreativitas, menjadi salah satu pilihan tepat.

Ditta Rahman, Mona Ratuliu dan Fajar Hariyanto

Banyak hal di media digital yang dapat dimanfaatkan dalam mengembangkan kreativitas anak. Saya bahkan berpikir mau menerapkan home schooling untuk si adik yang belum mau bersekolah. Walaupun usianya sudah 4 tahun sejak bulan Oktober 2019.

Fajar Hariyanto, sebagai perwakilan dari HP, menjelaskan tentang pentingnya printer yang dapat membantu para orang tua, khususnya ibu, dalam mengajarkan kreativitas pada anak. Dengan media printer, berbagai bahan ajar yang didapat dari internet, dapat diprint dengan mudah.

Perjalanan Mona Ratuliu Sebagai Seorang Ibu

“Saya menikah muda, dan bingung mau ngapain setelah mempunyai anak. Karena itu anak pertama saat berumur 7 bulan saya sekolahkan, supaya bisa belajar menjadi orang tua.” (Mona Ratuliu-artis).

Nggak nyangka bisa saya bisa ketemu langsung sama artis cantik yang awet muda ini, Mona Ratuliu di acara Creative Family Learning Through Print, pada hari Minggu, 27 Oktober 2019. Salut banget sama Mona yang berani menikah muda, lalu vakum cukup lama dari dunia hiburan. Padahal pas nikah, saya ingat sekali, Mona sedang di puncak ketenaran. Dan dia berani melepas semua itu setelah menikah dan sekarang mempunyai tiga anak.

Ditta Rahman dan Mona Ratuliu

Kejutan selanjutnya ternyata Mona itu parenting blogger, wow saya baru tahu. Karena biasanya Mona menulis tentang ilmu parenting di twitter, tapi lama-kelamaan merasa sayang bila tulisannya hilang begitu saja. Dan memutuskan membuat blog tentang parenting, agar tulisannya selalu ada. Karena menurut Mona, ilmu dari pengalaman itu sangat berharga.

“Setiap usia anak itu merupakan tantangan tersendiri bagi orang tua. Sehingga orang tua harus terus belajar dan belajar bagaimana menangani anaknya.” (Mona Ratuliu)

Tips Daur Ulang Hasil Prakarya Dari Mona Ratuliu

Sebenarnya saya bingung mempunyai anak yang suka banget berprakarya. Dan pusingnya itu menghabiskan kertas banyak, hehe.. Kalau dikumpulkan sejak si kakak berumur 3 tahun sampai sekarang berumur 7 tahun, bisa penuh rumah.

Ternyata dari Mona ada tips yang bagus banget. karena salah satu anaknya sangat gatel sekali melihat barang-barang bekas, seperti kardus. Jadi hasil prakarya anak yang kebanyakan terdiri dari kertas, bisa digunakan lagi untuk prakarya selanjutnya. Bila sudah benar-benar rusak dan tidak dapat digunakan lagi barulah dibuang. Seperti kertas menggambar, bisa digunakan untuk membungkus celengan, membungkus kardus untuk tempat pensil, dan sebagainya.

Ditta Rahman juga menambahkan, solusi terakhir bisa juga kertas mewarnai itu diremas-remas menjadi bola, lalu dilemparkan ke keranjang bola. Sehingga masih bisa digunakan untuk berbagai macam hal, kertas sebelum dibuang.

Tidak Ada Anak Yang Bermasalah

Iya sih setiap anak itu berbeda, dan tahapan usia juga membuat mereka berbeda. Kadang lelah menangani anak kalau sedang rewel. Mulut juga gatel untuk mengeluarkan kalimat yang tidak baik. Gimana sih caranya biar anak bisa patuh dan berprestasi?

“Anak sebenarnya tidak ada yang bermasalah, semuanya balik ke pola pendidikan orang tua. Apa yang diajarkan orang tua sekarang, berpengaruh pada masa depan anak.” (Ditta Rahman, psikolog anak)

Dalam islam, anak diibaratkan kertas putih polos. Menurut Ditta, apa yang dilakukan oleh orang tua selalu ditiru oleh anak. Begitu pula apa yang diajarkan orang tua sekarang, akan menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan masa depan.

Seperti menyuruh anak belajar, tapi dia malah main terus. Padahal menurut Ditta belajar tidak selalu harus formil, tapi bisa dilakukan dengan cara yang disukai anak, dimana aja dan belajar apa aja. Anak harus berimbang belajar menggunakan gadget dengan belajar praktek. Dan ini tantangan bagi orang tua terutama ibu, untuk menjadi lebih kreatif.

Aktivitas Seru Anak-anak Berkat Printer HP

Membuat Bingkai Foto

Setelah mendapatkan banyak informasi dan pengetahuan dari diskusi ‘Creative Family Learning Through Print.’ Siang hari mulailah anak-anak membuat prakarya bersama ibunya. Si kakak yang berumur 7 tahun kebagian membuat bingkai foto. Semangat banget saat diminta untuk menggunting, menempel dan berkreasi membuat bingkai foto yang unik.

Si kakak bersama saya membuat bingkai foto

Tidak ketinggalan saya membantu, bukan karena biar rapi, tapi memang sayanya juga gatel buat ikutan, hehe.. Dengan membantu menggunting gambar-gambar yang dibagikan oleh kakak-kakak cantik.

Bahan-bahan:

  • Bingkai foto polos
  • Kertas polos
  • Foto saya dan si kakak
  • Gambar-gambar luar angkasa yang diprint di printer HP
  • Kancing besar
  • Bola-bola bulu
  • Lem
  • Gunting
  • Spidol warna-warni

Cara Membuat

  • Menggunting foto dan gambar-gambar luar angkasa seperti matahari, planet, bulan, dan sebagainya.
  • Menempelkan foto di tengah kertas
  • Menempelkan berbagai gambar luar angkasa, kancing besar, dan bola-bola bulu
  • Menulis nama si kakak dan saya

Membuat Kalender

Untuk anak berusia 4-6 tahun kebagian membuat kreasi kalender. Sayang saya tidak sempat melihat cara pembuatannya, karena fokus sama si kakak. Sekilas sama dengan bingkai foto, menempelkan berbagai gambar di kalender.

Printer HP Mendorong Minat Kreativitas Anak

Gambar luar angkasa yang dipakai si kakak bagus banget warnanya. Seperti cetak di percetakan, bukan di printer. Warnanya juga halus dan tidak pecah. Kalau punya printer HP bisa menghasilkan gambar seperti ini di rumah senang banget. Saya bisa memancing minat kreativitas anak-anak, agar berkreasi terus.

Nah, dengan rangkaian 5 printer HP seri DeskJet Ink Advantage All-in-One yang cocok digunakan di rumah. Sepertinya saya bisa sekalian menerapkan home schooling di rumah, hehe.. Apa aja sih yang menjadi keunggulan printer HP?

  • Printing
  • Scanning
  • Copying
  •  Koneksi wireless, yaitu mencetak tanpa kabel
  • Hemat tinta, karena kualitasnya disesuaikan untuk kebutuhan rumahan.

Menggunakan printer di rumah memang sudah seperti kebutuhan ya. Apalagi jika anaknya suka banget membuat sesuatu. Dan selain printer, orang tua terutama ibu juga aktif dan kreatif mencari bahan-bahan ajar di internet, yang sesuai dengan usia anak.

Similar Posts

19 Comments

  1. Harganya berapa yaa printer hp seri ini? Butuh juga kayaknya di rumah nih. Setuju memang, jadi ibu tu harus super kreatif biar anak juga nggak melulu dikasih gadget dan TV. Dan ide buat lebih kreatif menggunakan bahan sebelum akhirnya dibuang ini aku suka bangeet

  2. Eh baru tahu juga kalo Mona Ratuliu itu parenting blogger. Apa ya nama blognya? Hebat, pasti mudah buat dia bikin buku … eh atau jangan-jangan sudah ada bukunya ya saya saja yang belum tahu? Hehehe

  3. Baru tau lho kalau Mona Ratuliu itu ngeblog juga hehee… blognya apa nih mba, jadi pengin ngintip2 ke sana.

    Di rumah aku juga pake printer untuk ngeprint berbagai gambar yang dibutuhkan anakku saat prakarya. Anak-anak memang senang banget berkarya kalau udah ngeliat gambar kesukaannya. Jadi ya penting juga sih punya printer di rumah.

  4. Aku follow IG nya Mb monaratuliu tapi aku baru tau juga nih mba dia ada blog juga.
    Untuk konten mb bagus bngt ya,perlu bnget nih belajar sama mb dan bagaimana menulis dengan baik-baik benar

  5. Anakku juga suka banget berkreasi. Duh, kertas dan pensil warna tuh entah udah habis berapa banyak.

    Tapi memang lho, suka kesulitan kalau kepengen menempel sesuatu dan aku harus lari dulu ke tetangga yang memang salah satu usahanya menerima jasa print. Alangkah indahnya nih kalau bisa punya printer sendiri.

    Yuk ah, nabung … Hihihi …

Tinggalkan Balasan ke Ria buchari Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *