Cara Mencari Uang Tambahan Di Internet Bagi Ibu Rumah Tangga
Perempuan mana yang nggak doyan shopping? Sebenarnya kenapa sih shopping dianggap kebiasaan negatif bagi sebagian orang?
Saya penyuka shopping, jujur. Apalagi kalau melihat diskonan, rasanya mau beli semua. Tapi kadang di-rem juga nafsu belanjanya. Biar nggak kehabisan uang belanja, haha..
Memang di awal menikah dan berhenti bekerja karena hamil. Saya mulai agak kerepotan mengatur hobi satu ini dengan pemberian uang belanja dari suami.
Karena itu saya mulai memikirkan penghasilan tambahan sambil mengasuh anak di rumah. Hanya bingung gimana caranya? Berdagang masih bingung jual apa. Freelance juga ngelamar kemana?
Sampai akhirnya saya memutuskan kembali ke passion saya dulu, yaitu MENULIS. Yups, tapi menulis yang menghasilkan uang. Agar bisa memenuhi hobi belanja saya lagi, hehe..
Daftar Isi
Mendapatkan Uang Dari Menulis
Awalnya saat hamil anak kedua, saya mendapatkan tawaran untuk menjadi asisten penulis skenario sinetron di SCTV. Sinetronnya apa? Hehe.. off the record. Tentang remaja dan persahabatan sih, tapi ada konflik dewasa juga.
Enaknya menulis bisa dilakukan di rumah. Tulisan dikirim lewat email, dan fee ditransfer ke rekening. Waktu itu bayarannya pada tahun 2015, menulis 1 scene(adegan) yang sudah ada treatment(pembabakan) dihargai Rp.10.000,-. Kalau saya mengerjakan 30 scene sehari, berarti saya mendapatkan Rp. 300.000,-.
Menjadi asisten kurang lebih 3 bulan, sampai akhirnya mau melahirkan anak kedua saya memutuskan berhenti menjadi asisten penulis. Karena bayi divonis sungsang oleh bidan. Dan saya harus banyak jalan, tidak duduk terus, agar bisa lahiran normal.
Alhamdulillah, saya telah mendapatkan kurang lebih 17 juta. Yang uangnya saya pakai untuk jajan makanan, shopping baju-baju bayi dan persiapan uang melahirkan. Bahagia rasanya kembali punya ‘uang sendiri’ untuk shopping.
Namun setelah melahirkan anak kedua, saya kembali kangen shopping tapi apa daya, uang nggak ada. Setelah memperhatikan teman-teman di Facebook yang menjadi ‘blogger’.
Saya lalu belajar otodidak ngeblog, dan daftar ke komunitas-komunitas blogger. Sampai hari ini, kurang lebih 3 tahun sudah menyandang status blogger.
Pelatihan Menulis
Namun sebagai penulis, ‘Content is the king’ sudah pasti. Karena itu selalu memperbagus tulisan sangat diperlukan, supaya semakin mahir menulis.
Alhamdulillah saya menghadiri pelatihan menulis yang diadakan Accurate Digital Partners, dengan narasumber Sifra Susi Langi pada hari Kamis tanggal 16 Mei 2019 di Titan Center, Bintaro.

Dengan dihadiri para blogger dan influencer, dibuka oleh Panji Aribowo, Head of Brand & Creative. Dan narasumber pelatihan, mba Sifra yang penulis buku Non Fiksi dan juga Angel Writer(Ghost Writer).
Menurutnya, 9 dari 10 blogger merupakan tukang copas. Walaupun nggak sepenuhnya benar sih, hehe.. Banyak juga teman blogger yang bisa menulis bagus tanpa copas. Saya juga agak malas ngikutin press release, lebih suka ngembangin tulisan sendiri.
3 Jenis Cara Menulis
- Menulis COPAS, pasti pada tahu menulis ulang dengan hanya menyalin. Istilahnya nyontek, tanpa mau bersusah payah mikir. Yang penting jadi tulisan, walaupun itu tulisan orang.
- Menulis COPASMO, yang ini namanya Copas Modifikasi. Tetap menggunakan tulisan orang lain, tapi di-modifikasi. Seperti menyalin press release tapi ditambah-tambahin, biar nggak kelihatan sama dengan tulisan aslinya.
- Menulis GUEBINGITS, nah yang ini baru keren. Tulisan ini harus mencerminkan siapa kita. Tulisan Your Character. Jadi setiap orang baca, langsung tahu ini tulisan kita.
Pentingnya Trademark Dalam Tulisan
Penulis itu harus punya trademark. Supaya dikenali oleh pembaca tulisannya. Seperti lukisan Basuki Abdullah dan Affandi. Setiap penggemar lukisan mereka pasti bisa membedakan mana tulisan Basuki atau Affandi. Jadi nggak seperti lukisan yang dijual di pinggir jalan, sama semua.
Begitu juga penulis, kalau sudah mempunyai trademark, pembaca akan selalu menunggu tulisannya. Dan ini yang membuat kita mempunyai pembaca setia. Mirip saya yang suka sama novel Sophie Kinsella, terutama serial Becky, si gila shopper.
Membaca dari novel ‘Confession Of Shopaholic’, Shopaholic & Baby, Mini Shopaholic dan seterusnya. Dan itu bacanya bakal lebih cepat dibandingkan novel lain. Jatuh cinta banget sama Becky, yang karakternya polos dan gila belanja.
Belajar Menjadi Penulis Yang Baik
Dan untuk menjadi penulis yang karyanya disukai banyak orang. Tidak bohong sih menurut saya, jam terbang. Biasanya teori itu akan sia-sia kalau tidak dipraktekkan. Menulis intinya ‘Just Do It, dengan menghilangkan writer block yaitu mindset tidak bisa menulis. Pada dasarnya setiap orang bisa menulis, asalkan dilatih. Dengan terus menulis kita akan akan belajar dengan sendirinya.
Mba Sifra menyarankan untuk banyak membaca dan menuliskan ide yang muncul tiba-tiba. Merenung dan mengendapkan ide. Lalu ambil angle tulisan yang menarik. Emang apa sih angle? Sudut pandang cerita, jadi mau cerita dari sudut pandang film, kuliner, shopping, dll.
Jangan lupakan riset dan riset. Itu penting banget. Jangan sampai informasi yang disampaikan ke pembaca salah. Riset bisa dengan mencari bahan tertulis, bisa juga wawancara. Sehingga bisa dapat bahan tulisan dari berbagai sudut pandang.
Dan jangan lupa, penulis itu yang penting konten. Branding bisa menyusul belakangan. Saya dulu berpikir sebaliknya, sehingga waktu bertahun-tahun hanya untuk membangun relasi. Tapi hasil karyanya minim sekali.
Sekarang lebih banyak menulis, walaupun tetap branding di media sosial. Karena memang tugas blogger, aktif update status dan posting foto.
Penghasilan Tambahan Dari Jualan Online
Memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga memang tidak mudah. Biasanya pada kekhawatiran berkurang uang di tangan. Biasa mempunyai uang sendiri, tiba-tiba dijatah suami. Gimana mau shopping?
Makanya banyak perempuan yang sekarang mencari berbagai cara, untuk menghasilkan uang di rumah. Tapi setiap orang istimewa, kalau tidak bisa menulis konten di blog dan media sosial, bisa berdagang online. Lebih baik sih, bisa keduanya, biar rekening gede nominalnya. Nggak pusing kalau mau shopping.
Mendapatkan Uang Dengan Menjadi Reseller
Bakul Online. Begitu biasanya para ibu menyebutkan jualannya. Mereka biasanya memasang foto produk di facebook dan instagram. Dengan harapan para temannya akan melihat dan memesan produk tersebut.
Biasanya yang dijual baju gamis, jilbab, baju anak, kue, keperluan rumah, dan sebagainya. Persentase keuntungan yang didapat biasanya kisaran 10-30 persen dari harga barang. Lumayan juga kalau harganya ratusan seperti gamis. Kebanyakan para ibu ini bisa berpromosi dan mendapatkan pesanan sambil mengasuh anak.
“Bulan puasa kemarin, saya dapat 10 juta kemarin cuma jadi reseller baju gamis,” cerita salah seorang teman. Wah keren, saya salut banget. Memang sih gamisnya berharga ratusan ribu, makanya keuntungannya lumayan besar.
Berpenghasilan Sebagai Accurate Digital Partner
Selain jualan gamis onlen, perempuan bisa juga nih menghasilkan uang dengan menjadi Accurate Digital Partner. Wah apa itu?
Ada yang pernah dengar Accurate? Yups, The Epi Santoso, sebagai Product Knowledge Accurate Online, aplikasi akuntansi yang dikembangkan oleh PT. Piranti Sejahtera sejak tahun 1999.
Dengan Accurate, laporan keuangan KUKM akan menjadi sangat mudah. Tidak perlu pencatatan dengan menggunakan buku kas seperti dulu.

Lalu bagaimana kualitas dari Accurate? Pastinya memang bagus. Karena sudah mendapatkan banyak penghargaan, yaitu Top Brand tahun 2016-2019. Selain perusahaan-perusahaan besar, juga telah menggunakan Accurate, antara lain:
- Oppo
- Jet Express
- Bantex
- Dll
Cara menjadi Accurate Digital Partner gampang lho, hanya memposting caption sesuai dengan yang disarankan oleh Accurate. Bisa dimodifikasi dengan gaya sendiri. Dan tinggal memposting setiap hari tentang produk Accurate, yaitu Accurate Online dan Accurate Lite.
Cara Mendaftar Sebagai Accurate Digital Partners cukup dengan membuka website accurate.partners dan mendaftar di bit.ly/registeradp. Lalu bagaimana dengan skema fee-nya? Ada 6 macam skema fee yang bisa didapatkan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di bawah ini :