|

Rakornas Perpustakaan 2019 Menuju Masyarakat Sejahtera

Saya dulu paling males ke perpustakaan. Udah ruangannya berkesan suram dan agak gelap. Buku-bukunya juga terbitan lama, bau debu, dengan lembaran yang menguning. Andai perpustakaan kita bisa modern seperti di luar negeri.

Alhamdulillah akhirnya impian saya terwujud. Perpustakaan Nasional (Perpusnas) yang sekarang bertempat di jalan Medan Merdeka Selatan, sangat modern dengan 24 lantai, yang diresmikan pada tanggal 14 September 2017.

Selain dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern, untuk memberikan layanan terbaik ke masyarakat. Perpusnas sekarang sudah menjadi ruang terbuka masyarakat, bukan sekedar tempat membaca buku.

Baca juga :

Serunya Menjelang Peresmian Gedung Perpustakaan Nasional

Di Perpusnas selain bisa membaca buku, masyarakat juga bisa menonton film, mengikuti seminar dan workshop serta pelatihan ketrampilan. Bukan hanya workshop menulis novel tapi juga workshop membatik dan lain-lain.

Tidak hanya di hari biasa yang ramai dikunjungi, tapi juga di hari Sabtu dan Minggu, pengunjung malah semakin banyak. Transformasi Perpusnas yang sangat signifikan setelah pindah dari jalan Salemba Jakarta ini, di-apreasiasi masyarakat.

Petugas Perpusnas biasanya kewalahan melayani pengunjung bila di hari Sabtu dan Minggu, karena saking banyaknya pengunjung yang datang.

Tapi bagaimana dengan masyarakat yang tinggal di daerah terutama daerah terpencil? Dengan terbatasnya segala akses untuk mendapatkan buku bacaan.

Saya rasa mereka juga seperti saya dulu, bermimpi mempunyai Perpustakaan sekeren Perpusnas. Sehingga bisa meng-upgrade diri, untuk memperbaiki kualitas hidup menjadi lebih baik terutama agar sejahtera.

Rakornas Bidang Perpustakaan 2019

Dalam press conference pada hari Senin, 11 Maret 2019, di Perpusnas lantai 24. Dr. Joko Santoso, M. Hum Kepala Biro Hukum dan Perencanaan, menjelaskan mengenai Rakornas Bidang Perpustakaan 2019, yang mengusung tema Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Untuk Kesejahteraan Rakyat.  Yang akan diadakan pada tanggal 13-16 Maret di hotel Bidakara.

Perpustakaan Nasional

Perpustakaan daerah juga perlu berbenah diri, agar bisa menguatkan literasi masyarakat sekitar. Sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019, yang telah menetapkan penguatan literasi untuk kesejahteraan sebagai salah satu kegiatan nasional, dan masuk dalam tema RPJMN 2020-2024.

Ini keren banget, karena akan hadir sekitar 2000 peserta perwakilan dari Dinas Perpustakaan Provinsi/Kabupaten Kota, Perpustakaan Daerah, Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Sekolah, pekerja bidang literasi, Bappeda, Asosiasi Penerbit/Pengusaha Rekaman, serta para pustakawan dari seluruh Indonesia.

Diharapkan nantinya dengan adanya Rakornas Bidang Perpustakaan 2019 ini, transformasi layanan berbasis inklusi sosial. Dimana Perpustakaan menjadi ruang terbuka bagi masyarakat berbagi pengalaman, belajar secara kontekstual dan berlatih ketrampilan hidup akan terwujud.

Wah, pastinya ini sangat membantu masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan. Seperti pelatihan perikanan, pelatihan perkebunan, dan berbagai pelatihan lainnya. Karena kadang minimnya ilmu pengetahuan dan informasi, yang membuat masyarakat di daerah kurang berkembang.

Penguatan Literasi Dan Perpustakaan Daerah

Menurut Dr. Bahtiar, Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri, mengapresiasi atas pencapaian Perpusnas. Kemendagri mendukung upaya Perpusnas dalam Rakornas ini.

Dengan Perpusnas melakukan transformasi pelayanan Perpustakaan Daerah melalui Rakornas dalam penguatan literasi dan transformasi layanan Perpustakaan Daerah, akan meningkatkan kualitas SDM di daerah terutama wilayah perbatasan.

Perpustakaan Nasional
Para Narasumber

Memang menurut saya yang lahir dan tinggal di Jakarta, saudara kita di daerah terutama perbatasan, memang mempunyai potensi besar untuk berkembang.

Ini terbukti untuk beberapa lomba blog dan vlog yang saya ikuti, dimenangkan oleh para peserta dari daerah. Kekuatan tema lokal dibalut dengan kreativitas, walaupun hanya menggunakan fasilitas terbatas, tetap membuat mereka berkarya.

Apalagi setelah Rakornas, para perwakilan Perpustakaan Daerah, pustakawan dan para pekerja literasi dari daerah, bisa menerapkan program-program untuk transformasi layanan perpustakaan. Maka berbagai potensi besar di masyarakat dapat dikembangkan dengan lebih baik dalam menyambut era industri 4.0

Usaha Yang Dilakukan Perpusnas Dalam Penguatan Literasi

Menurut Dra. Ofy Sofiana, M. Hum Deputi Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi, Perpusnas sekarang memang selalu berbenah diri terutama dalam menyambut era industri 4.0.  Dari segi fasilitas dengan pengadaan komputer, AC, Wifi, dan sebagainya, tidak hanya di Perpusnas tapi juga ke daerah-daerah.

Dari pustakawan juga ditingkatkan kualitasnya, terutama dalam penggunaan teknologi karena pustakawan tidak hanya melakukan tugas rutinitas di perpustakaan, tapi juga penghubung masyarakat dengan perpustakaan. Karena itu di tingkat pusat dan daerah, juga diadakan pelatihan untuk pustakawan dan juga pendampingan.

Ini keren banget, karena dulu pustakawan banyak yang jutek juga kudet (kurang update). Dan biasanya setelah bertemu dengan pustakawan model begini, saya jadi malas ke Perpustakaan. Dengan begini akan sangat membantu masyarakat dalam mempergunakan fasilitas dan sarana Perpustakaan.

Selain itu Perpusnas juga dibantu para pustakawan di daerah juga mengadakan berbagai bentuk layanan perpustakaan yang lebih mendekatkan diri ke masyarakat, seperti :

  • Mbo Jamu Pustaka
  • Pustaka Jeruji di Lapas Maros
  • Becak Pustaka
  • Bemo Pustaka
  • Motor Pustaka
  • Angkot Pustaka
  • Taman Bacaan Pesisir

Perpusnas mengapresiasi para pustakawan ini yang telah memudahkan orang untuk mengakses buku bacaan. Memang minat baca bangsa Indonesia sebenarnya tinggi, tapi sayang mempunyai kendala untuk datang ke Perpustakaan Daerah.

Seperti yang dikatakan oleh Najwa Shihab, Duta Baca Indonesia, “Cuma perlu satu buku untuk jatuh cinta pada membaca. Cari buku itu. Mari jatuh cinta.”

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *