6 Jenis Kanker Pada Anak Dan Gejala Dininya

Kadang hidup memang tidak selalu indah seperti yang saya inginkan. Ada cobaan dan musibah yang tidak bisa dihindari, seperti penyakit pada anak. Namun sebagai seorang ibu, saya merasa perlu mengetahui gejala-gejala penyakit, agar bisa mengantisipasi sejak dini.

Ladies, pernahkah mempunyai kenangan mengenai teman semasa sekolah dulu, yang meninggal karena penyakit? Saya ada, dulu saat menginjak kelas 2 SMA, salah satu teman perempuan saya meninggal karena penyakit leukemia, atau kanker darah.

Memang kalau di sekolah, almarhumah terlihat lemah dan pucat. Tapi kami temannya menganggap hal itu biasa saja, karena kecapekan sekolah. Almarhumah lalu tidak masuk sekolah berbulan-bulan, sampai kabar terakhir yang kami dapatkan dia meninggal dunia. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.

Mengenal Jenis-jenis Penyakit Kanker

Dari almarhumah, semasa SMA saya jadi mengenal kanker darah. Lalu saat kuliah, ayah saya meninggal dunia karena penyakit kanker paru. Setelah dewasa dan lulus kuliah, saya berteman dengan seorang survivor kanker payudara. Lalu ibu mertua kakak perempuan saya kemudian meninggal dunia karena kanker rahim. Dan yang terakhir, suami wali kelas TK anak saya, yang meninggal karena kanker usus.

Mengerikan sekali bila mengingat semua penyakit kanker tersebut. Rasanya tidak sanggup membayangkan bagaimana kesakitan yang mereka alami, selama sakit. Namun satu yang membuat saya sadar ladies, saya tidak mengetahui jenis-jenis penyakit kanker tersebut, sampai saya mengetahui mereka mengalaminya.

Selain penyakit kanker yang saya sebutkan di atas juga ada lho ladies, penyakit kanker lainnya. Dan yang patut kita ketahui juga, ternyata kanker tidak hanya menyerang pada orang dewasa dan lansia. Tapi juga pada anak-anak bahkan sejak bayi berumur 0 tahun. Innalillah. Sedih saya membayangkannya.

Jenis-jenis Kanker Yang Sering Menyerang Anak

Aduh, saya bukan termasuk seorang ibu yang kuat, bila melihat anak menderita karena sakit. Karena itu saya salut sama ibu-ibu yang mempunyai anak survivor kanker. Mereka hebat sekali, tidak hanya mengasuh dan mendidik anak, tapi juga bisa mendampingi dan memberikan dukungan untuk anaknya yang sakit.

dr. Mururul Aisyi, Sp. A(K)
dr. Mururul Aisyi, Sp. A(K)

Tapi setelah saya hadir di acara Media Briefing yang diselenggarakan oleh KEMENTERIAN KESEHATAN RI dengan tema “Kenali Gejala Dini Kanker Pada Anak” pada hari Selasa, 16 Oktober 2018.  Saya mendengarkan langsung dr. Mururul Aisyi, Sp. A(K), Dokter Spesialis Anak, mengenai pentingnya mengetahui gejala kanker pada anak, saya jadi tertarik mendengarkan penjelasan beliau. Semoga anak-anak kita dan anak bangsa ini terselamatkan dari kanker, amin.

1. Leukemia atau kanker darah

Suka nonton TV ladies? Beberapa bulan lalu, sempat santer berita karena anaknya Denada, menderita leukemia. Dan sekarang dirawat di salah satu rumah sakit terkenal di Singapura. Biasanya anak terlihat pucat, lemah, rewel, dan nafsu makan menurun. Lalu demam tanpa sebab. Setelah diobservasi oleh tenakes, baru ditemukan pembesaran hati, limpa, kelenjar getah bening, dan sebagainya.

2. Retinalastoma

Untuk anak di bawah berusia 5 tahun, penyakit tumor ganas primer pada mata ini patut diwaspadai. Bila ladies menjumpai manik mata anak berwarna putih, mata kucing, juling, kemerahan, pembesaran bola mata pada anak dan dia mengaku penglihatannya memburam, segera bawa ke faskes.

Retinalastoma
Foto anak penderita Retinalastoma

3. Osteosarkoma atau kanker tulang

Bila anak mengeluh nyeri tulang setelah bermain, atau merasa nyeri tulang pada malam hari. Terus kita melihat di area nyeri tulang itu ada pembengkakan, kemerahan dan pas dipegang terasa hangat. Lalu ditambah lagi biasanya anak cepat lelah, berat badannya turun sama pucat. Maka dapat dipastikan anak mengalami Osteosarkoma.

4. Limfoma Maligna

Buat ladies yang belum tahu kanker apa, ini merupakan keganasan primer jaringan getah bening yang bersifat padat. Jadi bila ladies melihat sekitar leher, ketiak, pangkal paha ada pembengkakan tanpa rasa nyeri bisa jadi Limfoma Maligna.

Limfoma Maligna
Foto anak penderita Limfoma Maligna

Terkadang orang suka menebak leher bengkak itu penyakit Gondong, padahal belum tentu juga. Apalagi jika anaknya juga demam, lemah, setiap malam keringatan, makannya malas, dan berat badan berkurang.

5. Karsinoma Nasofaring

Nah kalau ladies melihat anak mimisan, jangan cuma diobati dengan daun sirih. Perhatikan lagi, apa ada gejala tambahan seperti ingus bercampur darah, pilek dan air ludah kental, hidung tersumbat, telinga berdengung, tuli sebelah. Buru-buru bawa berobat ya ladies.

6. Neuroblastoma

Yang terakhir ini ladies, tumor embrional dari sistem saraf simpatis yang berasal dari cikal bakal jaringan saraf. Perlu diwaspadai, kalau ladies melihat ada pendarahan di sekitar mata anak dan matanya menonjol, tulang terasa nyeri, diare dan perutnya terasa penuh.

Segera periksa leher anak, apa ada pembengkakan, dan juga pada matanya apa ada konstraksi pupil dan kelopak satu sisi matanya menurun? Bila ditemukan tanda-tanda tersebut, segera bawa anak ke faskes.

Pencegahan Dan Penyembuhan Kanker Pada Anak

Sebagai seorang ibu, saya merasa wajib untuk menjaga kesehatan keluarga saya terutama anak-anak. Pasti dong, saya penasaran apa sih penyebab kanker pada anak? Biar saya bisa melakukan pencegahannya pada anak saya.

Tapi ternyata sampai sekarang ternyata belum bisa diketahui secara pasti faktor resiko dan penyebab kanker pada anak, ladies. Kalau orang dewasa yang menderita kanker, biasanya ketahuan penyebabnya. Bisa karena pola hidup tidak sehat, kebanyakan merokok, stress, dan sebagainya.

Sedangkan untuk anak-anak nih ladies, selain susah diketahui penyebabnya, juga susah diketahui, bila orang tua tidak jeli. Karena untuk anak balita, mereka belum bisa menjelaskan bagian tubuh yang sakit kepada orang tua. Tuh kan, jadi kalau orang tuanya terutama ibu mengetahui gejalanya, tanpa anaknya cerita langsung tahu, anaknya perlu dibawa ke faskes.

Upaya Pencegahan Kanker Pada Anak

dr. Cut Putri Arianie
dr. Cut Putri Arianie, MH. Kes

Menurut dr. Cut Putri Arianie, MH.Kes, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan RI, ada baiknya sebagai orang tua menerapkan perilaku CERDIK pada seluruh anggota keluarga, termasuk anak. Udah pada tahu apa itu CERDIK kan ladies?

  • Cek kesehatan secara berkala
  • Enyahkan asap rokok dengan menghindari paparan asap rokok
  • Rajin aktifitas fisik
  • Diet sehat dan seimbang
  • Istirahat cukup
  • Kelola stress

Selain itu jangan sampai melupakan pedoman Gizi Seimbang buat anak ya ladies, supaya kebutuhan nutrisi dan gizi anak terpenuhi dengan baik. Dengan begitu tubuhnya akan sehat dan kuat, tidak mudah terkena penyakit.

Cara Penyembuhan Kanker Pada Anak

Memperkaya diri dengan pengetahuan seputar kanker sangat bagus buat kita ladies. Anak siapa saja berpotensi terkena kanker ladies, tidak hanya anak-anak saya tapi juga anak-anak lainnya, seperti tetangga dan saudara.

Lalu apa aja sih yang bisa dilakukan agar anak sembuh dari kanker? Ada nih saran dari dr. Cut Putri Arianie, MH.Kes, agar kanker pada anak bisa cepat ditangani.

  1. Segera mungkin bawa anak ke Fasilitas Kesehatan, saat diketahui gejala-gejalanya. Kabar baiknya, semakin dini penyakit kanker diobati, maka akan semakin besar persentase kesembuhannya. Alhamdulillah.
  2. Pastinya jangan mencoba untuk putus berobat di tengah jalan, dan beralih totalitas ke alternatif. Bila mau mencoba alternatif silahkan, tapi pengobatan medis harus jalan terus. Benar juga, seperti kasus almarhum ayah saya, yang pernah putus pengobatan karena mencoba alternatif, dan setelah balik lagi ke pengobatan medis, sudah tidak tertolong.
  3. Berobatlah di dalam negeri, bukan tergiur dengan pengobatan luar negeri. Karena tenaga ahli kesehatan di dalam negeri kualitasnya juga sudah bagus. Untuk itu pentingnya mencari tahu tingkatan akreditasi rumah sakit, untuk jaminan sarana prasarana, fasilitas dan tenaga kesehatan yang berkualitas.

Oya ladies, ditambahkan oleh dr. Cut Putri Arianie, MH.Kes, jangan lupa bekali keluarga dengan JKN-KIS. Coba bayangkan kalau tidak mempunyai jaminan kesehatan BPJS, setelah membawa anak ke Fasilitas Kesehatan, kadang pinjam kemana-mana dulu, bila uang tidak mencukupi untuk observasi gejala kanker pada anak. Supaya ketahuan secara medis ladies, apakah gejala yang kita curigai pada anak itu kanker atau bukan.

Tuh kan belum lagi penanganan yang terlambat, bila ada biaya yang tidak bisa langsung dibayar. Sedangkan kalau menderita kanker itu pengalaman almarhum ayah saya seperti kejar-kejaran dengan waktu, karena stadiumnya suka cepat naiknya. Dulu padahal kata dokter baru stadium 1, setelah itu mencoba berobat alternatif, kembali berobat ke rumah sakit, langsung ke stadium 3, jadi sedih mengingatnya.

Bukti Nyata Kanker Anak Bisa Disembuhkan

Eh tapi bener nggak sih kanker pada anak bisa disembuhkan? Lalu berapa persentase harapan hidupnya bila sudah divonis mengidap penyakit kanker? 

Nih menurut dr. Mururul Aisyi, Sp. A(K) memang buat si anak penderita kanker, walaupun dinyatakan sembuh, tetap harus kontrol ke rumah sakit. Jangan sampai tidak kontrol, tiba-tiba dinyatakan menderita kanker lagi.

Dan pastinya usia itu ada di tangan Allah SWT, bukan vonis dokter. Memang sih kebanyakan orang tua pasien anak yang ditanganinya, pasti menangis sewaktu diberitahu anaknya mengidap kanker. Tapi tetap ada harapan hidup, walau cuma 20 persen sekalipun. Yang penting orang tua tetap mengusahakan pengobatan medis untuk anaknya.

Natarini Setianingsih, Seorang Penyintas Kanker Leukemia

Natarini Setianingsih
Natarini Setianingsih, penyintas kanker Leukemia

Natarini Setianingsih yang biasa dipanggil Rini merupakan survivor atau yang biasa disebut penyintas ladies. Rini membuktikan dirinya bisa survive lhoo dari kanker Leukemia, pada tahun 1996, saat berumur 12 tahun.

Saat itu Rini yang baru mengikuti pembukaan siswa SMP baru, mengalami masa pengojlokan. Rini yang kecapekan jadi ngedrop, pucat, dan demam tapi tidak kunjung sembuh. Dengan pindah-pindah dokter, Rini katanya mengalami beberapa kali vonis yang berbeda. Awalnya ladies, Rini dicurigai malaria, lalu liver, terakhir dicek darahnya HB 8, lalu dirujuk segera dirujuk ke RSCM, yang kemudian dinyatakan terkena Leukemia.

Dinyatakan sembuh sama sekali, karena sembuh lebih dari 5 tahun  sejak tahun 1999. Rini yang sekarang bekerja di RS Dharmais, setiap tahun kontrol. Dengan aktif dalam Cancer Buster Community, yang didirikan bersama teman-temannya pada tahun 2006, Rini memotivasi anak-anak penderita kanker dan juga penyintas kanker.

Memang ya ladies, masa lalu memang jadi pengalaman berharga buat Rini. Dengan percaya ditangani oleh dokter yang tepat, Rini pun sekarang sudah sembuh.

Kunci utama pengobatan kanker pada anak terletak pada orang tuanya. Semangat dulu, berpikir positif maka pengobatan akan berjalan lancar. (Natarini Setianingsih)

 

 

 

 

Similar Posts

14 Comments

  1. Kesehatan anak dan cek sedini mungkin wajib yah mba Ovy. Kasian kalo anak kecil sakit jadi 1 rumah ikutan mikirin, apalagi ini kanker leukimia semoga dijauhkan penyakit yang berbahaya.

  2. Saya juga mengakui, orangtua yang anaknya terkena kanker, sungguh luar biasa.

    Saya deg-degan banget baca tulisan ini, Mbak. Ya Allah, karena kanker memang mengerikan. Seorang kawan, anaknya meninggal di usia sudah pemuda – mau masuk kuliah atau baru kuliah gitu. Dia terserang kanker yang katanya baru ketahuan setahun belakangan tetapi prosesnya sangat cepat sampai meninggal.

    Jangankan pada anak, ya. Kalau ada orang dewasa yang terkena kanker rasanya seram. Saya tadi melayat ke rumah teman yang meninggal setelah berjuang melawan kanker payudara.

    Tetapi yang selamat juga banyak ya Mbak. Salah satunya ibu mertua saya. Sempat diduga kanker paru stadium 4 karena pemeriksaan cairan antar selnya menunjukkan tanda adanya sel kanker. Namun alhamdulillah bisa negatif, bersih dari kanker.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *