Budaya Ngopi Di Indonesia Melalui Kedai Kopi Sugeng

Sewaktu kita berbicara tentang kopi, kita berbicara tentang budaya ngopi yang ada di masyarakat. Kopi menjadi bagian hidup yang tidak bisa dipisahkan dalam keseharian bangsa Indonesia. Dari lapau kopi, angkringan, kedai kopi, warung tegal sampai rumah makan padang semua menyajikan kopi.

Darimanakah Kopi Indonesia Berasal?

Sejak masuknya Belanda ke Indonesia, kopi yang pada mulanya berasal dari negara Arab dan Afrika Utara, mulai ditanam di Indonesia. Kesuburan tanah Nusantara, menjadikan komoditi kopi tumbuh subur.

Selain itu rakyat Indonesia juga mengenal kopi lewat oleh-oleh yang dibawa setiap pulang berhaji, terutama di wilayah Aceh. Namun saat itu belum terpikirkan untuk menanam kopi, sampai Belanda datang.

(Berbagai jenis kopi Indonesia di Kopi Sugeng)

Keharuman aroma dan kenikmatan rasa menjadikan kopi kemudian disajikan di warung-warung. Kopi menjadi minuman wajib yang juga disajikan dalam setiap acara di masyarakat, seperti pengajian contohnya.

Sewaktu mau menikah, keluarga kami mengundang bapak-bapak untuk mengaji di rumah. Dan hidangan wajibnya segelas kopi hitam dan rokok. Selain pengajian, juga ada rapat RT dan RW, gotong royong, dan lain-lain.

Budaya Ngopi Di Nusantara

Dulu Belanda membawa hasil kopi untuk dijual di Eropa, dengan mewajibkan pribumi menanamnya dengan kualitas terbaik. Kopi Indonesia secara tidak langsung menjadi terkenal di Eropa, lewat Belanda. 
Lama kelamaan masyarakat mulai mengkonsumsi kopi, dan menjadi tradisi kuat yang mengajar turun temurun. Di Sumatera Barat, tepatnya di Bukit Tinggi, para pria biasanya mengobrol di lapau kopi dari pagi. Apapun dibicarakan dari kondisi keluarga sampai membahas politik. Bahkan dari awalnya tidak saling mengenal, melalui secangkir kopi, bisa langsung ngobrol dengan akrab. 
(Saya dan Kopi Sugeng, picture taken by @Ariefpokto.com)
Begitu pula di warung tegal, angkringan dan warung makan dimana saja, selalu ada kopi sebagai salah satu pilihan minuman yang paling laris. Apalagi bila si pemilik warung atau penyaji kopi senang bercakap-cakap dengan pengunjung, Maka makin ramai warungnya. 
Sayang pada perkembangan ke depannya, bangsa Indonesia jarang mencicipi kopi kualitas terbaik, karena rata-rata kopi yang beredar di masyarakat merupakan kopi kualitas biasa, karena yang terbaik selalu diekspor. Kita kurang mengerti kopi terbaik itu seperti apa, karena kopi ya kopi, tanpa tahu perbedaan rasa dan aroma. 

Masuknya Jaringan Waralaba Kopi Dan Kedai Kopi Specialty

Menurut salah satu lembaga riset, sekitar lima tahun lalu, kedai kopi modern mulai marak tumbuh di Indonesia. Masyarakat pun mulai menikmati kopi kualitas terbaik dalam racikan modern. 
Penjualan kopi yang selama ini hanya didominasi oleh warung kecil dan warung makan, mulai disajikan di kafe dan kedai kopi specialty di kawasan modern. 
(Barista meracik kopi)
Kaum milennial yang membutuhkan tempat kerja yang fleksibel, hanya dengan berbekal gadget, menjadikan kedai kopi modern ini sebagai kantor kedua.
Selain itu mereka beranggapan mengopi di kedai kopi modern, sebagai tempat untuk meeting dan juga menjalin relasi. Kopi jadi alat untuk memperlancar komunikasi dan membangun kedekatan, terutama dalam hal pekerjaan. 
Sayangnya beberapa waralaba dan kedai kopi specialty ini ada yang mengimpor kopi dari luar negeri. Padahal kopi kualitas terbaik Indonesia malah diekspor ke luar negeri. Ini sungguh kenyataan yang menyedihkan terjadi di negeri penghasil kopi. 
Para petani kopi pun jarang yang mencicipi nikmatnya hasil penjualan kopi. Dari jaringan tengkulak, distributor besar, distributor kecil, pedagang baru ke konsumen. Dari panjangnya rantai penjualan kopi dari petani ke konsumen. Bisa dibayangkan hasil penjualan yang didapat oleh petani sangat kecil. 

Kedai Kopi Yang Menyajikan Kopi Indonesia Terbaik

Sekarang mulai muncul gerakan moral di antara para pengusaha kopi, untuk membeli kopi langsung dari petani. Dan saat ini mulai bermunculan kedai kopi specialty, yang menyajikan kopi terbaik langsung dari petani Indonesia. 
Selain untuk memberikan keuntungan lebih besar pada petani. Membeli kopi dari petani, juga secara tidak langsung mengajarkan petani untuk menghasilkan kopi kualitas terbaik. 
Dulu petani kopi hanya tahu saat panen kopi, memetik semua biji kopi, bahkan yang masih hijau pun dipetik. Padahal biji kopi yang bagus dipetik yaitu yang berwarna merah. Sehingga akan mempengaruhi rasa kopi, bila biji kopi hijau tercampur biji merah. 
Karena itu menjadi pengusaha kopi tidak hanya menjual secangkir kopi, tapi juga membangun hubungan erat dengan petani. Selain itu, pastinya meningkatkan perekenomian petani kopi juga. 
Salah satunya kedai kopi Specialty yang menyajikan kopi Indonesia, yaitu kopi Sugeng. Berbagai kopi Nusantara disajikan di Kopi Sugeng dengan racikan modern seperti Avocado Blend, Cappucino, Vanila Latte, Espresso, Caramel Latte, dan lain-lain. Harga yang dibanderol juga terjangkau, dari harga 20K sampai 35K. Cukup murah dibandingkan kafe waralaba lainnya. Disajikan oleh Barista yang bersertifikat, menjadikan kopi Nusantara sekelas dengan kopi yang disajikan kafe waralaba internasional.
Berbekal nama Sugeng yang dalam bahasa Jawa artinya selamat, Kopi Sugeng saat ini sudah ada di Jakarta, tepatnya Mall Artha Gading dan Mall Bassura. Pembukaan di Mall Bassura pada tanggal 16 September, sebagai kedai kopi kedua, dimeriahkan oleh Reyhan, eks penyanyi Kangen Band. 
(Reyhan, eks vokalis Kangen Band)
Sebagai kafe modern, Kopi Sugeng membangun kedekatan dengan kaum Milennial, terutama blogger dan vlogger, yang terbiasa menghabiskan waktu di kedai kopi modern untuk bekerja dan bersosialisasi. Dan saat saya mencari Kopi Sugeng di lantai 2, di eskalator sudah tercium aroma kopi yang kuat. Sebagai blogger yang suka kejar-kejaran dateline, minum kopi memberikan suntikan semangat untuk menulis artikel. 
Dan yang saya senangi dari Kopi Sugeng ini, selain kopinya yang enak dan aroma harum, para Baristanya yang ramah. Di sela kesibukan meracik kopi, para Baristanya menjawab pertanyaan saya tentang kopi yang diracik. 
(Kopi Sugeng di Lantai 2 Mall Bassura)
Apalagi Kopi Sugeng mau meluncurkan kopi Gayo dalam kemasan, yang akan dijual langsung di kedai kopi dan secara online. Pas sekali bila saya tidak sempat ke kedai kopinya di Mall Artha Gading dan Mall Bassura, saya bisa menikmati Kopi Sugeng di rumah. 
(Kopi Sugeng dalam bentuk kemasan)
Yuk janjian ngopi bareng di Kopi Sugeng.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *