Danone Indonesia Tempat Kerja Yang Menyenangkan

Menjadi seorang perempuan yang berada dalam budaya timur itu tidak terlalu menyenangkan. Kita agak susah untuk totalitas bekerja. Kadang diremehkan karena seorang perempuan, kadang dianggap terlalu ketinggian angan-angan, fitrah perempuan di rumah, dan sebagainya. Padahal pengen deh, kerja di kantor yang kondusif, mendukung perempuan, dan memberi kesempatan untuk maju. Memangnya ada ya, tempat kerja menyenangkan seperti itu?

Saya dulu dikenal sebagai kutu lompat dalam bekerja. Bahkan ada yang terang-terangan mengatakan demikian. Saya sih tidak marah, memang demikian adanya. Saya tidak pernah berada lama di suatu pekerjaan, paling lama setahun, itu juga karena menjadi guru, yang harus resign menjelang tahun ajaran baru. Saya selalu memimpikan mendapatkan tempat kerja yang menyenangkan. Sehingga beberapa pekerjaan yang saya lakukan, kalau flash back hanya bertahan dalam hitungan bulan.

(Gedung Danone Indonesia)

Pekerjaan Yang Menyenangkan Itu Menulis

Saya sendiri tidak mengerti ada apa dengan diri saya. Karena pekerjaan yang paling konsisten selama hidup, hanya menulis. Pekerjaan apapun yang saya lakukan, otak saya selalu berpikir untuk kembali menulis, kenapa? Karena dengan menulis, saya bisa menuangkan seluruh ide dan pikiran saya di tulisan. Sedangkan kalau bekerja, kadang ide saya dikatakan tidak masuk akal. Kalaupun ide saya diterima, itu artinya saya harus bekerja totalitas, tanpa disertai tambahan gaji dan dukungan maksimal, tapi malah mengemban tanggung jawab yang besar. Saya jadi ragu ada perusahaan, yang menjadi tempat kerja yang menyenangkan.

Dulu saya membuktikan sendiri bagaimana semua pekerjaan itu menyebalkan, dan tidak ada tempat kerja yang menyenangkan. Dari menjadi karyawan administrasi di perusahaan kelapa sawit, lalu menjadi guru TK, karyawan Event Organizer, perusahaan katering, dan lain sebagainya. Kenapa menyebalkan? Karena otak saya selalu berputar, ingin melakukan banyak hal baru. Tapi ujung-ujungnya saya bekerja sendiri dan tidak didukung. Sehingga saya keluar kerja dan kembali menekuni bidang menulis.

Danone Indonesia, Tempat Kerja Menyenangkan

Tapi ternyata saya salah, ada perusahaan yang sangat menghargai para karyawannya. Dan yang paling penting memberikan kesempatan untuk para karyawan grow up dengan dukungan sepenuhnya. Perusahaan apa itu? Danone Indonesia. Siapa sih yang tidak ingin kerja di Danone Indonesia? Sebagai perusahaan multinasional dengan menaungi berbagai brand besar, seperti Sari Husada, Aqua, dan Nutricia. Danone tempat nyaman untuk bekerja, memberikan banyak harapan kepada para karyawan untuk tetap setia.

(Peserta Discovering Talent Management)


Dalam Blogger Gathering pada Selasa, 8 Mei 2018 di Gedung Danone Academy, saya jadi tahu Danone Indonesia, percaya setiap individu itu unik. Setiap karyawan yang kerja di Danone Indone dihargai begitu juga dengan bakatnya, sehingga karyawan senang bekerja. Bahkan pak Evan cerita, ada karyawan yang keluar, selalu minta balik lagi untuk bekerja di Danone. Wow, tahu begitu saya dulu melamar di Danone, hehe.. Jadi kepo apa sih yang dilakukan Danone Indonesia, sehingga karyawan sedemikian cinta sama perusahaan.

Talent Management Di Danone Indonesia

Ternyata Danone punya program jitu dalam membina karyawannya. Tidak hanya bagi Fresh Graduate yang diberikan Management Traine. Ada juga Jaguar Program, untuk karyawan ikut proyek antar negara. Endeavor untuk menduduki posisi manager. Talent Assessment untuk standar karyawan secara global.  Dan yang pasti banyak peminatnya, International Assigment, karyawan dikirimkan ke Danone negara lain, untuk dapat pengalaman.

(Ibu Corine Tap, Menjelaskan Talent Management)

Sebenarnya saya agak ragu juga mendengarnya. Kadang perusahaan suka blow up lho, pas kita melamar, tapi sesudah jadi karyawan eh malah jadi tong kosong. Nah, saat dimunculkan para talents Danone, yaitu:

  • Dwinta Astarini, Senior Brand Manager Nutricia. Dia melihat Danone concern ke society, sehingga dia termotivasi bekerja di Danone. Dan mendapatkan kesempatan bekerja di China selama 6 tahun.
  • Jovita Anggraeni, Senior Chain Network Optimatization. Dia yang pemain bola, mendapatkan kesempatan untuk kompetisi bola di Spanyol. 
  • Dedy Suwartono, Head of Commercial Finance. Dia baru diangkat 1,5 tahun lalu menjadi Head of Commercial Finance. Dia pernah gagal, dan baru kedua kali diberi kesempatan ke Singapura.

(Contoh Karyawan Yang Pernah Keluar Negeri)
Dengan Talent Management, saya rasa memang sudah sepantasnya para karyawan betah di Danone Indonesia. Walaupun begitu menurut mba Dewi, banyak juga lho para lulusan Management Trainee Danone Indonesia yang galau, dan memutuskan bekerja di tempat lain, tapi akhirnya mereka 3 sampai 5 bulan ke depan, kembali ke Danone Indonesia. 
(Arif Mujahidin, menjelaskan Talent Management)

Kesempatan Perempuan Untuk Berkembang

Dari 3 orang karyawan Danone Indonesia, ternyata ditampilkan 2 perempuan dan 1 laki-laki. Penasaran, jadi ada berapa sih karyawan perempuan di Danone Indonesia? Ternyata komposisinya 85 persen karyawan laki-laki dan 15 persen karyawan perempuan. Tapi kalau di Head Office, katanya sih kebanyakan perempuan, sedangkan laki-laki lebih banyak bekerja di pabrik. 
Memangnya tidak bahaya ya banyak perempuan di Head Office? Soalnya perempuan kan juga mempunyai beberapa keterbatasan, hamil dan melahirkan. Seperti saya yang dulu bekerja di sebuah showroom mobil, dan terpaksa resign, karena pekerjaan saya malah over limit, saat hamil 2 bulan. Saat itu jabatan saya admin direksi yang merangkap sekretaris, karena sekretarisnya mendadak resign. Pastinya saya menyerah, karena hamil muda banyak resikonya kalau kecapekan. 
Belum lagi rasanya cuti 3 bulan itu takut tidak bisa full asi. Pastinya akan kejar-kejaran, menyusui anak dan juga menabung asi perah di freezer. Ditambah lagi bayi 3 bulan itu masih rawan sakit, belum sekuat bayi 6 bulan. Jadi perempuan bekerja sekaligus ibu, memang tidak mudah.
(Bp. Evan Menjelaskan 1000 HPK Anak)
Ternyata di Danone, perempuan itu mendapatkan kedudukan yang layak.  Dengan parental policy, perempuan mendapatkan 6 bulan cuti melahirkan dan bagi laki-laki cuti 10 hari. Wah enak banget. Ternyata Danone peduli pada 1000 Hari Pertama Kelahiran bayi, yang memang sangat penting bagi pertumbuhan bayi. Kalau saya jadi karyawan Danone pasti senang banget, secara 6 bulan digaji penuh tapi cuma di rumah ngurus bayi, sambil shopping, hehe..
(Ibu Corine, Menjelaskan Dukungan Bagi Karyawan Perempuan)
Dan ini dibuktikan dengan President Direktur Aqua, yang juga seorang perempuan, Corine Tap. Saya saja tidak percaya saat dikatakan mba Dewi, kalau Corine, merupakan seorang ibu dengan 4 anak di Bali. Bisa ya, punya anak 2 aja, saya bisa dibilang takut menjadi wanita karir, dan lebih memilih menjadi blogger, dibandingkan melamar kerja kantoran. Kalau bisa kerja di Danone Indonesia, mungkin lain cerita, saya pasti bisa membagi peran, sebagai ibu sekaligus pekerja.

Ditambah lagi yang saya suka di Danone Indonesia ini, ada ruangan untuk memerah asi. Enak banget ada freezernya, dua kamar dan tempat tunggu yang nyaman. Belum lagi bisa memerah asi kapan pun karyawan perempuan ingin memerah asi. Karena pastinya tidak akan nyaman kalau bekerja dengan payudara bengkak harus diperah.

(Ruangan Memerah Asi)

Mengatasi Kejenuhan Karyawan Bekerja

Selain itu kami mendapatkan kesempatan berjalan-jalan di kantor Danone Indonesia. Mau tahu apa yang saya cari? Spot di luar formalitas kantor. Soalnya suasana kantor itu biasanya emang bete, ditambah lagi deadline pekerjaan tambah bete, iya kan? 
Dan akhirnya saya menemukan spot-spot unik yang membuat semangat bekerja. Karena lingkungan kerja di Danone, pastinya akan memberikan aura positif tersendiri buat bekerja. Dan ini spotnyayang pasti deh bikin ngiler :
  • Lorong narsis, ini penting banget buat melihat wall penuh dengan gambar unik, buat nambah inspirasi.
(Sebuah Lorong Di Danone Indonesia)
  • Danlounge, cowork dengan banyak spot, seperti counter snack sore, sofa dengan main playstation, sudut perpustakaan dengan kaca langsung keluar.
(Para Karyawan Bekerja di Danlounge)
  • Kotak pengajuan sponsor. Jadi kalau karyawan membutuhkan sponsor buat acara mereka seperti pertandingan bola.
(Kotak Pengajuan Sponsor)

Tantangan Terbesar Dalam Mendapatkan  Karyawan Yang Bagus

Lucunya biasanya pencari kerja berusaha mencari tempat kerja yang bagus, kayak saya. Ini mah Danone Indonesia yang sudah bagus banget, malah Danone terbalik, mendapatkan karyawan yang bagus. Ternyata memang, tantangan terberat untuk mempertahankan kaum milennials yang kinerjanya bagus, yaitu karyawan seperti itu butuh dijanjikan cepat, drive tinggi,  sangat talented dan harus dikasih kesempatan tinggi buat berkembang. Karena itu di Danone Indonesia, karyawan milennials diberi kesempatan besar untuk keluar negeri dalam rangka bekerja. 
(Bp. Gustavo, Menilai Kepuasan Karyawan)
Selain itu menurut saya, memang ada hal-hal lain yang bersifat pribadi, yang menjadi alasan bagi masing-masing karyawan untuk menjadi karyawan di Danone Indonesia. Seperti mba Dwinta, yang mengatakan awal tertarik bergabung karena melihat karyawan berpakaian casual, seperti jeans. Mba Jovita, yang sebelum lulus kuliah, sudah membidik Danone dan mas Dedy yang pas kuliah, telah ikut kompetisi dan melihat Danone komit di sosial serta bisnis. Jadi saya menyimpulkan, kepuasan karyawan akan Danone Indonesia bisa datang dari segala sisi.

Kalau saya sih, seandainya kerja di Danone Indonesia dan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan yang saya inginkan, pastinya saya puas bekerja di sana dan tidak akan pindah kerja ke tempat lain. Memang Danone tempat nyaman untuk bekerja, setuju kan?

Instagram: @dancommunityid
Fb: Danone Indonesia PT.
Twitter: @dancommunityid

Similar Posts

17 Comments

Tinggalkan Balasan ke Utie adnu Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *