|

Bersama BPOM, Mari Kita Berantas Obat Ilegal Dan Penyalahgunaan Obat

Pernah nggak membeli obat-obatan yang tidak terdaftar di BPOM, alias obat ilegal?
Rata-rata obat ilegal biasanya dijual di warung, bahkan secara online.  Saya sendiri pernah membeli obat-obatan tersebut beberapa kali, seperti obat herbal, untuk mengobati penyakit tertentu. Saya memang tergoda dengan anjuran para tetangga, yang memilih obat herbal, saat anaknya sakit seperti demam dan batuk pilek di warung.
Bahkan ada teman saya S, yang menderita tumor payudara jinak di sebelah kiri, membeli obat tumor racikan, yang dijual oleh herbalis di wilayah sekitar Kalibata. Apakah teman saya menjadi sembuh? Tentu saja tidak, bahkan (maaf) payudaranya yang semula hanya ada benjolan beberapa senti, menjadi sebesar bola kaki.

Saat payudaranya mulai membesar, herbalis mengatakan kalau obat racikannya bekerja dengan baik, nanti bengkak di payudara teman saya akan mengeluarkan nanah penyakit, dan payudara akan kembali ke ukuran normal. Namun payudara itu semakin membengkak dan urat-uratnya menonjol, untuk mencegah agar urat-uratnya tidak putus, teman saya bahkan menggendong payudaranya menggunakan kain jarjit untuk menggendong bayi, yang dilingkarkan ke lehernya. Dan agar tidak malu kelihatan orang, teman saya memakai baju besar dan jilbab besar, lalu di (maaf) payudara kanan disumpal kain, agar terlihat tidak jauh berbeda besarnya dengan payudara kiri yang sebesar bola kaki.

Akhirnya setelah sebesar bola kaki dan mengeluarkan nanah hitam yang bau bercampur darah, teman saya menyerah dan datang ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Salemba. Di RS. Cipto Mangunkusumo, dokter langsung memarahinya, dan menyuruhnya untuk operasi pemotongan payudara, karena sudah tidak bisa diselamatkan. Teman saya menuruti permintaan dokter dan melakukan operasi.

Alhamdulillah, setelah rutin berobat dan kemoterapi, teman saya berangsur pulih. Menurut dia setelah konsultasi ke dokter, yang membuat payudaranya menjadi sangat besar, ialah obat herbal racikan. Dan setelah itu dia kapok untuk mengunakan obat herbal racikan yang merupakan obat ilegal, karena diracik oleh herbalis yang tidak punya latar belakang sekolah kesehatan, dan yang terutama, tidak terdaftar di BPOM. Seram kan?

Belajar dari kasus penggunaan obat ilegal yang dialami oleh teman saya tersebut, saya menjadi berhati-hati dalam membeli obat. Takut juga melihat keadaannya saat sedang payudaranya membesar dan bernanah, sampai saya mengira dia akan segera meninggal dunia, dan berpikir tumor payudaranya berubah menjadi kanker. Ternyata kita memang harus berhati-hati pada obat ilegal, dan jangan percaya pada obat herbal bila belum mendapat lisensi dari BPOM.

(Obat-obat Ilegal Yang Beredar Di Masyarakat)

Nah, kebetulan saya pada hadir pada pencanangan Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat, pada hari Selasa, tanggal 3 Oktober 2017, di Bumi Perkemahan Cibubur. Acara yang dipandu oleh MC yang juga seorang dokter, Lula Kamal, dihadiri oleh Pak Presiden Joko Widodo, Kementerian Kesehatan dan beberapa menteri, Perwakilan Komisi IX DPR RI, Kepolisian, Perwakilan dari Tokoh Agama, masyarakat, dan public figure serta beberapa instansi terkait.

Menurut pak Presiden Joko Widodo, penyalahgunaan obat seperti fenomena gunung es. Kasus PCC, pil jin atau yang lainnya bagai puncak gunung es, yang nampak di permukaan, tapi di bawahnya tersimpan potensi masalah yang cukup besar. “Ini mengancam generasi penerus bangsa dan harus mendapatkan perhatian kita semuanya,” tegas Pak Presiden Joko Widodo.
 

(Presiden Joko Widodo Memberikan Pidato)
Ternyata sebelum pencanangan Aksi Nasional ini, BPOM telah melakukan berbagai cara dalam menangani peredaran obat-obatan ilegal, diantaranya:
  1. BPOM beserta Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia telah melakukan operasi terpadu khusus pengawasan obat yang sering disalahgunakan, terutama obat-obat tertentu(OTT).
  2. Audit terpadu ke sarana-sarana produksi dan distribusi resmi guna memverifikasi penarakan dan pemusnahan produk obat mengandung zat Carisprodol yang telah ditarik dari peredaran sejak tahun 2013. 
Selain itu ada BPOM juga melakukan beberapa strategi pengawasan untuk mencegah peredaran obat ilegal dan penyalahgunaan obat, yaitu
  1. Strategi pencegahan
  2. Strategi pengawasan
  3. Strategi penindakan
Pak Presiden menegaskan, “Negara harus hadir untuk bangsa Indonesia. BPOM beserta seluruh Kementerian dan Lembaga harus bersinergi mengawasi penyalahgunaan obat. Melindungi rakyat, menyelamatkan generasi muda, dan bangsa Indonesia.”  Untuk itu pak Presiden Joko Widodo, meminta semua menteri dan aparat polisi dalam memberantas obat ilegal. 

 
Selain itu ibu Penny K. Lukito, Kepala Badan POM RI, juga mengatakan, “Kasus penyalahgunaan obat yang masih terjadi akhir-akhir ini sudah sangat memprihatinkan. Hal ini merupakan kejahatan kemanusiaan yang menjadi perhatian dan tanggung jawab kita bersama.”

(Ibu Penny K. Lukito Memberikan Pidato)
Di acara ini, diadakan penandatanganan Komitmen Bersama Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat oleh perwakilan Pemerintah dan elemen masyarakat. Selain itu juga diadakan  simbolis penekanan tombol, sebagai dimulainya Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal Dan Penyalahgunaan Obat. 

(Penekanan Tombol Sebagai Tanda Dimulainya Aksi Nasional Pemberantasan Dan Penyalahgunaan Obat)

Selain itu paduan suara dari 11(sebelas) SMA di Jakarta hadir menyanyikan jingle Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat. Hadirnya anak-anak SMU di acara ini selain menyanyikan jingle, juga merupakan representasi anak-anak SMU lainnya yang mendukung Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat. Generasi muda merupakan cikal bakal masa depan bangsa. yang harus menjaga diri, kawan dan lingkungannya dari hal-hal yang bisa membahayakan hidup dan masa depan mereka, salah satunya dengan menghindari penggunaan obat ilegal dan penyalahgunaan obat.

(Paduan Suara Dari 11 SMA di Jakarta Menyanyikan Jingle)

Pak presiden Joko Widodo didampingi ibu Penny K. Lukito, Menteri Kesehatan RI serta Kabareskrim, kemudian melihat-lihat bukti obat barang bukti hasil pengawasan BPOM, selama tahun 2014-2016 serta barang bukti perkara penyidikan, di bidang Obat dan Makanan, dengan total nilai keekonomian mencapai 61,55 miliar rupiah. Mereka juga melakukan pemusnahan barang bukti secara simbolis, hasil  pengawasan BPOM selama tahun 2014-2016. serta barang bukti perkara penyidikan di bidang Obat dan Makanan, dengan total nilai keekonomian mencapai 61,55 miliar rupiah.

Aksi Nasional ini dimeriahkan oleh konser Slank yang membawakan beberapa lagu, termasuk Mars Slankers yang fenomenal.’ Slank sebagai grup band papan atas, pernah mempunyai masa kelam dengan narkoba. Slank menginginkan para pengedar dan penjual obat ilegal, juga dihukum sesuai dengan pelaku narkoba, yaitu hukuman mati.

(Slank Menyanyikan Mars Slankers)

Tidak ketinggalan ibu Penny juga turut bernyanyi bersama Slank, untuk memeriahkan acara. Aksi Nasional ini memang membutuhkan dukungan dari semua pihak, terutama Slank, yang bisa memberikan teladan ke para generasi muda, agar menghindari penggunaan obat ilegal dan juga penyalahgunaan obat.

(Saya Berfoto Di Samping Mobil BPOM)
MARI BERSAMA KITA BERANTAS OBAT ILEGAL DAN PENYALAHGUNAAN OBAT

Similar Posts

8 Comments

  1. Memang sekarang harus lebih berhati2 ya kalau membeli obat di pasaran atau online. Sebaiknya sih memang membelinya di apotek aja yang sudah jelas . Penggunaan obat ilegal semakin mengkhawatirkan karena banyak oknum2 yang mengincar anak2 sekolah. Sudah saatnya pemerintah dan juga kita masyarakat bersama2 #BerantasPenyalahgunaanObat. Makasih sharingnya ya.

  2. Wah, Mbak, sama. Saya dulu juga pernah tergoda beli obat herbal di warung atau toko obat biasa dulu karena tergiur iklan. Nah sewaktu misua masuk RS awal tahun lalu, saya dikasih tahu sama dokter di RS itu kalau konsumsi obat herbal itu sebenarnya juga ada efek sampingnya, apalagi kalau obat-obatan itu ternyata masuk dalam daftar obat ilegal dan berbahaya. Duh, mending sekarang berhati-hati ya dalam menggunakan obat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *