Menekuni Profesi Blogger Yang Bukan Sekedar Hobi Menulis

Mencoba menulis di rumah dan jarang keluar karena kedua anak masih kecil-kecil, membuat saya terserang virus sunyi. Rasanya dunia saya hanya berada di seputar rumah, mau keluar pun hanya bisa dengan suami dan anak-anak, di akhir pekan. Saya seperti kehilangan arah dan tidak tahu apa yang akan saya tulis. Saya ingin bertemu sesama penulis lagi, agar bersemangat menulis, tapi bingung karena sudah lama tidak memisahkan diri dengan komunitas menulis.

Lalu saya melihat teman-teman penulis di facebook rata-rata banyak yang mempunyai blog. Mereka saling menyebut diri mereka sebagai blogger dan akrab, saling komen di status facebook. Saya rindu suasana seperti itu. Saya banyak membaca status para blogger, memantau kegiatan mereka, prestasi mereka melalui postingan facebook. Sepertinya asyik juga bisa menghadiri event dan bertemu dengan sesama penulis dan menulis di blog.

Sayangnya saya buta dengan dunia blogger dan tidak tahu bertanya kemana. Untuk belajar tentang blogspot, saya harus banyak bertanya pada Google. Dari bagaimana cara membuat blog, membuat artikel blog, bagaimana men-share artikel di media sosial. Setelah posting beberapa artikel, saya mulai mendaftarkan ke komunitas blogger, itu pun masih malu untuk mem-posting artikel, takut tulisan saya jelek.

Karena itu saya merasa menyesal setelah mengikuti workshop Blogging: Hobi dan Profesi yang diadakan oleh Repzone dengan narasumber Ani Berta di Gedung Republika pada hari Sabtu, tanggal 15 Juli 2017. Karena materinya jelek? Bukaaaann…, malah saking bagus materinya, saya sedih tidak mendapatkan ilmu ini pada saat baru memulai menulis di blogspot.

(Dok. Pribadi)

Materi yang dibawakan mba Ani sangat bagus, walaupun blog saya pada bulan Juli ini sudah berusia 8(delapan) bulan, dan mungkin sudah tidak bisa dikatakan newbie. Tapi saya banyak belajar di workshop itu. Ani Berta menjelaskan banyak hal tentang blog. Dari awal munculnya blog di Amerika, sampai kemudian mulai tenar di Indonesia. Menurut mba Ani, blog itu isinya harus seolah-olah berinteraksi dengan pembaca. Boleh memakai bahasa gaul, tapi sekedarnya saja. Tapi ingat, tidak boleh memakai kata yang disingkat, dan juga bahasa gaul seperti #eaaaa, #tsaaah, hihihi…
(Dok. Pribadi)


Menurut mba Ani, sayangnya banyak orang sekarang yang tidak sadar akan pentingnya blog. Masih banyak yang suka menggunakan facebook note, padahal facebook note itu tidak terindeks di google, beda dengan blog yang terindeks di google. Dengan menulis di blog, tulisan kita akan terekam sepanjang masa, walaupun kita sudah tiada. Ibaratnya gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan tulisan.

Saat menulis blog, blogger sebutan bagi orang yang mempunyai blog, tidak hanya sekedar menulis. Tapi menjadi lebih jeli dan kritis dengan keadaan sekitar. Blogger pun bisa menggali wacana lebih dalam dibandingkan wartawan, istilah kerennya personal touch menurut saya. Karena itu menurut mba Ani, walaupun sama-sama menulis, blogger bukanlah pesaing wartawan.

Mba Ani juga mengenalkan Sinta Gabriela, yang dulunya seorang Kuter alias Kuis Hunter, sejak diajarkan mba Ani untuk membuat blog tentang pengalamannya dalam mendapatkan hadiah, Sinta malah mendapatkan banyak kesempatan dalam hidupnya. Hebat ya! Bagi yang mau melihat tulisan Sinta, bisa ngintip di sini.

(Dok. Pribadi)

Dengan banyaknya fenomena blogger yang menulis karena pesanan Brand, blog dengan konten curhat mulai jarang. Padahal konten curhat dilirik oleh Brand, bila curhatnya dikelola dengan baik dan memberikan solusi serta inspirasi bagi pembaca. 

Mba Ani mempunyai pengalaman saat menulis tentang pajak, karena tulisannya lebih dalam, nama blog mba Ani dicantumkan oleh salah satu media. Dan menurut mba Ani, itu merupakan salah satu branding buat dirinya. 

Dalam menulis blog, kita bisa menulis artikel, melakukan blog walking dan mencari referensi bahan menulis. membuat konten dengan tema tertentu dan optimasi SEO. Dan untuk orang yang baru mau membuat blog, menurut mba Ani, blogspot merupakan pilihan yang tepat. 

Mba Ani termasuk tipe blogger yang memasukkan banyak tema ke blog-nya, yang terdiri dari travelling, sosok, buku, dan lain-lain. Di blog itu, mba Ani memisahkan tema-tema dengan label. Setelah menulis tentang Brand, kita juga harus men-share di sosial media dengan mention Brand tersebut. Jangan lupa juga men-share tulisan di komunitas-komunitas blogger agar blog kita dikenal. Buat yang penasaran dengan blog mba Ani Berta bisa membuka http://www.aniberta.com.

Menulis itu membuat perubahan, jadi jangan ragu untuk memulai menulis dari sekarang. Dan resep mba Ani dalam menulis blog, ialah menulis saja mana yang mau ditulis. Nanti ke depannya, kita akan terarah mau menulis ke bidang apa. Dan ini yang membuat mba Ani diundang ke Australia, karena banyak menulis tentang pemberdayaan wanita.

Mba Ani juga menyarankan agar idealisme kita jangan terbeli. Jangan mau menjual tarif menulis dengan sangat rendah. Branding dan portofolio lebih mahal dibandingkan honor, hehe. Nggak dapat dipungkiri sih, siapapun akan tergiur dengan tawaran uang, termasuk saya. Tapi setelah mendengarkan materi mba Ani, saya jadi berpikir untuk menaikkan brand diri. Semoga bisa, amin.

Menulis selain di blog juga dapat dilakukan di portal-portal resmi seperti detik.com, kompasiana, publika.com. Selain menulis di blog, kita juga dapat memperbanyak follower di media sosial, agar semakin dilirik oleh Brand. 

Setelah sharing materi dari mba Ani selesai, ada tambahan penjelasan tentang komunitas Repzone yang digagas Republika. Pak Irfan Djunaedi, Pemimpin Redaksi Republika menjelaskan Repzone ini  mengadakan pertemuan sebulan sekali dan bersifat support untuk para blogger.

(Dok. Pribadi)


Banyak sekali ilmu bermanfaat yang di-share oleh mba Ani, tapi tidak saya ulas secara detil di sini. Kalau pengen tahu lebih banyak tentang materi blogger pemula. Mending ikutan workshop mba Ani aja, jadi bisa bertatap muka dan berinteraksi. Bagi saya yang masih merasa kurang ilmu dalam dunia blogging, rasanya beda antara membaca dengan menghadiri langsung workshopnya. Semoga artikel ini bermanfaat.




















Similar Posts

9 Comments

  1. Kalau nama orang, tempat kejadian, dll yg berkaitan dengan curhat kita disamarin kali ya. Bener trafficnya.tinggi, karena kadang pembaca ingin tahu solusinya. Sayang mba, potensi curhatnya ngk dikembangin, hehe

  2. Kalau nama orang, tempat kejadian, dll yg berkaitan dengan curhat kita disamarin kali ya. Bener trafficnya.tinggi, karena kadang pembaca ingin tahu solusinya. Sayang mba, potensi curhatnya ngk dikembangin, hehe

  3. Dengan adanya komunitas blogger bisa menyemangati kita untuk menulis ya mbak! Keren kegiatan kayak gini, jadi silaturahmi antar blogger tidak hanya di dunia maya saja, tapi juga di dunia nyata.

  4. Aku pernah say dapat buku dari penerbit buat diresensi. Nanti kalau resensinya udah banyak, mungkin bisa mengajukan ke penerbit buat diresensi buku2 terbarunya. Awal2 biasanya gratis buku, semoga ke depannya ada fee juga. Sukses ya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *