|

Bayi Sungsang Saat Mau Lahiran? Pijatan Dukun Beranak Bisa Menjadi Pilihan

 

www.pixabay.com

Saat hamil anak kedua, saya tidak menyangka pas jalan mau 7 bulan divonis bayinya sungsang oleh bidan Anny di Rumah Bersalin Anny Rahardjo. Secara hamil anak pertama, tidak mengalami sungsang. Kok bisa? Setelah berdiskusi sama keluarga, malah disuruh melepas job menulis dan fokus sama kehamilan. Waduh..
Saya baru sadar, pekerjaan sebagai asisten menulis, menuntut saya untuk banyak duduk. Memang pekerjaan menulis freelance itu enak, tidak harus setor muka ke kantor, bisa dikerjakan di rumah dengan baju daster dan muka penuh bekas iler. Tapi menulis itu kan harus duduk ya, jadinya saya jarang bergerak. 

Akhirnya setelah diancam oleh mama bakal melahirkan dengan operasi caesar, saya memutuskan untuk berhenti menulis. Padahal fee-nya lumayan lho, sampai jutaan selama 3 bulan. 
Tapi mau bagaimana lagi? Kalau saya memaksakan diri tetap menulis pasti tidak akan bisa rutin nungging, sujud dan banyak jalan agar kepala baby masuk ke jalan lahir. Ujung-ujungnya melahirkan caesar, oh noo.. Dimana-mana calon ibu pasti maunya melahirkan normal, biar sakitnya kepalang, tapi setengah jam kemudian sudah bisa jalan. Saya juga maunya normal, seperti melahirkan anak pertama.

Setelah lepas dari job menulis, saya mulai banyak jalan dan nungging. Agak was-was juga, di-warning oleh bidan Anny untuk USG bulan ke-8, untuk mengetahui posisi bayi. Saya memang kadang tipenya tidak sabaran, kok ini bayi belum kerasa juga kepalanya di bawah. Kakak perempuan menyarankan untuk pijat di dukun beranak. Saya menolak karena masih ragu. Ada rasa takut juga sih, takut kenapa-napa calon bayinya. 

Sebenarnya saat hamil anak pertama, saya juga pernah dipijat oleh tukang pijat, untuk memasukkan kepala calon bayi ke jalan lahir. Saat itu kepala bayi masih belum pas di jalan lahir. kalau tidak salah pas hamil  8 bulan. Rasanya? Ngiluuu… Sempat khawatir ada dampak buruk ke anak pertama karena pijatan tersebut, ternyata nggak apa-apa. Alhamdulillah, anak pertama lahir normal dan sehat. Nah, untuk pijatan pada hamil kedua ini, saya sempat horor juga, karena posisi sungsang kan melintang jauh dari jalan lahir, gimana kalau bayinya kenapa-napa? 

Saya googling, dan menemukan artikel-artikel penjelasan ternyata kalau di luar negeri, kasus bayi sungsang ini bisa diselesaikan dengan cara dipijat oleh dokter kandungan. Sehingga operasi caesar bukan satu-satunya alternatif untuk melahirkan bayi dalam posisi sungsang. Lha kok bisa? Ternyata dokter kandungan di luar negeri itu memijat dengan cara memutar kepala bayi sambil memeriksanya lewat USG. Di layar USG, kita bisa melihat posisi bayi berubah pelan-pelan sampai akhirnya masuk jalan lahir.
www.pixabay.com
Saya lalu mengambil kesimpulan, berarti memang posisi bayi sungsang itu bisa dirubah dengan cara pemijatan. Saya kemudian bismillah dan nekat minta dipijat perut oleh dukun beranak di dekat rumah. Dukun beranak ini memang telah tua dan membantu persalinan banyak warga tidak mampu di sekitar rumah. 

Saat dipijat oleh dukun beranak ini benar-benar tidak terasa dipijat seperti kehamilan pertama. Ini mah seperti perutnya diusap-usap aja. Lembut dan pelan. Tidak tahunya selesai sudah. Saya tidak percaya setelah dibilang posisi kepala bayi sudah berada di jalan lahir. Dan lucunya lagi, dukun beranak bilang bayinya cowok. Ah, masak sih? Sudah dua kali USG, selalu dibilang cewek seperti kakaknya. Dukun beranak nyuruh saya untuk USG lagi, membuktikan ucapannya benar. Ehmm.. 

Sewaktu datang ke RB. Anny Rahardjo, sempat deg-degan pas perutnya diperiksa oleh bidan Anny. Ternyata alhamdulillah, posisi kepala bayi sudah masuk jalan lahir. Senang banget, saya lalu masuk ke ruang dokter Bambang untuk di-USG, dan kejutan keduanya datang. Ternyata bayi saya cowok kata dokter Bambang. Wah, ini benar-benar tidak menyangka. Ucapan dukun beranak benar keduanya. Saya menjadi terharu. Terima kasih ya Allah. 

Saya tidak menyarankan untuk pijat posisi bayi sungsang di dukun beranak. Karena segala sesuatu pasti ada resikonya. Apalagi untuk pengobatan secara tradisional, yang tidak didukung oleh peralatan medis. Tapi bila merasa pilihan dukun beranak merupakan pilihan terbaik, lebih baik tanya dulu ke semua orang yang pernah menjadi pasiennya. Dukun beranaknya recomended atau tidak. Dan pikirkan rencana ini matang-matang serta berdiskusi kepada semua orang, yang pasti banyak berdoa sama Allah semoga diberi kelancaran dalam melahirkan. 

Semoga bermanfaat cerita sharing saya ini.

Similar Posts

10 Comments

  1. Iya mbak, saya pernah lihat tuh videonya..jadi posisi bayi dalam perut diputar dan terpantau langsung sama USG jadi masih lebih aman ya.. Tapi lihatnya malah ngilu juga..hihi

  2. sha juga ga nyaranin sih kalau pijat ke dukun beranak apalagi langsung dibagian perutnya. Resikonya tinggi banget. Apalagi usia kehamilan baru 8 bulan, masih ada kesempatan posisi berubah sebenernya. Untungnya tidak apa-apa dan semua lancar yaa

  3. aku pas hamil 8 bulan juga urut perut karena posisi kepala bayinya masih agak miring yang bikin selangkanganku sakit banget pas jalan. alhamdulillah sih habis diurut itu berkurang sakitnya

  4. Iya memang lebih aman dengan bantuan medis, mutar bayinya. Ini juga sebenarnya agak deg-degan waktu itu pas mau dipijat. Pas ngerasain ngk ngilu kok, kayak diusap-usap aja

  5. Bener beresiko bun, sebenarnya agak takut juga, tapi keluarga udah nakut-nakutin bakal di-caesar jadinya nekat nyoba dipijat. Alhamdulillah banget lahirnya sehat dan normal

  6. Kalau tanya ke dokter kandungan pasti nggak boleh, buat dipijat sama dukun beranak. Saya belum pernah dengar ada dokter kandungan yang bisa memutar posisi bayi di Jakarta, rata2 solusinya kalau bayi sungsang ya operasi caesar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *