Pentas Seni Dan Kuliner Betawi

Moms, kalau weekend suka deg-degan tidak sama anak yang suka mengajak jalan-jalan? Kalau anak saya, Erin(8 thn), karena terbiasa dari kecil diajak ke Mal saat weekend, sekarang mulai dialihkan tujuan jalan-jalannya. Lebih mencari tempat-tempat merakyat seperti taman, hutan kota dan lain-lain. Tujuannya selain menghemat, hehe.. Tentu saja mendidik anak untuk lebih mengenal alam sekitar dan lingkungan masyarakat.
Kebetulan dapat info dari grup WhatsApp, akan ada Pentas Seni dan Kuliner Betawi, awalnya masih malas-malasan. Takut jauh, ribet! Tapi setelah melihat tempat penyelenggaraannya, yang sangat dekat dari rumah, mata langsung melotot. Aduh, sayang kalau tidak datang. Alhasil suami juga tidak perlu dirayu-rayu segala buat menemani, malah semangat mau ikutan lihat. Hehe…

Cuma setelah hampir sampai ke lokasi, agak bingung, ini benaran ada acara pentas seni dan kuliner? Kok tidak ada spanduk sama sekali, atau penunjuk jalan. Ternyata spanduknya hanya dipajang di jalan masuk ke lokasi. Waduh, kurang promosi. Setelah motor diparkir, saya langsung kaget Moms, ternyata ada kampanyenya, hihi… Kalau tidak percaya, lihat deh spanduk di pagar ini

Pintu gerbangnya cakep Mom, ada dua ondel-ondel yang menyambut. Erin langsung kegirangan melihatnya. “Bu, ada ondel-ondel,” katanya sambil menunjuk ke gerbang.

Melewati gerbang, saya bertemu dengan tetangga, yang anaknya seumuran anak saya. Tanya sana-sini tentang acara pentasnya, karena saya melihat panggung lumayan sepi.”Oh, tadi ramai acaranya, dibuka sama Agus dan istrinya, Anisa Pohan. Ooo.. Ya sudahlah. Nungguin saja acara lain. Mungkin juga karena saya dan keluarga, datangnya siang hari, jadi panitia dan penonton istirahat dulu.

Erin mulai resah, biasa anak-anak maunya ada makanan dan mainan kesukaannya. Akhirnya saya memutuskan berkeliling stand, mata tertuju ke stand yang ada tulisan jual bakso panggang. langsung saya beli seharga 10 ribu seporsi ditambah es Milo yang harganya 10 ribu juga. Suami sempat kaget sewaktu tahu harganya. “Lha ini kan masih ukuran kampung bu, harganya mahal-mahal! Hehe.. Biasalah, perkataan orang menunggu gajian, tanggal mepet, harap maklum, semua dianggap mahal.
Aman deh, Erin sama ayahnya makan cilok sama minum Milo. Ibunya bisa jalan-jalan, melihat stand sambil shopping yang lucu-lucu. Ketemu nih sama stand yang unik. Jualan dodol sambil masak dodol di tempat. Sudah tahu sebesar apa wadah membuat dodol? Nih, lihat!

Puas melihat capeknya bapak-bapak pembuat dodol mengaduk dodol. Saya berpindah ke stand sebelahnya yang sama uniknya. Pembuatan emping di tempat. Wah nostalgia sama masa kecil! Dulu sewaktu kecil di rumah kontrakan daerah dekat Condet, penuh dengan pohon emping. Pemilik rumah yang pintar membuat emping, kadang membuat emping di belakang rumahnya, saat panen melinjo. Caranya biji melinjo yang sudah dikupas digongseng di pasir lalu, dibuka kulitnya dengan cara digetok di keramik, setelah itu bijinya digetok satu persatu di keramik, untuk membuat ukuran emping sesuai yang diinginkan. 

Di stand pembuatan emping, lumayan bisa membeli semur jengkol dan es campur, tapi sayang semur jengkolnya tidak difoto. Kurang semangat foto, habis kata suami semur jengkolnya kurang mantap. Hahaha.. Hari gini semur jengkol seplastik cuma 5 ribu, yah rasa sesuai harga. Puas memborong semur jengkol, es campur dan tape ketan hitam sama ulinya. Saya menghampiri Erin dan ayahnya. 
Ternyata setelah makan cilok dan minum Milo, Erin masih saja ngambek. Aduh mulai pusing nih! Masak harus pulang sekarang? Niat kemari memang mau meliput acara buat blog, gayanya saya..:) Namanya baru belajar ngeblog, memang harus semangat, masalahnya blognya masih kosong melompong. Iya kan? Suami menunjuk ke wahana permainan, mau mengajak Erin ke kereta api. Hihihi… Mau di mall, mau di acara rakyat, tetap saja ada mainan anak-anak.

Oh ya, simbol acara Betawi itu harus ada kerak telornya. Banyak juga abang-abang kerak telor yang berjualan. Kalau ini, mah bukan abang-abang tapi ibu-ibu yang jualan kerak telor. Semangat jualannya Bu!

Jangan lupakan makanan Betawi ya! Nih, ada dodol, geplak, kembang goyang, dan sebagainya. Biarpun bukan orang Betawi asli, tapi kalau sudah lahir dan tinggal di sini, harus ikut melestarikan budaya dan kuliner Betawi dong!

Selain makanan, di salah satu stand, juga dijual souvenir khas Betawi, seperti boneka ondel-ondel. Moms, punya kenalan atau kerabat yang mau menikah dalam waktu dekat? Bagus nih Moms, boneka ondel-ondel buat dijadikan sebagai souvenir pernikahan. Nanti undang-undang saya ya, biar saya dapat souvenirnya, hehe..

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *