Serunya Menjelang Peresmian Gedung Perpustakaan Nasional

Setiap menonton film luar negeri, terutama film-film Hollywood, saya selalu terpesona dengan perpustakaan yang menjadi salah satu setting film. Kapankah kita mempunyai perpustakaan yang lengkap, modern dan canggih seperti itu? 
Apalagi sewaktu menonton film National Treasure yang dibintangi oleh Nicholas Cage, di mana Nicholas Cage dan timnya, mencari referensi harta karun di salah satu buku koleksi perpustakaan. Saya semakin ingin datang ke perpustakaan seperti itu, tapi adakah di Jakarta? Rasanya setiap perpustakaan yang saya datangi selalu membuat saya mengeluh. Buku-bukunya kurang lengkaplah, gedungnya sudah tua, belum lagi susah mencari buku yang kita inginkan. Ternyata mimpi saya dan mimpi para penggila buku terkabul. Perpustakaan Nasional yang fasilitasnya lengkap, modern dan canggih kini hadir di tengah kota Jakarta, tepatnya di Jalan Merdeka Selatan No 11, Gambir, Jakarta Pusat.
Dalam Press Conference Peresmian Gedung Perpustakaan Nasional yang diadakan pada hari ini, Rabu, tanggal 13 September 2017 pukul 14.00 WIB, hadir para blogger dan wartawan. Di acara ini,  Bapak Kepala Perpustakaan Nasional, Drs. Syarief Bando, MM., menjelaskan seputar gedung Perpustakaan Nasional dan peresmiannya.
Bapak Drs. Syarief Bando, MM., beserta rekan-rekannya.
Rencananya Peresmian Gedung Perpustakaan Nasional akan dilaksanakan besok, pada hari Kamis, tanggal 14 September 2017 pukul 12.00 WIB. Bapak Presiden Jokowi akan meresmikan secara langsung gedung Perpustakaan Nasional dan disaksikan oleh para undangan, perwakilan media dan masyarakat umum. Selain itu, tepat pukul 12.00 WIB, menurut Bapak Drs. Syarief, Perpustakaan Nasional tepat dibuka untuk umum, sehingga masyarakat bisa langsung menikmati fasilitas perpustakaan. 
Media mendengarkan penjelasan Bapak Syarief, yang difoto dari belakang oleh kak Kiki.
Bapak Drs. Syarief menambahkan, gedung yang didirikan sebanyak 24 lantai ini, menghabiskan dana kurang lebih 500 milyar rupiah, dan merupakan gedung perpustakaan tertinggi di dunia. Gedung ini mempunyai berbagai fasilitas modern, seperti:
  • Layanan Anak, Lansia dan Disabilitas lantai 7
  • Layanan Audiovisual lantai 8 
  • Layanan Naskah Nusantara lantai 9
  • Layanan Koleksi Buku Langka lantai 14
  • Layanan Koleksi Foto, Peta dan Lukisan lantai 16
  • Layanan Koleksi Budaya Nusantara lantai 24

Lengkapnya koleksi perpustakaan menurut Bapak Syarief, dimaksudkan untuk membentengi masyarakat dari berita Hoax. Agar masyarakat mendapatkan berita dan informasi yang berdasarkan referensi. Selain itu yang menggembirakan bagi warga kota yang terbiasa nongkrong di cafe demi wifi gratis, di Perpustakaan Nasional pun ada wifi gratis. Sehingga kita bisa nongkrong di Perpustakaan untuk membaca, menulis dan juga menikmati fasilitas wifi. Dan yang paling penting bagi mayoritas masyarakat Indonesia yang beragama Islam, ada mushola yang bersih dan nyaman untuk solat di lantai 6. Selain itu juga ada  lift dan juga eskalator, sebagai fasilitas penunjang untuk mengunjungi semua lantai.

Kak Sumiyati dan Kak Rey berpose di depan lift.

Eskalator untuk naik turun setiap lantai

Ditambah lagi suasana di dalam Perpustakaan Nasional, didesain seperti gedung perkantoran. Ekslusif sekali, dan kelihatan megah. Benar-benar perpustakaan yang bertaraf nasional, bisa menjadi rujukan rakyat Indonesia.

Serasa masuk ke kantor, bukan ke Perpustakaan Nasional

Saat melihat-lihat persiapan Peresmian Gedung Perpustakaan Nasional bersama beberapa blogger. Kita bisa memprediksi acara besok akan sangat ramai. Semua orang terlihat bekerja keras dan tekun, sesuai dengan tugas masing-masing. Layaknya perhelatan akbar, yang akan dikunjungi ratusan orang. Beberapa persiapan yang dilakukan hari ini, yaitu :
  • Persiapan jamuan makan prasmanan untuk para tamu dan undangan

Meja dan peralatan jamuan di meja makan sedang disusun

  • Persiapan dekorasi Lobby Hall yang menjadi pintu masuk para undangan, media dan masyarakat umum.
Lobby Hall penuh dengan panitia yang sibuk dengan pemasangan kain merah putih

  • Persiapan panggung di halaman depan Gedung Perpustakaan Nasional
Pemandangan Panggung yang sedang dibuat dari lantai 4

  • Rak buku raksasa beserta buku-bukunya yang tingginya dari Lobby Hall sampai ke lantai 4, ditutupi kain putih panjang raksasa.
Kalau kain putih diturunkan, akan terlihat ribuan buku tersusun di rak

  • Dan lain-lain
Kebayang kan gimana serunya acara Peresmian Gedung Perpustakaan Nasional, yang akan diadakan besok, hari Kamis, 14 September 2014, pada pukul 12.00 WIB? Pada datang yuk, selain menyaksikan peresmian secara langsung, kita juga bisa langsung menikmati fasilitas perpustakaan.

Gedung Perpustakaan Nasional tampak dari depan difoto oleh Iecha

Untuk datang ke Perpustakaan Nasional ini gampang sekali lhooo… lokasinya dekat dengan Museum Nasional (Monas) dan juga stasiun kereta Gambir. Buat saya yang naik kereta dari stasiun Pasar Minggu, saya turun di stasiun Gondang Dia, lalu naik ojek online sampai di Perpustakaan Nasional.

Pemandangan dari teras lantai 4, Monas-nya kelihatan

Semoga ke depannya, Perpustakaan Nasional, akan ramai dikunjungi dan memenuhi gairah para pembaca serta penggila buku. Untuk mengetahui acara-acara apa saja yang diadakan di Perpustakaan Nasional ini, bisa dilihat di website perpusnas. Selain itu masyarakat juga bisa mengajukan kerjasama, untuk menggunakan fasilitas di Perpustakaan Nasional, dalam rangka menggairahkan minat baca dan menulis di kalangan masyarakat.

Similar Posts

13 Comments

  1. Waahh..ini bisa jadi tempat alternatif tuk nongkrong ngerjain tulisan ya.Selama ini perpusda TIM dan perpusnas salemba jadi tempatku ngerjain tulisan. Bangga deh kita punya perpusnas lengkap dan canggih sekarang ini.

  2. Suka dengan tulisannya, Mbak Ovy. Kalo jadi Mbak, aku pasti penasaran setengah mati tuh lihat rak buku tinggi begitu masih ditutupi kain. Penasaran pengen lihat isinya… hahaha. Untungnya, aku pas ke sana kainnya udah dibuka, jadi bisa langsung lihat koleksi bukunya yang ternyata keren-keren ya.

  3. Duuuh jadi kangen masa sma… Dulu sering banget tuh maen ke perpusnas yang di salemba itu… Kalo perpusnas yang dimaksud disini tuh yang mana ya mbak?
    Sama kah ama yg kumaksud ?

Tinggalkan Balasan ke meilany putri Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *